Buku karya Syaikh Ahmad Farid yang hadir dihadapan anda merupakan salah satu rujukan buku penyucian hati, ditulis dengan gaya sastra yang halus, dan menukil dari beberapa buku-buku pelembut hati sehingga dengan itu Penulis mampu memaparkan isi yang menarik dan tidak membosankan. Didukung pula dengan teknik bahasa yang piawai dalam pemilihan kalimat yang mampu mengaduk-aduk perasaan. Didalam buku ini membahas secara lengkap permasalahan-permasalahan seputar hati, dari mulai jalan masuknya setan kedalam hati, penyakit-penyakit yang menggerogoti hati, dan ganjaran apa saja yang diterima bila memiliki hati yang sakit dan teracuni.
Selain itu, didalam buku ini juga dijelaskan menu apa saja yang dapat digunakan sebagai terapi bila hati terlanjur teracuni.yang pasti sesuai dengan dengan Al Qur鈥檃n dan Sunnah-sunnah yang shahih saja. Agar kita yang ingin membersihkan dan melembutkan hati, terhindar dari hadits-hadits yang dha鈥檌f (lemah) dan maudhu鈥� (palsu).
Semoga dengan membaca buku ini dapat menambah gizi hati kita dan semoga Allah memberi anugrah kepada kita dengan melihat wajah-Nya yang mulia. Sungguh, Dia Mahakuasa terhadap segala sesuatu yang Dia kehendaki. Dialah Zat yang layak untuk mengabulkan doa dan cukuplah Allah sebagai Zat yang dipasrahi.
Hati adalah raja. Ialah yang menentukan hitam-putihnya akhlak seseorang. Ia pula yang menjadi barometer 'keberesan' seluruh anggota badan. "Jika ia baik, maka baiklah seluruh raga, Namun jika buruk, buruk pulalah seluruh raga."
"Sesungguhnya pendengeran, penglihatan, dan hati, semuanya akan dimintai pertanggungjawaban." (Q.s. Al-Isra ayat 36)
Buku ini, menurut saya, wajib dibaca oleh para muslim. Agar menelisik kembali apa-apa yang ada di dalam hati. Agar memikirkan kembali untuk apa kehidupan ini. Agar merumuskan kembali setiap apa yang dilakukan, apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan Nya. Masya Allah.
Meski tipis, tak hanya sampai 200 halaman, ia lengkap membahas segalanya yang seharusnya menjadi pondasi kita sebagai seorang muslim dalam berpikir, bertindak, dan mengambil keputusan. Memurnikan segalanya hanya untuk Allah semata. Memulainya dengan niat ikhlas karena Nya saja. Mengharapkan balasan terbaik dari Nya dengan sebenar-benar Nya. Masya Allah.
Mulai dari hakikat ikhlas, pentingnya niat dan ilmu, segala hal tentang hati dan penyakitnya, hingga tipu daya dunia dan segala celaan terhadapnya.
"Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan, senda gurau yang melalaikan, perhiasan, saling berbangga diri diantara kalian, dan saling berlomba untuk memperbanyak harta dan anak." - Q.s. Al-Hadid ayat 20
Buku ini cukup membuat saya berpikir ulang, merekontruksi kembali, apa-apa yang saya lakukan dan kerjakan selama ini. Karena ternyata selama ini masih begitu sombong, masih begitu angkuh, masih begitu 'berjualan' menghitung untung rugi ketika melakukan apa-apa. Karena apa yang paling diharapkan hanyalah tentang dunia. Dunia, dunia, dan dunia saja. Padahal ia tak lekang adanya. Naudzubillah.
"Begitulah, cinta dunia. Ia bisa menghalangi seseorang dari pahala. Bisa merusak amal. Bahkan bisa menjadikannya sebagai orang yang pertama kali masuk neraka." (hal. 166)