What do you think?
Rate this book
Pasien
Enam anggota keluarga pemilik toko bangunan ditemukan terbantai di rumah mereka.
Penyelidikan polisi menyimpulkan bahwa mereka saling membunuh karena perebutan
warisan.
Namun, bagaimana jika insiden tersebut adalah hasil campur tangan orang lain?
Penyelidikan polisi menyimpulkan bahwa mereka saling membunuh karena perebutan
warisan.
Namun, bagaimana jika insiden tersebut adalah hasil campur tangan orang lain?
104 pages, Paperback
First published January 1, 2024
23 people are currently reading
746 people want to read
Ratings & Reviews
Friends & Following
Create a free account to discover what your friends think of this book!
Community Reviews
Displaying 1 - 30 of 293 reviews
March 9, 2024
Punya ekspektasi tinggi sebenernya sama buku ini karna liat review2nya yg superhyped, apalagi digadang2 plot twistnya yg gila. And i usually buy that buzz easily.
Let me say, this book is overhyped!
Buat gue plot twist dalam buku mystery/thriller tetep jatuh kepada Behind Her Eyes, Verity, Rock Paper Scissors, dan Holy Mother.
Jika dibandingin dengan plot twist dalam buku ini? Hmm... plot twist itu memang menjelaskan apa makna judul "Pasien". Tapi yg gue hilite a/ plot twist itu engga berpengaruh apa2 ke dalam ceritanya, atau istilahnya kaya engga ada interkoneksinya.
Setelah gue tau plot twist tsb gue tetap memandang ceritanya dengan POV yg sama. Ya trus kenapa kalo pasiennya orang tersebut? Toh kasus pembunuhan dan pembunuhnya tetap sama.
Buat aspek lain selain plot twistnya? Sejujurnya karna gue beli dengan alasan satu2nya itu, ketika akhirnya mengecewakan, gue jadi engga terlalu peduli dengan aspek lain.
Yg bisa gue review, engga ada kendala dalam gaya penulisannya, masih tergolong ok.
Karna ini buku mystery/thriller, atmosfernya kurang terbentuk karna mungkin terlalu tipis jadi narasinya engga terlalu menjabarkan suatu situasi.
And too gore for my taste. Tapi gue udah baca TW tentang ini dan milih tetap baca, so i took my risk consciously.
Let me say, this book is overhyped!
Buat gue plot twist dalam buku mystery/thriller tetep jatuh kepada Behind Her Eyes, Verity, Rock Paper Scissors, dan Holy Mother.
Jika dibandingin dengan plot twist dalam buku ini? Hmm... plot twist itu memang menjelaskan apa makna judul "Pasien". Tapi yg gue hilite a/ plot twist itu engga berpengaruh apa2 ke dalam ceritanya, atau istilahnya kaya engga ada interkoneksinya.
Setelah gue tau plot twist tsb gue tetap memandang ceritanya dengan POV yg sama. Ya trus kenapa kalo pasiennya orang tersebut? Toh kasus pembunuhan dan pembunuhnya tetap sama.
Buat aspek lain selain plot twistnya? Sejujurnya karna gue beli dengan alasan satu2nya itu, ketika akhirnya mengecewakan, gue jadi engga terlalu peduli dengan aspek lain.
Yg bisa gue review, engga ada kendala dalam gaya penulisannya, masih tergolong ok.
Karna ini buku mystery/thriller, atmosfernya kurang terbentuk karna mungkin terlalu tipis jadi narasinya engga terlalu menjabarkan suatu situasi.
And too gore for my taste. Tapi gue udah baca TW tentang ini dan milih tetap baca, so i took my risk consciously.
February 27, 2024
At first i was planning to write this using bahasa but i change my mind and stick on using english.
Anyway, Pasien is a novel about a family massacre that happened in a small village. The author, Naomi Midori, tries to explore the possible motives and scenarios behind the gruesome incident.
The book is relatively short, since it's only 100ish pages it's easy to finish in one sitting, tbh as someone who enjoyed reading mystery novels and iyamisu novels. I found this book to be lacking and just so mediocre. But i probably should list all the stuff that i like and dislike first.
First of all this book has some positive aspects, such as
- The realistic portrayal of the crime scene, and the use of multiple perspectives to create a complex and intriguing mystery.
- Also the author also does a good job of incorporating some cultural and social elements of Indonesia, it throws me off a bit that they included "dukun" and "sesajen" here despite those parts not really matter in the end.
However, the book also has many flaws that prevent it from being a satisfying read like
- The characters are flat and unlikable.
- The dialogues are unnatural and repetitive.
- Also the writing style is bland and full of grammatical errors, not only that the book also suffers from a lack of originality, as it borrows heavily from other famous iyamisu novels, and other mystery novels just like the silent patient.
- The ending is also disappointing and predictable, as it fails to provide a satisfying resolution or a meaningful message, i mean i can already tell what the twist would be since the first introduction about a "psychologist" and a "patient" part.
Overall, Pasien is a mediocre novel that tries to be a thrilling and shocking iyamisu, but falls short of its potential. It might appeal to some readers who enjoy gore and violence or maybe readers who rarely read mystery books. It also might be a good starter for people who never read iyamisu. But for me this story is just boring, predictable and easy to forget.
Tbh was planning to give it a 2 stars, but i appreciate the writer's effort to try making an iyamisu. I hope they could do better for their next book.
Anyway, Pasien is a novel about a family massacre that happened in a small village. The author, Naomi Midori, tries to explore the possible motives and scenarios behind the gruesome incident.
The book is relatively short, since it's only 100ish pages it's easy to finish in one sitting, tbh as someone who enjoyed reading mystery novels and iyamisu novels. I found this book to be lacking and just so mediocre. But i probably should list all the stuff that i like and dislike first.
First of all this book has some positive aspects, such as
- The realistic portrayal of the crime scene, and the use of multiple perspectives to create a complex and intriguing mystery.
- Also the author also does a good job of incorporating some cultural and social elements of Indonesia, it throws me off a bit that they included "dukun" and "sesajen" here despite those parts not really matter in the end.
However, the book also has many flaws that prevent it from being a satisfying read like
- The characters are flat and unlikable.
- The dialogues are unnatural and repetitive.
- Also the writing style is bland and full of grammatical errors, not only that the book also suffers from a lack of originality, as it borrows heavily from other famous iyamisu novels, and other mystery novels just like the silent patient.
- The ending is also disappointing and predictable, as it fails to provide a satisfying resolution or a meaningful message, i mean i can already tell what the twist would be since the first introduction about a "psychologist" and a "patient" part.
Overall, Pasien is a mediocre novel that tries to be a thrilling and shocking iyamisu, but falls short of its potential. It might appeal to some readers who enjoy gore and violence or maybe readers who rarely read mystery books. It also might be a good starter for people who never read iyamisu. But for me this story is just boring, predictable and easy to forget.
Tbh was planning to give it a 2 stars, but i appreciate the writer's effort to try making an iyamisu. I hope they could do better for their next book.
March 20, 2024
Siapapun yang butuh bacaan sekali duduk, silahkan masukkan buku ini ke dalam listnya.
TW: blood, incest, sexual harassment, animal torture, murder, and dirty things.
GILAAAAAAAAAA😱😨 ini buku parah banget. Walaupun udah kebaca dari awal siapa dalangnya tetap aja ini buku ngasi thrilling-nya gak main-main. Kayaknya sepanjang baca buku ini aku ngumpat doang deh sama merinding dikit🤏 dan masih amaze juga ini iyamisu by penulis Indonesia😱 AYO BANYAKINN BUKU SERU KAYAK GINI☝️
TW: blood, incest, sexual harassment, animal torture, murder, and dirty things.
GILAAAAAAAAAA😱😨 ini buku parah banget. Walaupun udah kebaca dari awal siapa dalangnya tetap aja ini buku ngasi thrilling-nya gak main-main. Kayaknya sepanjang baca buku ini aku ngumpat doang deh sama merinding dikit🤏 dan masih amaze juga ini iyamisu by penulis Indonesia😱 AYO BANYAKINN BUKU SERU KAYAK GINI☝️
February 11, 2024
GILAAA PLOT TWISTNYA?!?!
