Lebih dari sepuluh tahun isu kebangkitan Islam merebak ke seluruh penjuru dunia Islam. Berbagai gejolak menandai munculnya isu Perubahan-perubahan sosial budaya kaum muslimin sampai meletusnya revolusi di berbagai negara muslim. Para musuh Islam menatap kaum muslimin mendongak ke kiri dan kanan, berharap harap cemas dari manakah gerangan kebangkitan itu datang.
Namun di balik itu semua tak sedikit di antara mereka bahkan dari kalangan intelektual muslim sekalipun yang menatap hampa dan skeptis. Bagaimanakah kebangkitan itu bisa tumbuh sedangkan realitas terbentang di hadapan telah berabad-abad lamanya kaum muslimin tidak mempunyai pemimpin universal yang handal. Hidup di abad 20 ini dalam suasana keterbelakangan, baik dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan dan teknologi. Dan yang paling parah adalah tumbuhnya persengketaan dan perpecahan yang seakan-akan menjadi tradisi yang terwariskan secara turun temurun. Baik dalam bidang pemikiran, metode maupun jamaah gerakan dakwah! "Persatuan Islam yang menjadi tulang punggung kebangkitan adalah utopia belaka bagai suatu mimpi indah di tengah nestapa persengketaan umat".
Renungan dan kupasan terhadap dalil-dalil syar'i yang menjadi tonggak argumentasi Dr. Yusuf al-Qaradhawi bagi konsep"perbedaan pendapat" dalam buku ini telah merubah berbagai keraguan menjadi suatu peluang yang amat potensial untuk diwujudkan. Karenanya, para da'i yang mendambakan gerak umat perlu menyisihkan waktu guna mengkaji dan menelaah buah karya Yusuf Qaradhawi ini, seorang ulama dakwah yang telah puluhan tahun malang melintang di rimba dakwah ini.
Lebih dari sepuluh tahun isu kebangkitan Islam merebak ke seluruh penjuru dunia Islam. Berbagai gejolak menandai munculnya isu ini: Perubahan-perubahan sosial budaya kaum muslimin sampai meletusnya revolusi di berbagai negara muslim. Para musuh Islam menatap kaum muslimin mendongak ke kiri dan kanan, berharap harap cemas dari manakah gerangan kebangkitan itu datang.
Namun di balik itu semua tak sedikit di antara mereka bahkan dari kalangan intelektual muslim sekalipun yang menatap hampa dan skeptis. Bagaimanakah kebangkitan itu bisa tumbuh sedangkan realitas terbentang di hadapan mereka: telah berabad-abad lamanya kaum muslimin tidak mempunyai pemimpin universal yang handal. Hidup di abad 20 ini dalam suasana keterbelakangan, baik dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan dan teknologi. Dan yang paling parah adalah tumbuhnya persengketaan dan perpecahan yang seakan-akan menjadi tradisi yang terwariskan secara turun temurun. Baik dalam bidang pemikiran, metode maupun jamaah gerakan dakwah! "Persatuan Islam yang menjadi tulang punggung kebangkitan adalah utopia belaka bagai suatu mimpi indah di tengah nestapa persengketaan umat".
Renungan dan kupasan terhadap dalil-dalil syar'i yang menjadi tonggak argumentasi Dr. Yusuf al-Qaradhawi bagi konsep"perbedaan pendapat" dalam buku ini telah merubah berbagai keraguan menjadi suatu peluang yang amat potensial untuk diwujudkan. Karenanya, para da'i yang mendambakan gerak umat perlu menyisihkan waktu guna mengkaji dan menelaah buah karya Yusuf Qaradhawi ini, seorang ulama dakwah yang telah puluhan tahun malang melintang di rimba dakwah ini.
Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi menjelaskan seluk beluk perbedaan pendapat dengan luas, rinci, dan jelas di buku ini. Perbedaan pendapat, sebagaimana dijelaskan oleh syaikh, dibagi menjadi 2 bagian, yaitu perbedaan pendapat yang rahmat dan perbedaan pendapat yang tercela; perbedaan pendapat yang tercela adalah perbedaan bagian ushul/pokok seperti tentang masalah keimanan (contoh : tentang rukun islam, rukun iman, dsj); sedangkan perbedaan pendapat yang rahmat adalah perbedaan pendapat yang sunnatullah (seperti tentang laki-laki dan perempuan, tinggi dan pendek, dll) dan pada perkara furu (perbedaan pendapat tentang sifat shalat, misalnya posisi tangan setelah i'tidal,dll; tentang hukum isbal, dll). Beliau juga menjelaskan tentang bagaimana menyikapi perbedaan pendapat, bagaimana adab ikhtilaf. Dan masih ada pembahasan lain seputar ikhtilaf pada buku ini, silakan membaca buku ini untuk lebih detil, dengan membaca ini semoga pembaca dapat lebih bijak dalam menyikapi perbedaan pendapat, insya Allah.
ah, untuk review saya kutip beberapa kalimat dari bukunya:
"Kita menghendaki agar gerakan-gerakan Islam berdiri dalam satu barisan untuk menghadapi masalah-masalah ummat yang sangat menentukan dan keprihatinan da'wah yang terbesar. Perselisihan dalam masalah-masalah furu'iyah serta sikap-sikap dan persoalan-persoalan kecil, jangan menjadi penghalang keinginan untuk bersatu, serta toleransi dan merapatkan barisan untuk menghadapi musuh bersama dan mewujudkan sasaran-sasaran besar yang disepakati oleh semua pihak."
Secara ringkas, buku ini mencoba mengkaji [1] Beberapa dalil yang banyak digunakan sebagai alasan untuk berpecah dan fanatik, [2] Landasan pemikiran dalam berbeda pendapat, dan [3] Landasan akhlak (etika) dalam berbeda pendapat. Cocok untuk para aktivis muda Islam! ;D