This is very typical for Jiliani(ra). All 62 discourses can be summarized in one sentence which is "There is no God (Beloved/Desire/Wish/Aim/Fear) but Allah."
My husband advised me to read this book, and as I read the first discourse of Shaykh `Abd al-Qadir (may Allah have mercy on his soul), I was left profoundly touched. The manner in which he chose to emphasise his advice took my breath away. It brought such a huge rush of emotions that are hard to describe, even with only a few pages read. It's definitely not a book to just read once and abandon thereafter. It's a book for encouragement to better the inner and outer self, for years to come.
Buku ini adalah nasehat untuk kita semua untuk tidak selalu menghadapkan wajah pada dunia karena akhirat lebih utama dan lebih kekal adanya. Banyak himbauan dan nasehat yang menyentuh kalbu untuk kita menjadi orang yang tidak hanya cerdas otak tapi juga emosional dan spiritual.
kalimatnya yang lembut namun tegas, terang, berisi ajakan dan renungan, tidak lupa juga teguran kepada kita agar kembali meneliti diri dan hati kita. Bahasanya Indah dan menyenangkan untuk dibaca
bagusss. nasihat nasihatnya adem, dalem, pas kena di hati. point penting tiap nasihat beliau adalah, ridha dengan ketetapan Allah dan perkuat tali ikatan dengan Allah.
kalo baca buku beginian, bawaannya pengen tobaaat aja. he.