Baca ini mengingatkanku sama Katarsis dan The Silent Patient. Tapi dari segi plot sebenarnya berbeda.
Jujur agak kaget ini karya debut karena narasinya enak banget dibaca. Bener-bener bikin nagih. Tipis dan nagih, jadi bisa diselesaikan sekali duduk.
Sejujurnya masih menyisakan pertanyaan buatku yang kepoan wkwk tapi overall baguus! Suka!
[trigger warnings: incest, sexual harassment, violence, animal death]
Ohiya ada cukup banyak adegan gore disini (aku agak skimming sih bacanya hehe) jadii jika kalian kurang nyaman, mungkin bisa skip buku ini dulu.
Baca ini mengingatkanku sama Katarsis dan The Silent Patient. Tapi dari segi plot sebenarnya berbeda.
Jujur agak kaget ini karya debut karena narasinya enak banget dibaca. Bener-bener bikin nagih. Tipis dan nagih, jadi bisa diselesaikan sekali duduk.
Sejujurnya masih menyisakan pertanyaan buatku yang kepoan wkwk tapi overall baguus! Suka!
[trigger warnings: incest, sexual harassment, violence, animal death]
Ohiya ada cukup banyak adegan gore disini (aku agak skimming sih bacanya hehe) jadii jika kalian kurang nyaman, mungkin bisa skip buku ini dulu.
October 3, 2024
5/5� Singkat, Padat, ANJRIT?!?!
Membaca Pasien hanya membutuhkan waktu satu malam dan kewarasan penuh untuk stay sane until the end. Rasanya seperti membaca dongeng mengerikan yang terkupas satu satu, dan rasanya wajar aja Pasien memenangkan kompetisi menulis yang tertera di bukunya, selain menawarkan cerita yang gila, mba Naomi� penulis Pasien� juga mahasiswa S2 Linguistik, jadi narasi yang ia berikan selain detail ya juga sangat efektif!
Jadi siapa yang pasien? Best read when you know nothing about the story! Emang dasar manusia gila aja emang aja semua di dunia!
Membaca Pasien hanya membutuhkan waktu satu malam dan kewarasan penuh untuk stay sane until the end. Rasanya seperti membaca dongeng mengerikan yang terkupas satu satu, dan rasanya wajar aja Pasien memenangkan kompetisi menulis yang tertera di bukunya, selain menawarkan cerita yang gila, mba Naomi� penulis Pasien� juga mahasiswa S2 Linguistik, jadi narasi yang ia berikan selain detail ya juga sangat efektif!
Jadi siapa yang pasien? Best read when you know nothing about the story! Emang dasar manusia gila aja emang aja semua di dunia!
March 16, 2024
Untuk novel debut, novel ini solid sekali. Sejak prolog aja udah bikin penasaran. Penulisannya juga rapi. Dan saya suka karena nama lokasi dan tahunnya disensor, soalnya Indonesia butuh lebih banyak novel lokal yang kayak gitu! Kadang pembaca Indonesia terlalu kritis soal latar tempat dan waktu suatu cerita, harus detail dan clear, padahal kalau itu nggak terlalu ngaruh ke konteks umum cerita ya disensor juga nggak apa-apa.
Ceritanya beneran iyamisu alias bikin perasaan nggak enak (habis ini harus langsung cari bacaan yang ringan dan manis nih buat mengenyahkan aftertaste-nya). Sebenernya dari awal semuanya ketebak--siapa Imelda sebelum cerita dari sudut pandang dia dimulai, juga siapa Danisa sebetulnya, semua mudah diprediksi. Jadi, baca novel ini nggak memberikan sensasi kejutan yang gimana-gimana. Cuma karena penceritaannya mengalir, dan kisah yang disajikan cukup realistis (sangat bisa dibayangkan ada keluarga di Indonesia yang f*cked up kayak keluarga Adil dan Yunus), pembaca akan engaged dengan cepat ke ceritanya. Apalagi bukunya tipis, jadi nyelesain bacanya juga kira-kira sejam saja.
Dialog-dialognya agak kaku tapi masih sangat tolerable lah, cocok sama atmosfer ceritanya. Alurnya cepat, rapi, sebab-akibatnya dibangun dengan baik. Buku ini banyak TW-nya dan nggak disarankan untuk dibaca ketika mood lagi dark ya... dan sebaiknya jangan dibaca pas lagi makan juga karena banyak adegan gore yang lumayan grafis.
Oh iya, saya suka diskusi-diskusi filosofisnya tentang karma dan bad parenting. Pembangunan latar belakang keluarga pelakunya digambarkan dengan detail, cocok sekali untuk menjadi suatu villains origin story berbasis kondisi keluarga, lingkungan, dan situasi.
Ceritanya beneran iyamisu alias bikin perasaan nggak enak (habis ini harus langsung cari bacaan yang ringan dan manis nih buat mengenyahkan aftertaste-nya). Sebenernya dari awal semuanya ketebak--siapa Imelda sebelum cerita dari sudut pandang dia dimulai, juga siapa Danisa sebetulnya, semua mudah diprediksi. Jadi, baca novel ini nggak memberikan sensasi kejutan yang gimana-gimana. Cuma karena penceritaannya mengalir, dan kisah yang disajikan cukup realistis (sangat bisa dibayangkan ada keluarga di Indonesia yang f*cked up kayak keluarga Adil dan Yunus), pembaca akan engaged dengan cepat ke ceritanya. Apalagi bukunya tipis, jadi nyelesain bacanya juga kira-kira sejam saja.
Dialog-dialognya agak kaku tapi masih sangat tolerable lah, cocok sama atmosfer ceritanya. Alurnya cepat, rapi, sebab-akibatnya dibangun dengan baik. Buku ini banyak TW-nya dan nggak disarankan untuk dibaca ketika mood lagi dark ya... dan sebaiknya jangan dibaca pas lagi makan juga karena banyak adegan gore yang lumayan grafis.
Oh iya, saya suka diskusi-diskusi filosofisnya tentang karma dan bad parenting. Pembangunan latar belakang keluarga pelakunya digambarkan dengan detail, cocok sekali untuk menjadi suatu villains origin story berbasis kondisi keluarga, lingkungan, dan situasi.
February 21, 2024
Ini adalah novel bergenre iyamisu yang pertama kali ku baca. Pasien bercerita tentang enam anggota keluarga pemilik toko bangunan yang ditemukan terbantai di rumah mereka. Penyelidikan polisi menyimpulkan bahwa mereka saling membunuh karena perebutan warisan. Namun, ada sisi lain dari cerita yang hanya diketahui oleh seorang psikolog dan pasiennya. Berdasarkan catatan penulis sih novel ini berdasarkan kisah nyata yang difiksikan.
Sebagai perkenalan ke genre ini, jujur aku suka sekali. Pada bab-bab awal ku yakin, pembaca bakal tahu arahnya kemana dan siapa pelakunya tapi yang seru dan bikin penasaran dari novel ini adalah bagaimana melakukannya?. Banyak memang adegan yang kurang di eksplor dan membuatku bertanya-tanya, misal tentang hal klenik yang dilakukan keluarga terdahulu, latar belakang ‘psikolog�, dan terkait hubungan incest Husni dan Rena.
Oiya, bahasa yang digunakan penulis juga enak banget, to the point dan tanpa istilah aneh-aneh hal ini jadi bikin buku ini bisa diselesaikan dalam sekali duduk. Debut Naomi Midori yang membuatku pasti akan membeli bukunya yang selanjutnya!.
Sebagai perkenalan ke genre ini, jujur aku suka sekali. Pada bab-bab awal ku yakin, pembaca bakal tahu arahnya kemana dan siapa pelakunya tapi yang seru dan bikin penasaran dari novel ini adalah bagaimana melakukannya?. Banyak memang adegan yang kurang di eksplor dan membuatku bertanya-tanya, misal tentang hal klenik yang dilakukan keluarga terdahulu, latar belakang ‘psikolog�, dan terkait hubungan incest Husni dan Rena.
Oiya, bahasa yang digunakan penulis juga enak banget, to the point dan tanpa istilah aneh-aneh hal ini jadi bikin buku ini bisa diselesaikan dalam sekali duduk. Debut Naomi Midori yang membuatku pasti akan membeli bukunya yang selanjutnya!.
