Banyak buku tip belajar ada di pasaran, tetapi kalau ada yang tertanya-tanya bagaimana para 'alim ulama kita yang berjaya membina peradaban Islam dahulu belajar, saya rasa inilah antara buku yang mampu memberi pencerahan.
Sangat wajar dibaca dan direnung bersama-sama oleh setiap pelajar Muslim dan pemburu ilmu yang tak jemu.
Terjemahan buku ini ke dalam bahasa Melayu boleh didapati di Hidayah Publishers.
Buku ini juga diajar sebagai sebahagian sukatan pelajaran pesantren / pondok di Indonesia dan banyak terjemahan berlegar di sana oleh pelbagai penerbit. Antaranya:
A very useful book for students on how to approach learning. I read this back when I was beginning more in-depth religious study in '08, and have found myself often revisiting it time and time again. Highly recommend, a very unique book that was perhaps the first in its genre to be rendered in English.
This is a tome of goodly timeless advice 鈥� must read for any serious student of knowledge, in fact any student of knowledge would benefit immensely from reading it; although it is geared towards students of the Sacred Sciences but the advice is generally applicable. Short, sweet and to the point.
It is an excellent book for students who are very serious in seeking for knowledge. This book explains on how Muslims should perceive teachers and educators or 'adab' in seeking knowledge. This is the best book that I have ever read!
Lepas baca buku ini, baru sedar banyak adab dengan guru yang terlupakan semasa menuntut dulu. Kita kadangkala buat guru macam kawan-kawan, sedang ada adab adab yang perlu dijaga semasa dengan guru. Selain itu banyak juga disentuh tentang adab guru dengan murid.
Alhamdulillah akhirnya buku ini selesai juga, bukunya tipis tapi tanbih dan pesan di dalamnya sungguh mendalam untuk seorqng penuntut ilmu. Menurutku, setiap pelajar harus membaca buku ini hingga selesai, jangan setengah2.
Selalu kita dengar ungkapan 鈥渁dab sebelum ilmu鈥�, bukan? Buku ini adalah salah satu karya wajib yang perlu dihadam oleh setiap orang yang bergelar penuntut ilmu bagi merealisasikan ungkapan tadi.
Sekadar membaca secara bersendirian sahaja adalah tidak mencukupi. Perlu juga untuk kita berusaha mencari guru yang berkelayakan untuk kita belajar dan menuntut secara berhadapan (bertalaqi) dengannya agar keberkatan dan kepuasan belajar itu lebih dapat dirasai.
Sebetulnya, setelah menelusuri helaian demi helaian naskhah ini, terlalu banyak perkara yang kadang-kadang kita terlepas pandang atau secara tidak sedar, kita telah melakukan sesuatu yang melanggar adab selaku penuntut ilmu. Sebab itu tidak pelik kalau kita lihat pada zaman ini, manusia semakin pandai, namun adab dan kesopanan pula semakin hilang entah ke mana. Itulah bahana mencari ilmu tanpa mempelajari adab terlebih dahulu.
Jom sama-sama menggali keberkatan ilmu melalui penghayatan magnum opus ini!
This book was written by a Hanafi scholar by the name of Imam az-Zarnuji who was a student of the famous Hanafi Jurist al-Marghinani who authored the important syllabus text-book which no traditional institute is void of, the Hidayah; the tradional sub-continent edition of which begins with a statement glossed on the front title-page: Al-Hidayah Ka al-Quran (Hidayah is like the Quran)that speaks for itself.
This book basically provides students with guidelines of how to seek knowledge and its etiquettes. Although some of the material can be classed as irrelevant, it nonetheless carries indispensable value. Another problem I encountered with the book was the English; it somehow doesnt meet the readership this book should have targetted. The book is intended to be read by beginners, the likes that would read Rohl Dahl and J.K. Rowling.
IncreDIBLE book so far and I'm only on Chapter 3!! Truly makes me reflect on the standards of Islamic learning and education. I find myself nodding my head in agreement with almost every line I read!
Finished the whole book and hope to make the recommendations in it part of my everyday life as a student of life isA.
Pernah dengar kalimat 鈥淒ahulukan adab daripada ilmu.鈥�?
Kalimat itu muncul dari kitab yang diterjemahkan dari buku ini. Syeikh Az-Zarnuji nulis kitab ini 850 tahun yang lalu tentang bagaimana para imam besar dan para ulama terdahulu dalam mencari ilmu, apalagi ilmu agama.
Dijelaskan pada pendahuluan buku ini bahwa manusia adalah makhluk mulia dari semua makhluk karena hanya manusia yang diberi akal oleh Allah swt. Nah maka dari itu gimana sih cara mengasah akal ini agar bisa bermanfaat dan berkah, dan bukan justru mendatangkan dosa.
Poin-poin penting dalam buku ini ada di video reel ya..
馃摃 Jadi dijelaskan tuh bahwa pertama2 niat kita dalam menuntut ilmu harus karena Allah, supaya bernilai ibadah.
馃摋 Memilih teman belajar juga jangan sembarangan. Analoginya, kalau berteman dengan penjual parfum, kita kecipratan wangi.. kalau berteman sama pandai besi, kamu akan terbakar atau kecipratan bau tidak enak. Ini hadits shahih, HR. Bukhari.
馃摌 Adab dan sopan santun terhadap guru juga harus dijunjung tinggi karena di situlah letak keberkahan ilmu. Ada orang yang sangat banyak ilmunya, tapi tak berguna dan tak berkah karena tidak menghargai guru.
馃摍 Ada hal-hal juga yang dapat menghambat proses belajar, contohnya terlalu banyak makan dan terlalu banyak tidur, serta masih banyak hal lainnya.
馃摎 Wajib banget dibaca buat para pelajar. Kalau di pesantren, ini udah jadi materi tersendiri sih. Tapi di sekolah umum, sayangnya belum ada ya. Sebagai seorang guru, buku ini bermanfaat banget kalau para siswa mau menerapkannya. Ga bakalan ada guru yang sedih atau marah karena kelakuan siswanya. Hehehe馃槅
Dalam setiap hal pasti ada ilmunya tersendiri. Bahkan, jika kita ingin mempelajari suatu ilmu, kita harus tahu ilmu untuk mempelajari ilmu yang ingin kita pelajari. Kitab ini mengajarkan hal tersebut, ilmu untuk mempelajari ilmu yang ingin kita pelajari. Agar ilmu yang kita pelajari tidak hanya masuk ke otak saja, tetapi meresap ke hati dan bisa kita amalkan, indikator tersebut menandakan bahwa ilmu yang kita miliki mengandung berkahnya.
Buku ini cocok untuk semua Muslim dari berbagai usia. Selama Muslim tersebut ada keinginan untuk belajar, buku ini adalah buku yang tepat untuk dibaca dan dipahami terlebih dahulu. Di dalamnya terdapat kiat-kiat, adab-adab, nasihat-nasihat seorang pelajar dalam menuntut ilmu. Pun juga di buku ini dijelaskan hal-hal apa saja yang harus kita hindari dalam proses menuntut ilmu.
Di dalam buku ini banyak nasihat-nasihat yang disampaikan melalui syair-syair Arab dan para ulama yang cukup enak untuk dibaca dan tentunya mengandung hikmah-hikmahnya tersendiri di masing-masing syairnya. Pun setelah syair, ada banyak nukilan perkataan-perkataan ulama serta penjelasan dari si penulis. Catatan kakinya sangat lengkap.
This entire review has been hidden because of spoilers.