Å·±¦ÓéÀÖ

Indonesian Novel Quotes

Quotes tagged as "indonesian-novel" Showing 1-30 of 53
Christian Simamora
“Terkadang,yang tak bisa kamu lupakan
adalah seseorang yang tak pernah bisa kamu miliki.”
Christian Simamora, All You Can Eat

Christian Simamora
“Selingkuh: meninggalkan yang tak sempurna
untuk yang lebih tak sempurna.”
Christian Simamora, All You Can Eat

Christian Simamora
“Aku nggak membencimu. Aku hanya benci karena ternyata begitu sulit melupakanmu.”
Christian Simamora, All You Can Eat

Christian Simamora
“Kalo gue bener-bener mencintai lo, gue juga harus belajar melepaskan lo.... - Good Fight”
Christian Simamora

Andrei Aksana
“Ketika cinta tak memilih jenis kelamin, Cinta pun menjadi terlarang.
“Aku mencintaimu, karena aku mencintaimu. ”
Andrei Aksana, Lelaki Terindah

Intan Paramaditha
“...the shoes were devil shoes. They ran away from their creator, who now rested peacefully at the Heavenly Father’s side. For hundreds of years they have gone from one girl to another, stirring up inappropriate desires. And girls in red shoes never return home.”
Intan Paramaditha, °ÂÄ™»å°ùó·É°ì²¹

“Cuma kerupuk seblak yang masih enak meski melempem. Semangat manusia, mana enak kalau layu? - Piring Bahagia Si dan Bi”
Dian Pertiwi Josua

“Adil itu enggak harus selalu sama. Adil bisa juga tentang sesuai porsinya masing-masing. - Piring Bahagia Si dan Bi”
Dian Pertiwi Josua

“Bagaimanapun, manusia tidak akan bisa hidup sendiri, pasti membutuhkan orang lain. - Piring Bahagia Si dan Bi”
Dian Pertiwi Josua

“Manusia harus mampu berdiri lagi, terlepas sesering apapun kita terjatuh. - Piring Bahagia Si dan Bi”
Dian Pertiwi Josua

“Badai hidup rupanya telah mengajarkan Si untuk tetap kokoh tertiup angin sekencang bagaimanapun. - Piring Bahagia Si dan Bi”
Dian Pertiwi Josua

“Si ingin sembuh, dari lukanya, dari hidupnya yang selama ini ia nikmati meski yang disuguhkan hari - secangkir getir, adonan kemarahan dan kebencian, dan pedas yang lahir dari mulut-mulut jahat orang di sekitarnya. - Piring Bahagia Si dan Bi”
Dian Pertiwi Josua

“Ternyata, orang bijak itu mereka yang bisa menerima keadaan dengan enggak mudah menyerah. Mereka yang tetap tumbuh meski terinjak seperti rerumputan. Mereka yang melihat hidup enggak pakai kacamata kuda. - Piring Bahagia Si dan Bi”
Dian Pertiwi Josua

“Percaya dirimu terlalu tinggi Bi, melebihi tingginya sasakan rambut ibu-ibu yang ingin pergi kondangan - Piring Bahagia Si dan Bi”
Dian Pertiwi Josua

“Kamu bikin aku mengerti, kadang terlalu kepedean itu, perlu juga sih. Rendah hati harus, rendah diri jangan. - Piring Bahagia Si dan Bi”
Dian Pertiwi Josua

“Bersaing membuat jalan hidupnya lebih cepat sampai tujuan. Berkolaborasi membuat segala rintangan menjadi ringan. - Piring Bahagia Si dan Bi”
Dian Pertiwi Josua

“Manusia ‘kan memang juara dalam hidupnya masing-masing. Ada yang lebih penting. Mereka sekarang mengerti, sejak lahir ke dunia, mereka sudah menang bersaing dari sel telur lainnya. - Piring Bahagia Si dan Bi”
Dian Pertiwi Josua

