Eye opening banget buku ini. Duit itu bukan soal banyak atau sedikit, tapi soal merasa cukup dan pinter ngelolanya. Yang perlu dikelola bukan uang, taEye opening banget buku ini. Duit itu bukan soal banyak atau sedikit, tapi soal merasa cukup dan pinter ngelolanya. Yang perlu dikelola bukan uang, tapi emosi dan hati lo.
Kalau hati lo tamak, hidup punya uang banyak juga ga akan terlintas kebahagiaan sedikit pun. Malah banyak tindakan goblok yang lo lakukan.
Contoh kasus, ada head fund manager bernama Gupta. Dia udah kaya banget, kerjanya di Goldman Sachs. Pas Goldman mau diinject dana 5 Milyar Dollar oleh Waren Buffet biar selamat dari krisis, si Gupta ini langsung telfon kawannya buat beli saham Goldman Sachs, trus mereka cuan sampe 17juta Dollar. Kemudian terendus lah transasksi ga lazim ini. Kok bisa2nya bank mau bangkrut ada yg invest uang lumayan gede. Pasti info soal Waren Buffet bocor sama orang dalem. Alhasil si Gupta masuk penjara.
Di surat Al-Baqarah awal-awal, kemampuan ngelola harta yang kita punya jadi salah satu indikator taqwa. Krusial banget kemampuan ini tuh. Hubungan kita sama uang mesti waras. Karena kalau salah, tindakan kriminal dan dosa paling biadab bisa kita kerjain gara-gara duit.
Di buku Psychology of Money ini, banyak cerita yang dikisahkan penulis untuk menyadarkan kita dari miskonsepsi soal duit....more
Memang idup dan waktu itu kejam. Kita belom sempat berduka dan menerima semuanya, tapi waktu terus berjalan tanpa ampun. Show terus berlanjut gak peduMemang idup dan waktu itu kejam. Kita belom sempat berduka dan menerima semuanya, tapi waktu terus berjalan tanpa ampun. Show terus berlanjut gak peduli keadaan jiwa kita dan luka bathin kita.
Ping berusaha berdamai dengan masa lalunya. Satu demi satu. Semua piliha buruk dan impulsif yang ia ambil, dia benahin. Begitu juga tokoh-tokoh yang lain. Cerita di sini sangat nyata dan sangat relate. Tapi justru itu jadi kelemahannya. Jadi biasa.
Tantangan di cerita dengan tokoh yang banyak, mengharuskan semua harus kebagian dibahas. efeknya, ada bagian yang jadinya kurang kuat dan kurang menarik. Misal hubungan Ping dengan Rakai dan Pedro yang kurang jelas bagaimana perkembangannya. Lalu masalah kehidupan Lodeh yang kurang seru. Dan pada akahirnya cerita soal musiknya kurang.
Salah satu cerita Dee yang terbilang ringan. Bukan berarti jelek. Mirip ringannya seperti Perahu Kertas.
Rapijali menarik, seru, dan mengundang kita uSalah satu cerita Dee yang terbilang ringan. Bukan berarti jelek. Mirip ringannya seperti Perahu Kertas.
Rapijali menarik, seru, dan mengundang kita untuk baca halaman demi halaman. Kita dibuat penasaran dengan nasib Ping dan Band Rapijali. Cuma saya agak tidak konek karena musik yang dibicarakan banyak tidak saya kenal. wkwk. Memang pengetahuan musik saya tidak begitu canggih.
Banyak dialog2 lucu. Ada beberapa part yang ngetwist. Contohnya sifat asli Andre Buto. Saya kira pada awalnya Andre ini tokoh antagonis yang menyebalkan, ternyata dia cuma suka manggil orang dengan apa yang menurut dia pas saja. Tipikal orang yang suka komen apa yang terlinta di pikiran dia. Dia bisa langsung nyeletuk "Eh beungeut sia jiga kartun". Andre tidak berniat untuk mencemooh dan menjatuhkan orang. Dia hanya suka saja komentarin orang.
Maaf spoiler, cara Ardi mengetahui asal usul Ping mirip banget cara Suma mengetahui asal usul Jati. Mereka ke kamar diam-diam dan baca buku jurnal. Tidak ada yang salah soal ini sih. Ga apa apa.
Saya sangat ingin tahu kisah Band D'Brehoh. Sepertinya lebih seru dan kocak. Sayangnya cerita Ping tidak akan bergulir bersama D'Brehoh, tapi dengan Rapijali. Tapi apakah memang demikian? Saya tidak tahu.