March 8, 2024
Keluarga pemilik toko bangunan beranggotakan 6 orang ditemukan tewas terbunuh. Hasil penyelidikan polisi menemukan bahwa mereka saling membunuh karena berebut warisan. Yang lebih mengenaskan, dua orang diantaranya yang merupakan kakak-adik terlibat dalam hubungan incest, yang dibuktikan dengan video yang ditemukan di tempat kejadian.
Kisah dalam novel ini kemudian berpindah ke adegan dimana seorang perempuan bernama Imelda menemui psikolog. Imelda hanya ingin bercerita. Semakin jauh konsultasi mereka, semakin dalam cerita yang dituturkan oleh Imelda. Kemudian Imelda berbagi rahasia terdalam yang pernah dimilikinya.
Iyamisu adalah genre sub-thriller yang mengisahkan sisi gelap manusia. Novel Pasien ini adalah debut iyamisu dari penulis Indonesia. Ada banyak sisi gelap manusia yang diangkat, antara lain ketamakan, kebencian, hubungan gelap antar saudara, juga bertindak selaku tuhan pada sesamanya.
Novel ini tipis, tapi membuat tak berhenti sejak halaman pertama. Sepanjang membacanya saya bertanya-tanya mengapa judulnya pasien. Ternyata plot twist di akhir cerita menjadi jawabannya. Recommended!!
Kisah dalam novel ini kemudian berpindah ke adegan dimana seorang perempuan bernama Imelda menemui psikolog. Imelda hanya ingin bercerita. Semakin jauh konsultasi mereka, semakin dalam cerita yang dituturkan oleh Imelda. Kemudian Imelda berbagi rahasia terdalam yang pernah dimilikinya.
Iyamisu adalah genre sub-thriller yang mengisahkan sisi gelap manusia. Novel Pasien ini adalah debut iyamisu dari penulis Indonesia. Ada banyak sisi gelap manusia yang diangkat, antara lain ketamakan, kebencian, hubungan gelap antar saudara, juga bertindak selaku tuhan pada sesamanya.
Novel ini tipis, tapi membuat tak berhenti sejak halaman pertama. Sepanjang membacanya saya bertanya-tanya mengapa judulnya pasien. Ternyata plot twist di akhir cerita menjadi jawabannya. Recommended!!
June 11, 2024
Baca buku ini karena katanya punya plot twist yang cukup mencengangkan.
Ok, I decided to give it a try.
Menurutku....
1. Buku ini cukup beda dengan kebanyakan buku misteri yang bertele-tele dan detail, sebaliknya, bukunya super sat-set-sat-set. Jadi jangan berharap kedalaman karakter atau plot yang jumpalitan.
2. Tapi poin 1 cukup punya keuntungan sendiri, karena ceritanya beneran berfokus pada misteri yang terjadi, soal apa yang menimpa enam anggota keluarga yang ditemukan tewas tersebut.
3. Karena bukunya yang tipis, dan penceritaan yang sat-set itu, aku kira akan ngabisin buku ini dalam sekali duduk, ternyata enggak loh. Justru aku ngerasa perlu mengamati setiap kalimat karena bisa jadi ada hidden clue disana. Dan bener kan dugaanku?!
4. Sejujurnya, plot twist-nya ga terlalu mengagetkan buatku. Hanya aku ga menemukan korelasi si tokoh "plot twist" tsb pada cerita utama/keluarga korban/si pelaku. Dan ini masih jadi pertanyaanku sampai aku menulis review ini.
5. Kata beberapa review juga, karena ber-sub genre Iyamisu, atau sub-genre dari thriller yang memfokuskan pembahasan pada sisi gelap manusia, akan ada banyak sekali Trigger warning dalam buku ini. Tapi sebenarnya bukan yang mendetail banget. Ada beberapa yang dijelaskan detail, tapi ada juga beberapa bagian yang sekedar ditumpah-tumpahkan dalam cerita. Tapi tetep sih, harus jadi perhatian pembaca sebelum baca buku ini.
Overall. aku menikmati perjalanan membaca karya Naomi Midori.
Tapi enggak yang WOW banget gitu...
Ok, I decided to give it a try.
Menurutku....
1. Buku ini cukup beda dengan kebanyakan buku misteri yang bertele-tele dan detail, sebaliknya, bukunya super sat-set-sat-set. Jadi jangan berharap kedalaman karakter atau plot yang jumpalitan.
2. Tapi poin 1 cukup punya keuntungan sendiri, karena ceritanya beneran berfokus pada misteri yang terjadi, soal apa yang menimpa enam anggota keluarga yang ditemukan tewas tersebut.
3. Karena bukunya yang tipis, dan penceritaan yang sat-set itu, aku kira akan ngabisin buku ini dalam sekali duduk, ternyata enggak loh. Justru aku ngerasa perlu mengamati setiap kalimat karena bisa jadi ada hidden clue disana. Dan bener kan dugaanku?!
4. Sejujurnya, plot twist-nya ga terlalu mengagetkan buatku. Hanya aku ga menemukan korelasi si tokoh "plot twist" tsb pada cerita utama/keluarga korban/si pelaku. Dan ini masih jadi pertanyaanku sampai aku menulis review ini.
5. Kata beberapa review juga, karena ber-sub genre Iyamisu, atau sub-genre dari thriller yang memfokuskan pembahasan pada sisi gelap manusia, akan ada banyak sekali Trigger warning dalam buku ini. Tapi sebenarnya bukan yang mendetail banget. Ada beberapa yang dijelaskan detail, tapi ada juga beberapa bagian yang sekedar ditumpah-tumpahkan dalam cerita. Tapi tetep sih, harus jadi perhatian pembaca sebelum baca buku ini.
Overall. aku menikmati perjalanan membaca karya Naomi Midori.
Tapi enggak yang WOW banget gitu...
February 20, 2024
3 �
I read this book in one sitting. This is shorter than the average novella I've read, only 116 pages in total. I try not to hype up my expectations but I can't help but anticipating it nonetheless 🤣
The narration feels off for me. Rasanya seakan buku ini sengaja dinarasikan seperti novel terjemahan yg kemudian ujungnya jd terasa kaku. Misalnya ketika berkenalan, "Saya Danisa Ramdhani." Tidak umum dilakukan di Indonesia. Dialog2nya juga sangat kaku & tidak organik, but I understand if the author wants to keep the gloomy and dark vibe.
Buku ini menjual iyamisu-nya dengan cukup ekstrim; semua trigger warning terasa diborong disini: orang tidak waras, pup sembarangan, pembunuhan, mutilasi, inses, hubungan intim di sebelah mayat. Bagian itunya oke, tp tetap terasa off. Mungkin karena sumber kegilaan itu adalah hal mistis (yg tidak dijelaskan, jd kesannya ex machina). Inses tidak diexplore, & tidak perlu juga sebenernya pelaku melakukan mutilasi. Tapi, okelah.
Buku ini bagus & meninggalkan kesan yg lingering bahkan setelah membacanya, membuat kisah yg ada disini memorable. Sayangnya, banyak subplot yg sebenernya bisa dieksplorasi lebih dalam malah dibuat kesannya celup2 di permukaan saja. Tanpa penjelasan, semua kejadian di buku ini lebih bergantung dengan kebetulan. Selain itu, twistnya tidak mengejutkan.
Tp aku suka narrative attempt untuk menggiring pembaca untuk fokus ke satu hal & mengesampingkan hal yg lain. Cuma ya lagi2, kurang dalam.
I read this book in one sitting. This is shorter than the average novella I've read, only 116 pages in total. I try not to hype up my expectations but I can't help but anticipating it nonetheless 🤣
The narration feels off for me. Rasanya seakan buku ini sengaja dinarasikan seperti novel terjemahan yg kemudian ujungnya jd terasa kaku. Misalnya ketika berkenalan, "Saya Danisa Ramdhani." Tidak umum dilakukan di Indonesia. Dialog2nya juga sangat kaku & tidak organik, but I understand if the author wants to keep the gloomy and dark vibe.
