ŷ

Jump to ratings and reviews
Rate this book

Alaya: Cerita dari Negeri Atap Dunia

Rate this book
…suatu hari, ketika aku berhasil mewujudkan mimpiku pergi ke Tibet, serta merta Tante Nike mengucapkan selamat. Namun, ada kalimatnya yang membuatku terkelu dan tumpat tak bisa berkata apa-apa.

Dia berkata, “Puluhan tahun kamu mimpi pergi ke Tibet. Sampai akhirnya kamu bisa pergi ke Tibet. Kamu memperjuangkan apa yang sudah jadi impian kamu. Aku salut.� katanya. “Tapi, di mataku kamu tetap belum berhasil.�

“Maksudmu?!� tanyaku terkesiap. Seolah tak terima dengan kata-katanya.

“Kamu memutuskan berani mewujudkan mimpimu, tapi kamu nggak berani memutuskan menikah!�

“Hei, itu sesuatu yang berbeda.� kataku menyanggah.

“Sama saja. Ini soal keberanian.�

Tahukah kamu, Sekala, ketika mendangar itu, rasa-rasanya seluruh perjalananku ke Tibet tak ada artinya apa-apa. Sia-sia! Seperti sedang mempersiapkan sebuah pesta besar di tempat terbuka, lantas tiba-tiba hujan tumpah ke bumi tanpa permisi. Lebih parah lagi: betapa Tante Nike betul!

Dulu, aku pikir pernikahan adalah sebuah stasiun. Ujung dari seluruh rangkaian jalur rel kereta api. Ternyata aku keliru. Rupanya pernikahan seperti halnya hidup itu sendiri. Ia laksana kereta api. Kalau pun berhenti di sebuah stasiun, ia akan tetap kembali berjalan. Lagi dan lagi.

Kembali kurenungkan dalam-dalam kalimat Tante Nike tersebut. Sialnya, lagi-lagi dia betul. Alangkah malu memutuskan berani mewujudkan mimpi, tetapi tak berani mengejawantahkan makna perjalananku dalam kehidupan sehari-hari. Apa artinya pergi sebegitu jauh namun tak berani memutuskan menikah di usia 36 tahun?

—ĔĔĔĔĔĔĔĔĔĔĔĔĔĔĔĔ�

“Alaya � Cerita dari Negeri Atap Dunia�. Sebuah memoar perjalanan Daniel Mahendra saat bertualang ke Cina, Tibet, Nepal, hingga Gunung Everest. Sebuah kisah yang ia dedikasikan bagi Sekala―anak lelakinya, juga untuk orang-orang yang berani mewujudkan mimpi masa kecilnya.

—ĔĔĔĔĔĔĔĔĔĔĔĔĔĔĔĔ�-

Pemesanan, hubungi SMS / WA:
Sudury Septa Mardiah
0857-2128-6339

428 pages, Paperback

Published December 19, 2016

2 people are currently reading
15 people want to read

About the author

Daniel Mahendra

25books24followers
Daniel Mahendra–renowned as DM � is an Indonesian author.

His works are including short stories, novels, poems, essays, journalistic works, biographies, self-improvements, how-tos, travel narratives, movie scripts as well. About 30 of his works had been published.

DM was working as a journalist for several tabloids, newspapers, and magazines before he decided to join with some publishers as an editor. Among his editing are Pramoedya Ananta Toer’s works.

DM was a founder of Pramoedya Institute, Malka Publisher, and Malka Bookstore.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
5 (31%)
4 stars
9 (56%)
3 stars
1 (6%)
2 stars
0 (0%)
1 star
1 (6%)
Displaying 1 - 6 of 6 reviews
Profile Image for Dhani.
257 reviews16 followers
October 29, 2018
Segala hal tentang buku ini keren.Ya pesannya, ya kisah perjalanannya,.ya diksi diksi barunya.Sayang nggak ada foto fotonya...
Profile Image for Ratna Ayu Budhiarti.
55 reviews3 followers
February 2, 2022
ALAYA DAN MIMPI YANG DIWUJUDKAN