Belajar Hermeneutika bermanfaat sekali buat saya. Mungkin akan bermanfaat juga buat semuanya. Saya jadi tahu bagaimana melakukan interpretasi dengan bBelajar Hermeneutika bermanfaat sekali buat saya. Mungkin akan bermanfaat juga buat semuanya. Saya jadi tahu bagaimana melakukan interpretasi dengan berbagai gaya dan perspektif. Saya juga jadi tahu bagaimana manusia memahami dan memegang keyakinannya.
Buku ini bagus, sangat mendasar. Saya kira, siapapun bisa membaca dan paham apa yang ditulis....more
Tidak semua orang punya kesempatan. Tapi semua orang bisa punya kemauan yang besar. Andrea Hirata konsisten m“Mereka yang mau belajar, tak bisa diusir�
Tidak semua orang punya kesempatan. Tapi semua orang bisa punya kemauan yang besar. Andrea Hirata konsisten menceritakan kisah dengan nilai moral itu.
Hidup jadi orang Indonesia itu berat, Kumendan! Orang kuatnya tukang bully. Kemiskinan teman sejati. Berperang melawan kebodohan jadi seperti mission impossible.
Cuma orang-orang pemberani dan gigih yang bisa menang!
Harry Potter and the Goblet of Fire adalah yang paling berbeda antara buku dan film. Saya lebih suka film. hehehe. Lebih ringkas dan compact secara alHarry Potter and the Goblet of Fire adalah yang paling berbeda antara buku dan film. Saya lebih suka film. hehehe. Lebih ringkas dan compact secara alur cerita. Lebih mendebarkan!
Berbeda dengan 3 buku sebelumnya yang saya lebih suka bukunya dibanding film.
Buku keempat ini bukan bagian penting bagi Harry, tapi sangat penting bagi Voldemort. Kisah Harry di turnamen Triwizard cuma sarana saja untuk character development Voldemort. Voldemort bangkit lagi setelah 13 tahun hidup kagak mati pun henteu. Akhirnya dia kembali ke tubuhnnya.
Di buku ini, saya benci banget dengan Rita Skeeter. Buset dah. Anoying banget ini orang. Kok masih aja punya tempat di publik? Saya gak ngerti. Orang-orang di dunia sihir itu goblok apa ya? Koran isinya hoax kayak Daily Prophet kok masih aja beredar. wkwkw
Saya juga benci dengan karakter Cornelius Fudge. Mentri Sihir kok bego. Saya gak suka.
Terus terang gara-gara Rita Skeeter dan Cornelius Fudge, kadar believeablity cerita Harry Potter ini berkurang. Nuansa mendebarkan pertempuran Harry dengan Voldemort jadi sepele banget. Voldemort bisa bangkit karena kementriannya goblok, bukan karena Voldemortnya memang cerdas, kuat, dan hebat.
Pada buku inilah (Harry Potter and the Prisoner of Azkaban) saya menyadari bahwa banyak sekali yang terlewatkan di film Harry Potter. Versi buku lebihPada buku inilah (Harry Potter and the Prisoner of Azkaban) saya menyadari bahwa banyak sekali yang terlewatkan di film Harry Potter. Versi buku lebih bagus, lebih detail, dan lebih seru. Masalah yang agak rumit di buku disimplifikasi demi durasi film agar tidak terlalu panjang. Padahal kerumitan itu letak pengalaman emosional antar tokoh terjelaskan.
Di film, agak kurang jelas siapa sebenarnya Remus Lupin. Kenapa dia begitu perhatian pada Harry Potter? Apa hubungan dia dengan James Poter, Sirius Black dan Peter Pettigrew?
Di film juga tidak diceritakan bagaimana bisa Sirius Black kabur dari Azkaban yang dikepung oleh Dementor. Orang belum pernah ada yang kabur dari Azkaban lho! Kok bisa? Di buku ada penjelasannya.
Gila sih J.K Rowling. Salut. Setiap detil di cerita ada kausalitasnya. Cerita di buku jadi seperti jejaring yang saling terhubung. Koheren banget dah ceritanya. Ini yang membuat cerita Harry Potter memikat.
Saya jadi makin semangat baca Goblet of Fire, Order of Pheonix, Half-Blood Prince, dan Deathly Hallow. Apalagi detail dan hal besar yang saya lewatkan di cerita Harry Potter? Saya jadi penasaran....more
Novel ini pasti ditulis pake mind map. Dee menulis udah kayak mau ke medan perang. Dia persiapin tuh semua strategi dan sudah ia lihat peta keseluruhaNovel ini pasti ditulis pake mind map. Dee menulis udah kayak mau ke medan perang. Dia persiapin tuh semua strategi dan sudah ia lihat peta keseluruhan zona perang. Sudah ia rancang plan A B C. Akhirnya pembaca akan mengibar bendera putih. Nyerah. Trus mengumpat
"Setan! Candu bgt nih buku!"
