Invite's Reviews > Being Happy!
Being Happy!
by
by

Your Time is NOW!! And Be HAPPY ...
Frase kata ini aku dapat setelah aku membaca satu buku berjudul "BEING HAPPY" by Andrew Matthews. Buku ini aku beli BUKAN berarti "HIDUPKU TIDAK BAHAGIA" (note,please :)) Tapi aku mencoba untuk belajar mengetahui hal-hal apa saja yang bisa membuat hidup kita tidak bahagia dan cara utk mengatasinya (in positive's way).
Salah satu bab dari buku itu yang aku suka adalah Bab 2: HIDUPLAH, SAAT INI!!
Yang anda miliki hanya SAAT INI. Ukuran ketenangan jiwa dan efektivitas pribadi kita ditentukan oleh HOW WE MANAGE OUR LIFE FOR NOW. Without getting stuck in the past or wondering what will happen tomorrow (coz it's GOD's plan NOT OUR plan), NOW is where you're standing! Seberapa besar kemampuan kita untuk mengatur hidup kita SAAT ini, tidak dengan menyesali atau hanya merenungi yang lalu dan mengira2 apa yang akan terjadi besok.
Kalo boleh jujur, apa saja yang kita renungkan atau ingat2 tentang masa lalu kita sebelumnya? Coba anda data seberapa banyak hal positif dan negatif yang masih tersimpan dengan baik di hard disc ingatan anda. Adakah dalam ingatan anda bahwa apa yg terjadi di masa lalu akan berubah dengan pemikiran "Seandainya saja waktu itu aku ....begini.... atau... begitu...Pasti aku akan... begini...!". Dan tahukah anda apa yang mendasari cara berpikir seperti itu?! Yup... Rasa Bersalah!! Rasa bersalah akan ketidakmampuan kita mengatasi sesuatu yg terjadi, rasa bersalah karena kita tdk mengambil jalan berlawanan dengan yang saat itu kita ambil, dsb.....
IF ONLY, satu judul film drama, juga bercerita tentang hal yang sama. Pada saat si pria diberi kesempatan untuk menikmati hidup dan membuat hidup lebih berarti bersama kekasihnya, dia melewatkan kesempatan itu dengan memprioritaskan hal lain bernama 'pekerjaan'. Sampai suatu saat kesabaran sang kekasih habis karena dia selalu di'nomer sekian" dari urutan prioritas si pria, dan saat si pria berusaha mengejar, sang kekasih meninggal dunia didepan matanya. Bagaimanapun pria berusaha minta maaf dan menyesalinya, hal itu tak tersampaikan karena dia sudah tiada. Bukankah penyesalan itu akan tertanam seumur hidupnya? Menurut anda kenapa pria tsb tidak berusaha memprioritaskan sang kekasih pada urutan atas sebelum-sebelumnya? Itu karena dia begitu percaya dan yakin dengan yang namanya waktu NANTI atau BESOK (Later I will .... or Tomorrow I will...). Bahwa dia yakin kalo NANTI dia bisa membagi waktunya lebih untuk sang kekasih dan berbahagia, atau bahwa BESOK dia akan bisa menepati janjinya kepada sang kekasih. Siapa yang bisa mengetahui apa yang terjadi nanti atau besok? ONLY GOD KNOWS!!
*KEBAHAGIAAN itu bisa tercapai BILA kita melibatkan diri sepenuhnya dengan SAAT INI. Kebahagiaan tidak hanya kita peroleh pada SAAT KITA SAMPAI PADA TUJUAN, tapi juga didalam PROSES MENCAPAI TUJUAN ITU.
Kadang kala, kita dengan sadar menunda melewatkan waktu bersama orang yang paling berarti dalam hidup kita yaitu pasangan dan anak. Pernahkah anda perhatikan sewaktu anda masih anak2 dan ingin bermain bersama sang ayah, namun yang anda terima adalah sebuah janji, "Mainnya nanti saja ya kalo ayah sudah pulang dari kerja". Atau saat anda menginginkan mainan (yang mungkin sebetulnya harganya juga tidak mahal) namun (lagi2) yang anda dapat juga janji, "Besok ayah belikan mainan yang lebih bagus kalo ayah dapat bonus". Dan kenyataannya? Keinginan2 anda saat itu sebagian tidak tercapai karena janji2 besok dan nanti. Anda pun menjadi orang yang sudah lebih dewasa dan akhirnya tidak menginginkan hal2 itu lagi, sehingga hilanglah kesempatan sang ayah untuk membahagiakan dirinya bersama anak2nya. Dan pada belakangannya, sang ayah menyesali waktu2 yang telah berlalu dengan hanya bisa menatap kepergian anak2nya yang telah dewasa dan juga telah memiliki keluarga sendiri. This is an important lesson for all parents!
Hidup di SAAT INI berarti kita mengembangkan kesadaran kita untuk membuat masa sekarang lebih nikmat dan bukan membuatnya menjadi hambar, baik untuk kita sendiri ataupun bersama orang2 penting dalam hidup kita.
Hidup di SAAT INI juga berarti kita mengenyahkan rasa takut dan cemas akan hal2 yg akan terjadi di masa mendatang dari pikiran kita. Karena saat ini anda BENAR BENAR BERTINDAK DAN MELAKUKAN SESUATU!