Beberapa bulan lalu saya membaca memoar travelling berjudul Titik Nol karya Agustinus Wibowo. Namun terhenti membaca di halaman 239 dari total 552 halaman. Entah mengapa, kebiasaan menyelingi dengan bacaan lain sesekali memang timbul. Biasanya antara cara berceritanya yang bikin saya "lelah" atau merasa "tertekan", atau memang sedang tidak ingin setia membaca hingga tamat karena godaan buku lain lebih kuat. Bisa dibilang saya sudah membaca setengah jalan buku Titik Nol. Jadi sudah ada gambaran bagaimana Agustinus merasakan "sesuatu yang salah" ketika melihat kegiatan biksu jadi tontonan para turis. Seperti juga yang dirasakan oleh Daniel Mahendra (DM), penulis Alaya.

Satu hal yang perlu digaris bawahi, Alaya hanya dilengkapi peta, tidak ada pemanis foto-foto seperti dalam buku yang saya sebut sebelumnya. Jadi, imajinasi pembaca sangat tergantung pada deskripsi penulis terhadap semua hal.

Saya mulai membaca Alaya ketika dalam perjalanan menuju sebuah kota. Di atas kereta, seluruh kata-kata menari menciptakan harmoni sekaligus benturan pembanding. Terutama ketika menaiki kereta T22 dari Chengdu menuju Tibet, tempat impian DM. Ya, ia terobsesi akibat paparan bacaan "Tintin in Tibet" di masa kecil. Kita semua maklum, apa pun yang melekat begitu kuat dalam ingatan masa kecil dan menjadi impian, suatu saat kelak akan terwujud dengan cara yang tak terpikirkan sebelumnya. Tentu, itu pun jika kita terus-menerus menggenggam impian tersebut, maka alam bawah sadar kita akan bekerja sama dengan semesta menarik segala yang berkaitan untuk menjadikannya nyata.
...

Ulasan buku selengkapnya silakan dibaca di tautan ini:



Atau di sini:


#bacaanRAB #Alaya #travelwriting #catatanpejalan #catatanperjalanan
Profile Image for Firman Fauzan.
3 reviews
May 10, 2020
Buku alaya secara magis mengajak pembaca larut dalam perjalanan DM, ikut panik ketika tiada kejelasan dari tiket thai airways dan agen perjalanan, ikut jijik karena suara buang ludah di stasiun chengdu, dan ikut terhanyut dalam emosi ketika menjekakan kaki di terminal Lhasha Tibet. Saya paling menyukai ketegangan DM ketika bertemu tentara, terutama saat memasuki masjid agung di lhaksa. Ikut kecewa dengan kondisi Istana Pottala yang jauh dari harapannya.

Buku ini mengajak pembaca untuk merenungi impiannnya dan memberikan dorongan kuat untuk mewujudkan dan mencapai impiannya, jika yakin maka semesta akan ikut membantu.
87 reviews2 followers
April 21, 2024
Sayangnya kurang banyak mengeksplor aspek manusia dan lingkungan selama berada di Tibet dan Nepal.
Lebih banyak bertindak sebagai "turis" daripada explorer.
Mungkin ini disebabkan pressing ketat aparat cina bagi orang asing yang berkunjung di Tibet.

So far epilog sebagai refleksi perjalanan dan harapan layak diacungi jempol👍
Profile Image for Zinedine Sr..
111 reviews1 follower
February 22, 2022
Local writer, underrated, travel journal with few chapters about personal layers of the writer.
If you want to read about self-reflection while traveling, want to know the story about the hard phase and how impactful towards the writer. This is the book you looking for
Profile Image for Nabila.
41 reviews6 followers
February 27, 2022
Perjalanan kak Daniel pergi ke dalam peradaban tertinggi di dunia yaitu Tibet membawa kita masuk dan ikut menikmatinya. Naik kereta berjam-jam lamanya, hingga naik ke atas mengikuti upacara-upacara suci para penganut agama.
Displaying 1 - 6 of 6 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.