“Tuhan enggak pernah membiarkan manusia hidup untuk kalah, meski setiap harinya manusia harus digeprek, dipukul, dilapisi tepung, dan dipanaskan dalam penggorengan penuh minyak agar matang sekaligus layak dinikmati. Enggak apaapa kalau pernah lelah asal pantang menyerah. - Piring Bahagia Si dan Bi”
Dian Pertiwi Josua

“Si selalu saja merayakan hal kecil yang ia dapat dengan syukur dan sederhana. Si, selalu punya cara untuk menunjukkan bahwa piring-piring yang ia nikmati, berisi kebahagiaan yang penuh. Tanpa harus sibuk melihat piring orang lain. - Piring Bahagia Si dan Bi”
Dian Pertiwi Josua

“Kita sudah melakukan usaha terbaik dari yang kita bisa. Tuhan pasti kasih hasil yang jauh lebih baik dari yang kita duga - Piring Bahagia Si dan Bi”
Dian Pertiwi Josua

“Maaf kalau aku merebut apa yang jadi milikmu.
Maaf aku belum bisa menjadi kakak terbaik.
Aku cuma mau bilang, aku menyayangimu. Bagaimana bisa aku ingin mengambil apa yang jadi milikmu?
Kita pernah berada di rahim yang sama, rahim Bunda.
Kita pernah ada dalam tubuh yang sama, tubuh Ayah.
Kita sama, meski tak serupa.

- Piring Bahagia Si dan Bi”
Dian Pertiwi Josua

“Mereka yang berhenti mencari kesempurnaan, dan belajar kalau di dunia ini memang enggak pernah ada yang sempurna - Piring Bahagia Si dan Bi”
Dian Pertiwi Josua

“Yesha benar. Membiarkan Si jadi seekor burung elang yang terus berjalan sendirian. Ia sekarang jadi singa hutan, juara dalam tiap kehidupan. Yesha merasa tepat, tidak selalu
melindungi Si dari dunia yang kadang memang terasa jahat. - Piring Bahagia Si dan Bi”
Dian Pertiwi Josua

“Setahuku, kaum kakak biasanya paling segalanya, pemarah, dan menyebalkan. Ketika sedang jalan berdua antara kakak beradik, lihat saja yang tubuhnya lebih pendek. Itu pasti kakaknya. Sudah banyak kutemukan - Piring Bahagia Si dan Bi”
Dian Pertiwi Josua

“Bi menyadari satu hal. Ia tidak akan pernah menemukan apa yang selama ini dicari - kesempurnaan. Ternyata, semua orang punya rumpang dalam hidupnya masing-masing. - Piring Bahagia Si dan Bi”
Dian Pertiwi Josua

“Ada ruang rasa yang tetap bisa dinikmati walau bentuknya berantakan. Pancong lumer setengah matang saja, masih enak dimakan. Manusia mau mencari sempurna? Sempurna itu enggak pernah ada. Yang ada perihal menerima dengan lapang dada. - Piring Bahagia Si dan Bi”
Dian Pertiwi Josua

“Aku tahu, proses hidup Kak Si, ternyata enggak pernah mudah. Aku juga mengerti, sekarang kalau mau dapat sesuatu, dan mencapai banyak hal yang kita ingin, kita perlu berusaha. Semua enggak tiba-tiba ada - Piring Bahagia Si dan Bi”
Dian Pertiwi Josua

“Yang pasti, semuanya seperti mi instan ini, biar instan, tetap saja perlu proses tanpa banyak protes. - Piring Bahagia Si dan Bi”
Dian Pertiwi Josua

“Bisa jadi impian kita enggak sejalan dengan kenyataan.
Tapi percaya deh, hidup selalu menyuguhkan piring-piring kebahagiaan.
Makan saja makananmu, jangan menginginkan piring orang lain.

- Piring Bahagia Si dan Bi”
Dian Pertiwi Josua

“Kegagalan tidak pernah ada. Bukan gagal namanya, manusia memang harus belajar untuk menjadi lebih baik lagi dari kejadian-kejadian yang tidak seirama dengan keinginannya. - Piring Bahagia Si dan Bi”
Dian Pertiwi Josua

« previous 1