Frase kata ini aku dapat setelah aku membaca satu buku berjudul "BEING HAPPY" by Andrew Matthews. Buku ini aku beli BUKAN berarti "HIDUPKU TIDAK BAHAGIA" (note,please :)) Tapi aku mencoba untuk belajar mengetahui hal-hal apa saja yang bisa membuat hidup kita tidak bahagia dan cara utk mengatasinya (in positive's way).
Salah satu bab dari buku itu yang aku suka adalah Bab 2: HIDUPLAH, SAAT INI!!
Yang anda miliki hanya SAAT INI. Ukuran ketenangan jiwa dan efektivitas pribadi kita ditentukan oleh HOW WE MANAGE OUR LIFE FOR NOW. Without getting stuck in the past or wondering what will happen tomorrow (coz it's GOD's plan NOT OUR plan), NOW is where you're standing! Seberapa besar kemampuan kita untuk mengatur hidup kita SAAT ini, tidak dengan menyesali atau hanya merenungi yang lalu dan mengira2 apa yang akan terjadi besok.
Kalo boleh jujur, apa saja yang kita renungkan atau ingat2 tentang masa lalu kita sebelumnya? Coba anda data seberapa banyak hal positif dan negatif yang masih tersimpan dengan baik di hard disc ingatan anda. Adakah dalam ingatan anda bahwa apa yg terjadi di masa lalu akan berubah dengan pemikiran "Seandainya saja waktu itu aku ....begini.... atau... begitu...Pasti aku akan... begini...!". Dan tahukah anda apa yang mendasari cara berpikir seperti itu?! Yup... Rasa Bersalah!! Rasa bersalah akan ketidakmampuan kita mengatasi sesuatu yg terjadi, rasa bersalah karena kita tdk mengambil jalan berlawanan dengan yang saat itu kita ambil, dsb.....
IF ONLY, satu judul film drama, juga bercerita tentang hal yang sama. Pada saat si pria diberi kesempatan untuk menikmati hidup dan membuat hidup lebih berarti bersama kekasihnya, dia melewatkan kesempatan itu dengan memprioritaskan hal lain bernama 'pekerjaan'. Sampai suatu saat kesabaran sang kekasih habis karena dia selalu di'nomer sekian" dari urutan prioritas si pria, dan saat si pria berusaha mengejar, sang kekasih meninggal dunia didepan matanya. Bagaimanapun pria berusaha minta maaf dan menyesalinya, hal itu tak tersampaikan karena dia sudah tiada. Bukankah penyesalan itu akan tertanam seumur hidupnya? Menurut anda kenapa pria tsb tidak berusaha memprioritaskan sang kekasih pada urutan atas sebelum-sebelumnya? Itu karena dia begitu percaya dan yakin dengan yang namanya waktu NANTI atau BESOK (Later I will .... or Tomorrow I will...). Bahwa dia yakin kalo NANTI dia bisa membagi waktunya lebih untuk sang kekasih dan berbahagia, atau bahwa BESOK dia akan bisa menepati janjinya kepada sang kekasih. Siapa yang bisa mengetahui apa yang terjadi nanti atau besok? ONLY GOD KNOWS!!
*KEBAHAGIAAN itu bisa tercapai BILA kita melibatkan diri sepenuhnya dengan SAAT INI. Kebahagiaan tidak hanya kita peroleh pada SAAT KITA SAMPAI PADA TUJUAN, tapi juga didalam PROSES MENCAPAI TUJUAN ITU.
Kadang kala, kita dengan sadar menunda melewatkan waktu bersama orang yang paling berarti dalam hidup kita yaitu pasangan dan anak. Pernahkah anda perhatikan sewaktu anda masih anak2 dan ingin bermain bersama sang ayah, namun yang anda terima adalah sebuah janji, "Mainnya nanti saja ya kalo ayah sudah pulang dari kerja". Atau saat anda menginginkan mainan (yang mungkin sebetulnya harganya juga tidak mahal) namun (lagi2) yang anda dapat juga janji, "Besok ayah belikan mainan yang lebih bagus kalo ayah dapat bonus". Dan kenyataannya? Keinginan2 anda saat itu sebagian tidak tercapai karena janji2 besok dan nanti. Anda pun menjadi orang yang sudah lebih dewasa dan akhirnya tidak menginginkan hal2 itu lagi, sehingga hilanglah kesempatan sang ayah untuk membahagiakan dirinya bersama anak2nya. Dan pada belakangannya, sang ayah menyesali waktu2 yang telah berlalu dengan hanya bisa menatap kepergian anak2nya yang telah dewasa dan juga telah memiliki keluarga sendiri. This is an important lesson for all parents!
Hidup di SAAT INI berarti kita mengembangkan kesadaran kita untuk membuat masa sekarang lebih nikmat dan bukan membuatnya menjadi hambar, baik untuk kita sendiri ataupun bersama orang2 penting dalam hidup kita.
Hidup di SAAT INI juga berarti kita mengenyahkan rasa takut dan cemas akan hal2 yg akan terjadi di masa mendatang dari pikiran kita. Karena saat ini anda BENAR BENAR BERTINDAK DAN MELAKUKAN SESUATU!
Sign into Å·±¦ÓéÀÖ to see if any of your friends have read
Being Happy!.
Sign In »
Reading Progress
Started Reading
January 1, 2002
–
Finished Reading
January 30, 2008
– Shelved