Buku ini menjual iyamisu-nya dengan cukup ekstrim; semua trigger warning terasa diborong disini: orang tidak waras, pup sembarangan, pembunuhan, mutilasi, inses, hubungan intim di sebelah mayat. Bagian itunya oke, tp tetap terasa off. Mungkin karena sumber kegilaan itu adalah hal mistis (yg tidak dijelaskan, jd kesannya ex machina). Inses tidak diexplore, & tidak perlu juga sebenernya pelaku melakukan mutilasi. Tapi, okelah.
Buku ini bagus & meninggalkan kesan yg lingering bahkan setelah membacanya, membuat kisah yg ada disini memorable. Sayangnya, banyak subplot yg sebenernya bisa dieksplorasi lebih dalam malah dibuat kesannya celup2 di permukaan saja. Tanpa penjelasan, semua kejadian di buku ini lebih bergantung dengan kebetulan. Selain itu, twistnya tidak mengejutkan.
Tp aku suka narrative attempt untuk menggiring pembaca untuk fokus ke satu hal & mengesampingkan hal yg lain. Cuma ya lagi2, kurang dalam.
August 17, 2024
Gila. This is the sickest thriller novel I've read so far. Out-nya Natsuo Kirino aja buatku masih kalah menyeramkan dan menjijikkan daripada kasus incest, ritual sajen, keluarga toksik, dan pembunuhan yang terjadi pada keluarga Adil. Yang mengerikan, sepanjang membaca ini aku merasa diarahkan untuk mendukung perbuatan Imelda saking toksiknya keluarga Paman Adil.
Sayang ritual sajen yang dimaksud kurang digali lagi. Hanya berupa statement saja. Background budayanya kurang dieksplor. Penyebab Mira sampai mau membantu Imelda untuk menemui Danisa sampai melanggar kode etik pun tidak terlalu dijelaskan. Hanya karena ia didengarkan ceritanya? Habisnya teman-temanku yang jadi nakes biasanya sangat strict kalau udah soal aturan, sih. Kayak nggak mungkin aja mereka melanggar kode etik profesi bahkan demi sahabat atau keluarga yang paling dekat.
Dan yang paling mengejutkanku, kisah ini terinspirasi dari kisah nyata soal carut-marut keluarga temannya? Bagian mana aja? Pembunuhannya enggak, kan? Incest dan ritual sesajennya beneran terjadi? Astaga. Facts are stranger than fictions.
Dan bonus chapter yang menggambarkan sudut pandang Husni sungguh sakit. I pray for the writer's mental health after she wrote this horrific scene.
Sayang ritual sajen yang dimaksud kurang digali lagi. Hanya berupa statement saja. Background budayanya kurang dieksplor. Penyebab Mira sampai mau membantu Imelda untuk menemui Danisa sampai melanggar kode etik pun tidak terlalu dijelaskan. Hanya karena ia didengarkan ceritanya? Habisnya teman-temanku yang jadi nakes biasanya sangat strict kalau udah soal aturan, sih. Kayak nggak mungkin aja mereka melanggar kode etik profesi bahkan demi sahabat atau keluarga yang paling dekat.
Dan yang paling mengejutkanku, kisah ini terinspirasi dari kisah nyata soal carut-marut keluarga temannya? Bagian mana aja? Pembunuhannya enggak, kan? Incest dan ritual sesajennya beneran terjadi? Astaga. Facts are stranger than fictions.
Dan bonus chapter yang menggambarkan sudut pandang Husni sungguh sakit. I pray for the writer's mental health after she wrote this horrific scene.
March 11, 2024
Beli buku ini krn murni penasaran "se gila apa sih plot twistnya"
Ended up....pasca menamatkan Pasien, gue malah gagal paham dimana dan apa plot twistnya. Tanpa menyerah & masih penasaran, akhirnya gue bertanya kpd teman dan berdiskusi....ternyata disitu aja letak kejutannya. So gue pikir, imajinasi gue terlampau jauh, sampe bikin pusing sendiri😂
Tbh... novel ini lumayan potensial untuk ukuran novel debut thriller. Dengan gaya bercerita penulis yg cenderung gore dan brutal, elemen "thrilling" nya cukup menyalak. Tp untuk aspek lain spt pengembangan karakter, koneksi antar tokoh dan jg plot twist itu sendiri rasanya sih agak kurang pas & koneksi antara si plot twist dgn kasus nya tuh apa yaaa?? Pdhl ekspetasi gue cukup besar di bagian ini.
Doh, setelah gue analisa ulang, ternyata ya emg gitu aja! Justru disitu lah letak plot twistnya... (kayak lagi ditipu😶😶)
Saran saya sih buat yg mau baca novel ini, kurangi rasa penasaran km soal beli buku ini krn plot twistnya, nanti bisa kayak saya yg cuman bengong pas selesai baca dan bingung mau kasih rating brp😂
Ended up....pasca menamatkan Pasien, gue malah gagal paham dimana dan apa plot twistnya. Tanpa menyerah & masih penasaran, akhirnya gue bertanya kpd teman dan berdiskusi....ternyata disitu aja letak kejutannya. So gue pikir, imajinasi gue terlampau jauh, sampe bikin pusing sendiri😂
Tbh... novel ini lumayan potensial untuk ukuran novel debut thriller. Dengan gaya bercerita penulis yg cenderung gore dan brutal, elemen "thrilling" nya cukup menyalak. Tp untuk aspek lain spt pengembangan karakter, koneksi antar tokoh dan jg plot twist itu sendiri rasanya sih agak kurang pas & koneksi antara si plot twist dgn kasus nya tuh apa yaaa?? Pdhl ekspetasi gue cukup besar di bagian ini.
Doh, setelah gue analisa ulang, ternyata ya emg gitu aja! Justru disitu lah letak plot twistnya... (kayak lagi ditipu😶😶)
Saran saya sih buat yg mau baca novel ini, kurangi rasa penasaran km soal beli buku ini krn plot twistnya, nanti bisa kayak saya yg cuman bengong pas selesai baca dan bingung mau kasih rating brp😂
September 27, 2024
2.5 stars.
September 14, 2024
finished in one sitting. lagi-lagi baca buku edan yang bikin kesel banget. makin kesel lagi karena aku kayak nggak bisa nyalahin si pelaku. mbuh lah, isine wong stress.
August 12, 2024
Terimakasih atas acara baca bareng genre iyamisunya Rakata.id dan Penerbit Haru.
Pasien adalah kisah seorang psikiater yang mendapatkan seorang pasien menarik yang menceritakan sebuah kasus pembantaian sebuah keluarga di kampungnya dalam sesi konseling mereka. Dalam novelas ini setiap babnya berselang seling antara sesi konseling si Pasien dan cerita drama keluarga yang luar biasa ekstrim dan mengerikan.
Saya lumayan suka dengan cara bercerita penulis walau narasinya masih terasa datar. Novelas debut ini tidak unik walau based on true story (info dari sang penulis) tapi cukup bisa menggambarkan dengan tepat pertentangan perasaan yang dialami sang psikiater. Dia harus bersikap tenang dan professional walaupun semua insting red flags sebagai manusia biasa menyala bak neon iklan.
Multiple PoVnya masih okay dan punya vibes yang bisa dibedakan. Kasus pembantaian keluarga yang diceritakan di salah satu PoV penuh dengan narasi aksi psikopat, hubungan sedarah dan drama keluarga yang sarat dengan nuansa lokal yang klenik.
Sayangnya menurut saya, kisah ini akan tampil lebih sempurna dalam format novel penuh. Novelas yang terbatas membuat semua karakter terasa dua dimensi dan tidak ada pengalaman karakter. Plotnya terlalu longgar dan terasa seperti first draft novel yang belum dikembangkan.
Penyelesaian novelas ini menurutku masih membuka peluang untuk si pasien beraksi kembali.
Pasien adalah kisah seorang psikiater yang mendapatkan seorang pasien menarik yang menceritakan sebuah kasus pembantaian sebuah keluarga di kampungnya dalam sesi konseling mereka. Dalam novelas ini setiap babnya berselang seling antara sesi konseling si Pasien dan cerita drama keluarga yang luar biasa ekstrim dan mengerikan.
Saya lumayan suka dengan cara bercerita penulis walau narasinya masih terasa datar. Novelas debut ini tidak unik walau based on true story (info dari sang penulis) tapi cukup bisa menggambarkan dengan tepat pertentangan perasaan yang dialami sang psikiater. Dia harus bersikap tenang dan professional walaupun semua insting red flags sebagai manusia biasa menyala bak neon iklan.