Cerita yang Dee tulis character driven. Itu dia kuncinya kita bisa kepincut baca tulisan Dee sampai akhir. Cerita tulisan Dee digerakkan oleh tokoh yang menarik. Misalnya Supernova, setiap serinya menawarkan tokoh yang unik. Ada Bodhi si budha sebatang kara yang tukang tatto keliling asia tenggara mencari cewe misterius bernama Ishstar. Elektra yang pendiam jahil berubah jadi ratu warnet. Zara anak ditinggal ayah bertemu alien di hutan lalu tumbuh jadi fotografer yang keliling dunia. Alfa orang cerdas yang insomnia akut jago marketing di Amrik. Semuanya menarik.
Di Aroma Karsa, Jati Wesi emang edan sih. Kisah hidupnya bikin kepo banget. Anak sebatang kara tumbuh di Bantar Gebang. Dia punya kemampuan penciuman dahsyat. Bagi orang normal, paling aroma itu ada bau dan wangi aja. Sudah! Kita tidak punya kosa kata lain. Sedangkan untuk Jati si hidung tikus. Dia punya kamusnya sendiri dalam masalah bebauan.
Saya penasaran banget siapa Jati sebenarnya. Bagaimana nasibnya di akhir cerita. Tokoh-tokoh yang lain juga menyimpan misteri dan bikin kepo.
Novel Aroma Karsa membuktikan lagi keyakinan saya bahwa novel itu cerita tentang seseorang. Bukan tentang peristiwa. Semakin menarik karakter yang kita ciptakan semakin menarik isi novelnya. Orang menarik akan menarik peristiwa-peristiwa menarik....more
Saya paling suka tulisan tentang Kathu. Persahabatan antara Radit dengan kathu begitu ajaib. Seperti fiksi tapi nyata. Mereka bertemu saat hujan. KathSaya paling suka tulisan tentang Kathu. Persahabatan antara Radit dengan kathu begitu ajaib. Seperti fiksi tapi nyata. Mereka bertemu saat hujan. Kathu terkunci di luar rumahnya, kemudian Radit mengajak Kathu berteduh. Mereka mulai berteman saat itu. Mulai banyak kegiatan bersama. Sampai pada suatu hari Kathu mesti pulang ke India. Kathu dan Radit pun akhirnya sibuk dengan kehidupan masing-masing.
20 tahun kemudian, mereka bertemu lagi di Indonesia. Kathu sengaja pergi ke Indonesia untuk bertemu dengan kawan kecilnya, Radit. Bisa kita lihat Kathu dan Radit di RVlog.
Dari cerita ini, saya jadi tahu sisi lain dari Radit. Ternyata dia seorang kawan yang baik. Hubungan Kathu dan Radit itu hubungan antara manusia. Mereka berbeda ras dan bahasa sejak kecil, tapi mereka bisa bersatu. Perbedaan bukanlah jurang, tapi jembatan yang mempersatukan mereka. Lalu hal lain yang mampu mempersatukan adalah ketulusan dan kejujuran. Mungkin, tidak ada lem lebih kuat daripada dua hal itu dalam relationship.
Saya juga suka tulisan Ubur-Ubur Lembur. Saya jadi tahu bagaimana perjuangan Radit menjadi seorang penulis. Tidaklah mudah. Banyak yang dikorbankan. Banyak juga keberanian yang diperlukan. Ya, meski banyak orang yang bilang tulisan Radit begitu-begitu doang. Garing. Ia sering diledekin komedian lainnya. Tapi ya tulisan Radit menang di bagian tulus dan jujur. Ternyata tulus dan jujur bisa jadi senjata ampuh juga dalam menulis, bukan hanya soal hubungan.
Buku ini pas banget saya baca sekarang. Kebetulan baru beberapa minggu yang lalu menikah. Saya jadi punya arah untuk menjalani rumah tangga. Mas WaditBuku ini pas banget saya baca sekarang. Kebetulan baru beberapa minggu yang lalu menikah. Saya jadi punya arah untuk menjalani rumah tangga. Mas Wadit dan Mba Ari serasi banget soal visi dan misi hidup. Tidak heran jika HelloMotion bisa berkembang pesat! Couple memang mesti begitu. Bersinergi! bukan sekadar beranak.
