Hirai's Reviews > Dua Belas Pasang Mata
Dua Belas Pasang Mata
by
by

“Apa yang lebih mahal dari rasa kemanusiaan dan saling mengerti satu sama lain?�
Twenty-Four Eyes adalah buku yang mampu membuka mata kita untuk melihat dunia lebih luas dan tidak mudah mengeluh dengan keadaan saat ini. Kita akan dipertemukan dengan tokoh bernama Miss Oishi yang berprofesi sebagai seorang guru. Beliau harus beradaptasi dengan kondisi siswanya yang harus hidup keras mengingat latar belakang keluarga yang banyak kekurangan. Pendidikan bagi mereka penting namun tak kalah penting dengan cara bertahan hidup di tengah pendapatan yang tidak pasti.
Anak-anak yang seharusnya banyak meluangkan waktu bermain dan fokus mengejar cita-cita di sekolah harus merelakan masanya untuk menjaga adik bayi atau bahkan ikut bekerja membantu orang tuanya. Anak-anak itu juga banyak memiliki rasa syukur dengan harapan-harapan sederhana setiap harinya. Miss Oishi sangat menyayangi seluruh muridnya dan merasa takut akan masa depan mereka mengingat kala itu perang sedang berlangsung.
Miss Oishi menjalani kisahnya sebagai guru sampai berkeluarga dan memiliki tiga anak. Kisah yang sedih dan haru namun bagusnya mereka tidak saling meninggalkan maupun melupakan. Banyak pesan-pesan kedamaian dan kemanusiaan yang bisa kita dapatkan ketika membaca bukunya sampai tuntas.
“Terkadang kita memang lupa dengan apa yang sudah kita nikmati dan berharap hal-hal terlalu jauh padahal belum tentu bisa membuat kita sebahagia ini.�
Twenty-Four Eyes adalah buku yang mampu membuka mata kita untuk melihat dunia lebih luas dan tidak mudah mengeluh dengan keadaan saat ini. Kita akan dipertemukan dengan tokoh bernama Miss Oishi yang berprofesi sebagai seorang guru. Beliau harus beradaptasi dengan kondisi siswanya yang harus hidup keras mengingat latar belakang keluarga yang banyak kekurangan. Pendidikan bagi mereka penting namun tak kalah penting dengan cara bertahan hidup di tengah pendapatan yang tidak pasti.
Anak-anak yang seharusnya banyak meluangkan waktu bermain dan fokus mengejar cita-cita di sekolah harus merelakan masanya untuk menjaga adik bayi atau bahkan ikut bekerja membantu orang tuanya. Anak-anak itu juga banyak memiliki rasa syukur dengan harapan-harapan sederhana setiap harinya. Miss Oishi sangat menyayangi seluruh muridnya dan merasa takut akan masa depan mereka mengingat kala itu perang sedang berlangsung.
Miss Oishi menjalani kisahnya sebagai guru sampai berkeluarga dan memiliki tiga anak. Kisah yang sedih dan haru namun bagusnya mereka tidak saling meninggalkan maupun melupakan. Banyak pesan-pesan kedamaian dan kemanusiaan yang bisa kita dapatkan ketika membaca bukunya sampai tuntas.
“Terkadang kita memang lupa dengan apa yang sudah kita nikmati dan berharap hal-hal terlalu jauh padahal belum tentu bisa membuat kita sebahagia ini.�
Sign into ŷ to see if any of your friends have read
Dua Belas Pasang Mata.
Sign In »
Reading Progress
March 12, 2025
–
Started Reading
March 13, 2025
–
Finished Reading
March 14, 2025
– Shelved