Multiple PoVnya masih okay dan punya vibes yang bisa dibedakan. Kasus pembantaian keluarga yang diceritakan di salah satu PoV penuh dengan narasi aksi psikopat, hubungan sedarah dan drama keluarga yang sarat dengan nuansa lokal yang klenik.
Sayangnya menurut saya, kisah ini akan tampil lebih sempurna dalam format novel penuh. Novelas yang terbatas membuat semua karakter terasa dua dimensi dan tidak ada pengalaman karakter. Plotnya terlalu longgar dan terasa seperti first draft novel yang belum dikembangkan.
Penyelesaian novelas ini menurutku masih membuka peluang untuk si pasien beraksi kembali.
August 27, 2024
Sebelum baca ini, aku udah takut duluan karena aku yakin buku ini bakalan bikin aku speechless dan itu terbukti‼️
Dibuka dengan artikel-artikel dari koran yang memuat tentang kematian 6 anggota keluarga kemudian dilanjutkan dengan seorang psikiater bertemu dengan pasien ke-211 bernama Imelda dan mereka memulai sesi-sesi konsultasi mereka. Pasti bingung kenapa dari pembahasan tindakan kriminal lari ke sesi konsultasi psikiater dan pasiennya? Nah ini harus kalian temuin sendiri jawabannya🤭 pada intinya 𝗽𝗹𝗼𝘁 yang disuguhi kak Naomi keren banget, gatau mau komen apalagi karena aku berhasil dibikin speechless sepanjang baca buku ini entah karena plot twist-plot twistnya yang dimulai dari level 1 sampai endingnya yang level 100 tu plot twistnya😭 aku gak kaget-kaget amat pas tau siapa dalangnya cuma aku dibuat mikir aja, "kok bisa ada manusia segila itu?" Hadeh kalo dibayangin lagi, aku mual sih tbh🤢 emang bener kata kak @shabacabuku, jangan dibaca sambil makan! Yang bikin aku terdiam itu sih endingnya, aku baca berulang-ulang untuk make sure apa yang aku baca😀 gila deh, ga nyangka woilah😭
Alurnya sih totally fast pace, buku yang maksa kamu baca selesai dalam one sitting karena makin lama makin thrilling karena duh bayangin aja sedetail itu dijelasin adegannya sampai bikin aku mual + pusing ngebayangin kayak apa ya, takjub juga sama cara kak Naomi nyampein cerita gini tapi aku tetep geliii 😭👍🏻 alurnya maju-mundur, diceritain lewat 2 POV yakni POV si Danisa yang merupakan psikiater dan POV si Imelda, sang pasien. Switching POV nya rapi dan perpindahan timeline nya juga okay walau di awal-awal emang agak bikin pusing dikit tapi makin ke belakang makin bisa aku ikutin dengan baik tanpa bingung-bingung 🫶🏻
Tokoh-tokohnya haduh haduh deh bikin aku ngelus dada, dibuat melotot sama aksi-aksi mereka dan bahkan aku kayak kebawa tadi sama pemikiran si "dalang" kayak "oh iya juga ya, emang mereka nyebelin makanya layak digituin" tapi kok berasa psikopat😭 aku gak mau melegalkan apa yang dibuat si dalang, itu bukan tindakan manusiawi walaupun dia kesel sampe ubun-ubun tapi duh ngeri deh apa yang dia buat 🥺 terus aku suka sama beberapa kalimat yang diutarain Danisa sebagai psikiater, bikin aku berasa konseling juga kayak bacain kata-katanya tu bikin aku mikir "hmm..bener juga ya, harusnya begini kalo ketemu sama suatu masalah". Imelda juga sosok yanv unik, dia misterius dan dia konsul sama Danisa tu tiap sesi mesti ada aja topik unik yang dibahas makanya aku merasa keren sih 𝗽𝗲𝗻𝗼𝗸𝗼𝗵𝗮𝗻nya, bener-bener out of the box dan bisa pengaruhin jalan pikiran pembacanya buat simpati sama tokoh-tokohnya😭 (inilah alasannya buku ini peruntukan untuk teman-teman yang berusia 18+ ya, karena pls ini ga cucok buat dedek-dedek emesh🙏🏻)
Apa 𝗽𝗲𝗹𝗮𝗷𝗮𝗿𝗮𝗻 yang didapatkan dari buku ini? Jangan terlalu memikirkan orang yang berlaku buruk kepada kita bahkan sampai menantikan karmanya karena itu hanya membuang waktu kita, daripada buang waktu mending buang orang itu jauh-jauh dengan melupakannya!✨️
Overall, it's a great thriller book dan aku highly recommended buat yang doyan crime-thriller-mystery + siap dibuat shik shak shok! 🤯‼️
Dibuka dengan artikel-artikel dari koran yang memuat tentang kematian 6 anggota keluarga kemudian dilanjutkan dengan seorang psikiater bertemu dengan pasien ke-211 bernama Imelda dan mereka memulai sesi-sesi konsultasi mereka. Pasti bingung kenapa dari pembahasan tindakan kriminal lari ke sesi konsultasi psikiater dan pasiennya? Nah ini harus kalian temuin sendiri jawabannya🤭 pada intinya 𝗽𝗹𝗼𝘁 yang disuguhi kak Naomi keren banget, gatau mau komen apalagi karena aku berhasil dibikin speechless sepanjang baca buku ini entah karena plot twist-plot twistnya yang dimulai dari level 1 sampai endingnya yang level 100 tu plot twistnya😭 aku gak kaget-kaget amat pas tau siapa dalangnya cuma aku dibuat mikir aja, "kok bisa ada manusia segila itu?" Hadeh kalo dibayangin lagi, aku mual sih tbh🤢 emang bener kata kak @shabacabuku, jangan dibaca sambil makan! Yang bikin aku terdiam itu sih endingnya, aku baca berulang-ulang untuk make sure apa yang aku baca😀 gila deh, ga nyangka woilah😭
Alurnya sih totally fast pace, buku yang maksa kamu baca selesai dalam one sitting karena makin lama makin thrilling karena duh bayangin aja sedetail itu dijelasin adegannya sampai bikin aku mual + pusing ngebayangin kayak apa ya, takjub juga sama cara kak Naomi nyampein cerita gini tapi aku tetep geliii 😭👍🏻 alurnya maju-mundur, diceritain lewat 2 POV yakni POV si Danisa yang merupakan psikiater dan POV si Imelda, sang pasien. Switching POV nya rapi dan perpindahan timeline nya juga okay walau di awal-awal emang agak bikin pusing dikit tapi makin ke belakang makin bisa aku ikutin dengan baik tanpa bingung-bingung 🫶🏻
Tokoh-tokohnya haduh haduh deh bikin aku ngelus dada, dibuat melotot sama aksi-aksi mereka dan bahkan aku kayak kebawa tadi sama pemikiran si "dalang" kayak "oh iya juga ya, emang mereka nyebelin makanya layak digituin" tapi kok berasa psikopat😭 aku gak mau melegalkan apa yang dibuat si dalang, itu bukan tindakan manusiawi walaupun dia kesel sampe ubun-ubun tapi duh ngeri deh apa yang dia buat 🥺 terus aku suka sama beberapa kalimat yang diutarain Danisa sebagai psikiater, bikin aku berasa konseling juga kayak bacain kata-katanya tu bikin aku mikir "hmm..bener juga ya, harusnya begini kalo ketemu sama suatu masalah". Imelda juga sosok yanv unik, dia misterius dan dia konsul sama Danisa tu tiap sesi mesti ada aja topik unik yang dibahas makanya aku merasa keren sih 𝗽𝗲𝗻𝗼𝗸𝗼𝗵𝗮𝗻nya, bener-bener out of the box dan bisa pengaruhin jalan pikiran pembacanya buat simpati sama tokoh-tokohnya😭 (inilah alasannya buku ini peruntukan untuk teman-teman yang berusia 18+ ya, karena pls ini ga cucok buat dedek-dedek emesh🙏🏻)
Apa 𝗽𝗲𝗹𝗮𝗷𝗮𝗿𝗮𝗻 yang didapatkan dari buku ini? Jangan terlalu memikirkan orang yang berlaku buruk kepada kita bahkan sampai menantikan karmanya karena itu hanya membuang waktu kita, daripada buang waktu mending buang orang itu jauh-jauh dengan melupakannya!✨️
Overall, it's a great thriller book dan aku highly recommended buat yang doyan crime-thriller-mystery + siap dibuat shik shak shok! 🤯‼️
January 5, 2025
TIPIS TAPI MENGURAS EMOSI BANGETT!