Saya belajar dari Mas Wadit soal bagaimana seharusnya diri ini berkarya. Haruslah berasal dari suka dan cinta, juga berbagi kebaikan. Orang yang berkarya seperti Mas Wadit hasilnya manfaat, bukan keberesngsekan. ...more
Kini Andrea Hirata menulis novel trilogi. Gaol. Ga ada habis-habisnya cerita tentang Belitung. Tulisannya masih jenaka seperti di Novel Padang Bulan dKini Andrea Hirata menulis novel trilogi. Gaol. Ga ada habis-habisnya cerita tentang Belitung. Tulisannya masih jenaka seperti di Novel Padang Bulan dan Cinta di Dalam Gelas. Seru! ...more
Saya pertama kali membaca tulisan Edgar Allan Poe. Tanggapannya? hmm. lumayan bikin deg-degan. Katanya sih, Edgar Allan Poe adalah orang yang mempopulSaya pertama kali membaca tulisan Edgar Allan Poe. Tanggapannya? hmm. lumayan bikin deg-degan. Katanya sih, Edgar Allan Poe adalah orang yang mempopulerkan gaya menulis dan bercerita suspen. Gaya cerita seperti ini pernah saya baca di novel-novel Dan Brown yang saya gak mengerti kenapa dia banyak dapat kritikan dan hinaan (misalnya dari Slavoj Zizek) padahal menurut saya ceritanya seru. Haha Mungkin saya bilang gitu karena tidak ngerti novel. Entahlah.
Kamfreetoss.. Aneh! Buku seperti ini kok malah enak banget dibaca. Wkwkwk. Lucu banget! J.K Rowling memang seorang ahli imajinasi dan tidak cukup itu Kamfreetoss.. Aneh! Buku seperti ini kok malah enak banget dibaca. Wkwkwk. Lucu banget! J.K Rowling memang seorang ahli imajinasi dan tidak cukup itu saja, dia pandai menuliskan imajinasinya dengan cara yang menarik. Kalau semua buku pelajaran sihir yang ada di Hogwart itu seperti Fantastic Beast and Where to Find Them, saya akan sangat betah banget menjadi seorang nerd! ...more
The Time Machine novel yang mantep. Saya kira novel memang harus begini. Menstimulasi imajinasi dan mengenalkan perspektif baru atau pengalaman yang sThe Time Machine novel yang mantep. Saya kira novel memang harus begini. Menstimulasi imajinasi dan mengenalkan perspektif baru atau pengalaman yang sama sekali berbeda dengan keseharian manusia. Usia mental saya bertambah. Saya suka.
Konon katanya, novel inilah yang mempopulerkan waktu sebagai dimensi ke 4. Gile.
Cara penceritaannya unik. Novel ini memadukan sains dan sosiologi. Ada refleksi juga soal kehidupan sosial di Inggris.
Saya pingin baca buku seperti ini lebih banyak lagi. Walau tidak terlalu terhibur, tapi saya belajar hal baru tentang novel...more
Saya gak nyangka bisa menikmati buku ini, wkwk. Seru, singkat, dan langsung ke inti pelajaran dari Sergey Brin dan Larry Page
Buku The Google Boy berisSaya gak nyangka bisa menikmati buku ini, wkwk. Seru, singkat, dan langsung ke inti pelajaran dari Sergey Brin dan Larry Page
Buku The Google Boy berisi kutipan-kutipan perkataan Brin dan Page di berbagai media. Ada beberapa kutipan yang saya suka, salah satunya;
"Dalam memutuskan produk yang akan Google garap, kami bertanya "Apakah produk yang akan kita buat lebih sering kita gunakan daripada sikat gigi?"
Wkwkwk. Kegagalan pertama bagi produsen adalah memproduksi barang yang tidak pasar butuhkan. Pertanyaan tim Google di atas memang tepat banget untuk ditanyakan sebelum serius membuat produk.
Google sekarang besar banget dan terus berkembang. Rumus biar bisa kayak gitu adalah porsi 70/20/10. Maksudnya;
70% Google berfokus mengurusi area bisnis inti mereka, yakni search engine. 20% Google melakukan bisnis lain yang masih terkait bisnis inti. 10% sisanya adalah proyek spekulatif dan inovasi yang baru dan tidak terkait bisnis inti. Mereka menamakan proyek ini sebagai moon shooting. Misalnya mereka mengembangkan mobil yang bisa nyetir sendiri, energi terbarukan, dan lainnya.
Itulah cara Google terus berinovasi dan sukses.
Dan, sekali lagi saya dapat pelajaran tentang "duit itu ga penting2 banget" dari Brin dan Page. Kata mereka berdua; produk hebat tidak lahir dari ambisi nyari duit. Tapi dari keinginan untuk menyelesaikan masalah dan membantu orang banyak untuk lebih mudah hidupnya.
Google hadir untuk membantu kita mencari dan menghimpun informasi, di saat kita kebingungan dengan banyaknya informasi yang tersedia di internet. Kita sangat membutuhkan Google setiap waktu. itulah kenapa Kita lebih sering ngegoogling daripada nyikat gigi, kan? ...more