March 6, 2024
Aku beli novel ini secara online dan aku terkejut ketika bukunya sampai di rumah. Tipis banget. Tapi aku juga jadi penasaran, karena ... apa yang bisa diceritain novel setipis ini?
Ternyata ... wkwkw
Rasanya aku ingin teriak. Dari awal aku tahu kalo bakal ada plot twist di ending novel ini. Pasti. Karena nggak mungkin ini berakhir "gitu doang". Hasilnya? Yep. Plot twist, nggak seperti yang kubayangkan, tapi plot twist tetaplah plot twist. Ditambah lagi ada sedikit kekaburan fakta yang bikin makin bertanyea-tanyea.
Meski tipis, novel ini punya alur yang rapi dan penuturan yang jelas serta runut. Narasinya enak banget dibaca. Meski demikian, ada beberapa penjelasan yang menurutku agak kurang, seperti misalnya penyebab Karim jadi gila dan Husni yang begitu, apakah ada presedennya atau emang pure berkaitan dengan hantu kakek fajar. Karena kalo kusimpulkan dari keseluruhan tema yang dibahas di sini, tentang sisi gelap manusia, rasanya ada yang terputus jembatannnya.
Dan aku agak terganggu dengan penggambaran aparat di sini yang terasa "bodoh banget", karena sebenernya menurutku eksekusi yang dijalankan si pembunuh itu nggak genius-genius amat dan banyak celahnya.
Kesimpulannya, ini adalah bacaan sekali duduk yang menyenangkan dan mendebarkan (serta memuakkan sih bagi yang nggak tahan dengan adegan-adegan gore).
Anyway, aku suka banget kutipan yang dicantumkan di bagian catatan penulis. Apakah sifat dasar manusia itu baik atau jahat? Jujur aja, aku juga selalu mempertanyakan itu sejak kuliah filsafat bertahun-tahun lalu.
Ternyata ... wkwkw
Rasanya aku ingin teriak. Dari awal aku tahu kalo bakal ada plot twist di ending novel ini. Pasti. Karena nggak mungkin ini berakhir "gitu doang". Hasilnya? Yep. Plot twist, nggak seperti yang kubayangkan, tapi plot twist tetaplah plot twist. Ditambah lagi ada sedikit kekaburan fakta yang bikin makin bertanyea-tanyea.
Meski tipis, novel ini punya alur yang rapi dan penuturan yang jelas serta runut. Narasinya enak banget dibaca. Meski demikian, ada beberapa penjelasan yang menurutku agak kurang, seperti misalnya penyebab Karim jadi gila dan Husni yang begitu, apakah ada presedennya atau emang pure berkaitan dengan hantu kakek fajar. Karena kalo kusimpulkan dari keseluruhan tema yang dibahas di sini, tentang sisi gelap manusia, rasanya ada yang terputus jembatannnya.
Dan aku agak terganggu dengan penggambaran aparat di sini yang terasa "bodoh banget", karena sebenernya menurutku eksekusi yang dijalankan si pembunuh itu nggak genius-genius amat dan banyak celahnya.
Kesimpulannya, ini adalah bacaan sekali duduk yang menyenangkan dan mendebarkan (serta memuakkan sih bagi yang nggak tahan dengan adegan-adegan gore).
Anyway, aku suka banget kutipan yang dicantumkan di bagian catatan penulis. Apakah sifat dasar manusia itu baik atau jahat? Jujur aja, aku juga selalu mempertanyakan itu sejak kuliah filsafat bertahun-tahun lalu.
March 24, 2024
Tangan dah gatel banget buat checkout Pasien dari keranjang dan terbayar sudah rasa penasaran ini wkwk.
Ohya, ini pertama kali nya saya baca genre iyamisu—yang awal nya bingung, apa beda nya dengan genre mystery thriller gitu wkwk—dan di awal sempat ngira ini kasus pembunuhan yang pelaku nya juga seorang pasien RSJ wkwk.
Sudah dikejutkan sejak awal baca prolog wkwk. Rupa nya ngga hanya mengangkat tema misteri thriller tapi banyak trigger warning dalam novel ini yang mungkin buat sebagian pembaca cukup disturbing—seperti incest, animal abuse, sexual abuse, dan banyak lagi 😭
Lambat laun jadi paham dengan kenapa dinamakan “Pasien� yang ternyata memang bukan sembarang pasien wkwk.
Pasien sendiri menggunakan 2 pov, pov Imelda—main chara sekaligus pelaku—dan pov Danisa—seorang psikolog�. Tapi, pembaca ngga perlu khawatir, karna Kak Naomi menjelaskan dengan gamblang bab ini sedang menceritakan dari sudut pandang siapa.
Dengan jumlah halaman yang terbilang tipis untuk ukuran novel misteri thriller, Pasien mampu menghadirkan alur yang kompleks, padat, tapi tetap tersampaikan dengan baik—kesan mencekam dan gimana cara Imelda merancang dan mengeksekusi nya mantep bener.
Kalau memposisikan diri sebagai Imelda, kayak nya juga ikut terpikirkan untuk melakukan hal yang sama—yah, dalam hidup memang perkara memangsa atau dimangsa, bukan ?
Terakhir, appreciate sekali buat Kak Naomi yang berhasil menyampaikan tindakan-tindakan amoral tapi tetap menghadirkan isu sosial dengan apik—perhaps typical of iyamisu genre.
Ohya, ini pertama kali nya saya baca genre iyamisu—yang awal nya bingung, apa beda nya dengan genre mystery thriller gitu wkwk—dan di awal sempat ngira ini kasus pembunuhan yang pelaku nya juga seorang pasien RSJ wkwk.
Sudah dikejutkan sejak awal baca prolog wkwk. Rupa nya ngga hanya mengangkat tema misteri thriller tapi banyak trigger warning dalam novel ini yang mungkin buat sebagian pembaca cukup disturbing—seperti incest, animal abuse, sexual abuse, dan banyak lagi 😭
Lambat laun jadi paham dengan kenapa dinamakan “Pasien� yang ternyata memang bukan sembarang pasien wkwk.
Pasien sendiri menggunakan 2 pov, pov Imelda—main chara sekaligus pelaku—dan pov Danisa—seorang psikolog�. Tapi, pembaca ngga perlu khawatir, karna Kak Naomi menjelaskan dengan gamblang bab ini sedang menceritakan dari sudut pandang siapa.
Dengan jumlah halaman yang terbilang tipis untuk ukuran novel misteri thriller, Pasien mampu menghadirkan alur yang kompleks, padat, tapi tetap tersampaikan dengan baik—kesan mencekam dan gimana cara Imelda merancang dan mengeksekusi nya mantep bener.
Kalau memposisikan diri sebagai Imelda, kayak nya juga ikut terpikirkan untuk melakukan hal yang sama—yah, dalam hidup memang perkara memangsa atau dimangsa, bukan ?
Terakhir, appreciate sekali buat Kak Naomi yang berhasil menyampaikan tindakan-tindakan amoral tapi tetap menghadirkan isu sosial dengan apik—perhaps typical of iyamisu genre.
April 12, 2024
ahh i really disappointed with this book..
selain karna semuanya kerasa biasa aja, juga karna plot yang udah kubaca sebelumnya (yes i’ve been read it from X dan di thread bahkan pembawaannya lebih bagus) juga kecewa dengan fakta bahwa semua karakternya dibuat persis kaya di thread sampe mikir sendiri selama baca “tuh kan gini! aku udah pernah baca sebelumnya!�
yang mana hal ini ngebuat aku sendiri selama baca lebih menebak nebak antara sebenernya yang di thread itu dia sendiri yang nulis dan di bukuin, atau malah buku ini sebenernya plagiat?
harusnya hal ini dipikirin banget sama author dan penerbit kalau bisa aja pembaca buku ini udah pernah baca thread itu sebelumnya dan mending cantumin di dedication page bukan malah di ucapan terimakasih (halaman terakhir) dan ga terlalu jelas juga kalau darimana dia ngadopsi cerita ini sebelumnya
selain karna semuanya kerasa biasa aja, juga karna plot yang udah kubaca sebelumnya (yes i’ve been read it from X dan di thread bahkan pembawaannya lebih bagus) juga kecewa dengan fakta bahwa semua karakternya dibuat persis kaya di thread sampe mikir sendiri selama baca “tuh kan gini! aku udah pernah baca sebelumnya!�
yang mana hal ini ngebuat aku sendiri selama baca lebih menebak nebak antara sebenernya yang di thread itu dia sendiri yang nulis dan di bukuin, atau malah buku ini sebenernya plagiat?
harusnya hal ini dipikirin banget sama author dan penerbit kalau bisa aja pembaca buku ini udah pernah baca thread itu sebelumnya dan mending cantumin di dedication page bukan malah di ucapan terimakasih (halaman terakhir) dan ga terlalu jelas juga kalau darimana dia ngadopsi cerita ini sebelumnya
July 12, 2024
Buku seri Iyamisunya Penerbit Haru yang pertama kubaca. Waktu tahu Haru nambah lini ini, aku langsung penasaran dan ingin baca semuanya.
Sebagai pembuka, bukunya super duper tipis dan mudah dibaca sekali duduk. Walaupun begitu, ini bukan tipe buku ringan yang bisa dibaca dengan santai. Banyak adegan gore yang cukup bikin mual. Bahkan daei sekedar deskripsi aja menurutku mual banget. Dan memang menang di bagian sana, di gaya bercerita penulis yang entah kenapa terasa sakit.
Banyak TW nya ya di sini. Incest salah satunya belum lagi kekerasan pada hewan.
Semua karakter di sini menurutku emang nggak ada yang waras. Dan jujur, aku kaget waktu baca catatan penulis di akhir.
Walaupun latar belakang tokohnya jelas dan alasan-alasannya juga masuk akal, entah kenapa aku nggak bisa bersimpati. Nggak bersimpati di sini adalah, aku nggak merasa kasihan, atau merasa marah, atau merasa apa pun. Ya datar-datar aja waktu aku baca. Padahal narasi ceritanya udah bikin aku ngerasain kegelapan manusia.
Twist-nya udah langsung terbaca dari halaman Danisa nyamperin Imelda, sih, sebetulnya.
Overall, bukunya keren dan bikin aku kepingin baca buku Iyamisu yang lain. Hehe.
Sebagai pembuka, bukunya super duper tipis dan mudah dibaca sekali duduk. Walaupun begitu, ini bukan tipe buku ringan yang bisa dibaca dengan santai. Banyak adegan gore yang cukup bikin mual. Bahkan daei sekedar deskripsi aja menurutku mual banget. Dan memang menang di bagian sana, di gaya bercerita penulis yang entah kenapa terasa sakit.
Banyak TW nya ya di sini. Incest salah satunya belum lagi kekerasan pada hewan.
Semua karakter di sini menurutku emang nggak ada yang waras. Dan jujur, aku kaget waktu baca catatan penulis di akhir.
Walaupun latar belakang tokohnya jelas dan alasan-alasannya juga masuk akal, entah kenapa aku nggak bisa bersimpati. Nggak bersimpati di sini adalah, aku nggak merasa kasihan, atau merasa marah, atau merasa apa pun. Ya datar-datar aja waktu aku baca. Padahal narasi ceritanya udah bikin aku ngerasain kegelapan manusia.
Twist-nya udah langsung terbaca dari halaman Danisa nyamperin Imelda, sih, sebetulnya.
Overall, bukunya keren dan bikin aku kepingin baca buku Iyamisu yang lain. Hehe.
March 5, 2024
plot twist nya gila! ternyata cover dan judulnya mengarah ke orang yang berbeda. awal cerita agak bingung, kok bukan pov dari salah satu anggota keluarga itu tapi ternyata... dendam manusia semengerikan itu. tapi harus diakui kalo si 'pembunuh' ini emang pinter.
February 7, 2024
TW : murder, violence, incest, sexual harassment, animal death
novella tapi berhasil bikin jaw dropped, keren bgt padahal novel debut tapi well deserved a five star rating plot twistnya mantep sih sampe ke bagian catatan penulis lagi 🙈
novella tapi berhasil bikin jaw dropped, keren bgt padahal novel debut tapi well deserved a five star rating plot twistnya mantep sih sampe ke bagian catatan penulis lagi 🙈
March 27, 2024
GILAAAAAA
November 21, 2024
Aku enjoy bacanya. Plot twist-nya buat aku nggak yang wah banget gitu.
Kayanya ekspektasi aku ketinggian sih.
Tetap rekomen kalau mau baca novel genre iyamisu yang sat set bisa dibaca sekali duduk.
Kayanya ekspektasi aku ketinggian sih.
Tetap rekomen kalau mau baca novel genre iyamisu yang sat set bisa dibaca sekali duduk.
August 14, 2024
Review lengkap akan aku up di akun bookstagramku @booksfairy__
August 15, 2024
Bagus sihhhh, jarang banget kan ada genre iyamisu di Indo😀
*Fyi
Iyamisu (eww mystery) isa subgenre of mystery fiction which deals with grisly episodes and the dark side of human nature. Readers blurt out "eww" when they are reading iyamisu (eww mystery) novels.
Imelda emang cerdas, cerdik, tertata, dan teliti banget waktu ngambil tindakan. Dari eksekusi itu sampai bisa-bisanya kepikiran menceritakan eksekusi-nya ke pasien Rumah Sakit Jiwa (Danisa).
Pentesan kok Danisa ngak bisa menilai dengan cepat kalau Imelda emang aneh bin berbahaya? Pantesan Danisa melakukan konsultasi di Gazebo dan Kantin?? Hufft😭
Makanya si Imelda dengan santuynya bisa bunuh anak kucing dihadapan psikolog... Pantesan Mira kagak percaya sama kisah Danisa. Ternyata karena si psikolog adalah pasien RSJ... Dan anaknya pun sudah meninggal, ini yang menyebabkan Danisa masuk sini sih.
Jujur secara keseluruhan aku masih bingung....
1. Ini Imelda dari awal di RSJ tuh emang untuk nyari "mangsa" apa mau lepasin beban dan cerita ke orang lain? Tapi nyari yang ngak bakal bisa bongkar ke polisi???
2. Keadaan mental Husni itu karna apaan dah??? Apa emang penyakit mental atau ada kaitan mistis, terutama waktu masih kecil yaaa....
3. Kepo sama alasan si Husni kenapa sampe ngelakuin itu dehhh (apakah aku harus beli bonus chapter?)
4. Si Rena beneran suka ama Husni apa kepaksa/ kena rape kayak yang sempet dilakuin Husni ke Imelda yak??????
5. Emaknya Husni + Rena Useless banget bajingan... Dah tau anaknya ga jelas malah dibiarin gitu ajaa..... Ini lah akibat patriarki😀🫵🏻 Anak laki ngapain aja dibenerin, dianggap hal lumrah. Jancuk😀🖕🏻
*Fyi
Iyamisu (eww mystery) isa subgenre of mystery fiction which deals with grisly episodes and the dark side of human nature. Readers blurt out "eww" when they are reading iyamisu (eww mystery) novels.
Imelda emang cerdas, cerdik, tertata, dan teliti banget waktu ngambil tindakan. Dari eksekusi itu sampai bisa-bisanya kepikiran menceritakan eksekusi-nya ke pasien Rumah Sakit Jiwa (Danisa).
Pentesan kok Danisa ngak bisa menilai dengan cepat kalau Imelda emang aneh bin berbahaya? Pantesan Danisa melakukan konsultasi di Gazebo dan Kantin?? Hufft😭
Makanya si Imelda dengan santuynya bisa bunuh anak kucing dihadapan psikolog... Pantesan Mira kagak percaya sama kisah Danisa. Ternyata karena si psikolog adalah pasien RSJ... Dan anaknya pun sudah meninggal, ini yang menyebabkan Danisa masuk sini sih.
Jujur secara keseluruhan aku masih bingung....
1. Ini Imelda dari awal di RSJ tuh emang untuk nyari "mangsa" apa mau lepasin beban dan cerita ke orang lain? Tapi nyari yang ngak bakal bisa bongkar ke polisi???
2. Keadaan mental Husni itu karna apaan dah??? Apa emang penyakit mental atau ada kaitan mistis, terutama waktu masih kecil yaaa....
3. Kepo sama alasan si Husni kenapa sampe ngelakuin itu dehhh (apakah aku harus beli bonus chapter?)
4. Si Rena beneran suka ama Husni apa kepaksa/ kena rape kayak yang sempet dilakuin Husni ke Imelda yak??????
5. Emaknya Husni + Rena Useless banget bajingan... Dah tau anaknya ga jelas malah dibiarin gitu ajaa..... Ini lah akibat patriarki😀🫵🏻 Anak laki ngapain aja dibenerin, dianggap hal lumrah. Jancuk😀🖕🏻
This entire review has been hidden because of spoilers.
June 5, 2024
Well, aku gak nyangka ceritanya bakal se-gore itu. Kalau sekarang, aku udah gak sanggup dengan unsur gore. Kalau saja novel ini ada dari 10 tahun yang lalu, mungkin aku bakal bisa nikmatin novel ini. Gak gampang untuk aku tamatkan dalam sekali baca. Ada beberapa part yang bikin aku gak nyaman. Aku gak tau kalo bakalan nyelipin 'inses' di dalam cerita ini. Ya salah sendiri juga sih gak cek dulu sebelum beli.
Aku sejujurnya ngerasa ceritanya agak flat. Plot twistnya juga kayak berdiri sendiri gitu aja. Aku malah dibikin kaget ternyata karakter cerita ini ada di dunia nyata.
Aku sejujurnya ngerasa ceritanya agak flat. Plot twistnya juga kayak berdiri sendiri gitu aja. Aku malah dibikin kaget ternyata karakter cerita ini ada di dunia nyata.
Read
January 14, 2024Thank you Penerbit Haru for the arc.
tw: sexual harassment, incest, violence/murder
Novel Iyamisu lokal pertama terbitan Penerbit Haru.
Pertama, aku nggak nyangka novel ini based on a true story (yang difiksikan sesuai imajinasi penulis) 😱.
Novel ini dibuka dengan prolog berisi potongan berita tentang pembunuhan satu keluarga pemilik toko bahan bangunan. Enam mayat membusuk dengan kondisi mengenaskan (luka tusukan benda tajam dan mutilasi). Aku jadi ingat sama kasus Kalideres.
Berdasarkan kesaksian warga, motif pembunuhan keluarga ini adalah karena harta warisan.
Novel ini diceritakan melalui pov Danisa (psikolog) dan Imelda (pasien). Menurut Danisa, Imelda adalah pasien yang istimewa dan unik. Ia hanya ingin mengobrol saja, tidak ingin dicatat selama sesi konsultasi.
Dari cerita Imelda, cerita pembunuhan keluarga tersebut ternyata melibatkan unsur mistis yang menyebabkan keganjilan dan kesialan karena ada syarat yang tidak dipenuhi oleh anggota keluarga tersebut.
Aku suka dengan narasi antara psikolog dan pasiennya. Danisa menganalisa Imelda, sementara Imelda menceritakan tentang dirinya, keluarganya dan pandangannya tentang nilai moral di masyarakat.
Novel ini lebih kental unsur psikologisnya. Pembaca akan menelaah isi pikiran Imelda sebagai narator. Isu yang diangkat juga relevan dengan masyarakat kita yang sering mendengar tentang kisah mistis atau pesugihan. Benar-benar Indnesia banget.
Aku nggak nyangka ada plot twist di ending. Kejutan yang menyenangkan 😅. Novel ini juga bisa dibaca dalam sekali duduk.
tw: sexual harassment, incest, violence/murder
Novel Iyamisu lokal pertama terbitan Penerbit Haru.
Pertama, aku nggak nyangka novel ini based on a true story (yang difiksikan sesuai imajinasi penulis) 😱.
Novel ini dibuka dengan prolog berisi potongan berita tentang pembunuhan satu keluarga pemilik toko bahan bangunan. Enam mayat membusuk dengan kondisi mengenaskan (luka tusukan benda tajam dan mutilasi). Aku jadi ingat sama kasus Kalideres.
Berdasarkan kesaksian warga, motif pembunuhan keluarga ini adalah karena harta warisan.
Novel ini diceritakan melalui pov Danisa (psikolog) dan Imelda (pasien). Menurut Danisa, Imelda adalah pasien yang istimewa dan unik. Ia hanya ingin mengobrol saja, tidak ingin dicatat selama sesi konsultasi.
Dari cerita Imelda, cerita pembunuhan keluarga tersebut ternyata melibatkan unsur mistis yang menyebabkan keganjilan dan kesialan karena ada syarat yang tidak dipenuhi oleh anggota keluarga tersebut.
Aku suka dengan narasi antara psikolog dan pasiennya. Danisa menganalisa Imelda, sementara Imelda menceritakan tentang dirinya, keluarganya dan pandangannya tentang nilai moral di masyarakat.
Novel ini lebih kental unsur psikologisnya. Pembaca akan menelaah isi pikiran Imelda sebagai narator. Isu yang diangkat juga relevan dengan masyarakat kita yang sering mendengar tentang kisah mistis atau pesugihan. Benar-benar Indnesia banget.
Aku nggak nyangka ada plot twist di ending. Kejutan yang menyenangkan 😅. Novel ini juga bisa dibaca dalam sekali duduk.
October 1, 2024
Rating 3.5 Tadinya mau kasih 4⭐️. Tertarik dgn novel ini karena sinopsisnya yang berhasil membangkitkan rasa penasaran. Reviewnya cukup banyak wara-wiri di IG dengan mengusung genre iyamisu yang merupakan psikologi thriller yang menonjolkan sisi gelap dari manusia. Alur cerita untuk novel setipis 100 halaman lebih dikit, mengalir cukup lancar dan enak dibaca walau dengan alur maju dan alur mundur.Ada 2 POV yang diceritakan berganti-ganti dari 2 sudut pandang berbeda.
Twistnya tidak begitu mengangetkan,kalau uda biasa membaca novel2 bergenre begini pasti sedikit banyak uda bisa menebak.Efek gore nya ada tapi ada beberapa adegan yang dirasa perlu penjelasan,misalnya mengapa pelaku langsung memutilasi dan apa alasan sebenarnya dia perlu memutilasi sebelum mengecek dan memeriksa korban-korbannya.Jadi buat readers yang sensitif terhadap konten gore atau kekerasan mungkin perlu berhati-hati sebelum membaca novel ini.
Oya kekurangan yang mencolok adalah latar belakang karakter2 kurang digali secara mendalam,mgkn kalau novel ini lebih tebal..si penulis mungkin lebih bisa eksplorasi setiap tokoh-tokohnya.Terus juga unsur mistis di awal awal novel yang terkesan kuat juga kurang digali diakhir cerita,jadi hubungannya apa?
In the end walau banyak juga kekurangan disana sini,novel debut ini worth lah buat dibaca.
Twistnya tidak begitu mengangetkan,kalau uda biasa membaca novel2 bergenre begini pasti sedikit banyak uda bisa menebak.Efek gore nya ada tapi ada beberapa adegan yang dirasa perlu penjelasan,misalnya mengapa pelaku langsung memutilasi dan apa alasan sebenarnya dia perlu memutilasi sebelum mengecek dan memeriksa korban-korbannya.Jadi buat readers yang sensitif terhadap konten gore atau kekerasan mungkin perlu berhati-hati sebelum membaca novel ini.
Oya kekurangan yang mencolok adalah latar belakang karakter2 kurang digali secara mendalam,mgkn kalau novel ini lebih tebal..si penulis mungkin lebih bisa eksplorasi setiap tokoh-tokohnya.Terus juga unsur mistis di awal awal novel yang terkesan kuat juga kurang digali diakhir cerita,jadi hubungannya apa?
In the end walau banyak juga kekurangan disana sini,novel debut ini worth lah buat dibaca.
Displaying 1 - 30 of 293 reviews
Can't find what you're looking for?
Get help and learn more about the design.