Å·±¦ÓéÀÖ

Tere Liye Quotes

Quotes tagged as "tere-liye" Showing 1-17 of 17
Tere Liye
“... dan berbagai bagian yang tidak terjelaskan, semoga langit berbaik hati memberitahu. Kalaupun tidak, begitulah kehidupan. Ada yang kita tahu. Ada pula yang kita tidak tahu. "

Tere Liye - Rembulan Tenggelam Di Wajahmu, hlm.423”
Tere Liye, Rembulan Tenggelam Di Wajahmu

Tere Liye
“Yakinlah, dengan ketidak-tahuan itu bukan berarti Tuhan berbuat jahat kepada kita. Mungkin saja Tuhan sengaja melindungi kita dari tahu itu sendiri.

Tere Liye - Rembulan Tenggelam Di Wajahmu, hlm.423”
Tere Liye, Rembulan Tenggelam Di Wajahmu

Tere Liye
“Kalau Tuhan benar-benar penyayang kenapa Dia harus menciptakan orang-orang jahat. Orang-orang yang mengambil kebahagiaan orang lain.

Tere Liye - Rembulan Tenggelam Di Wajahmu (Hlm.150)”
Tere Liye, Rembulan Tenggelam Di Wajahmu

Tere Liye
“Apapun yang tidak membuatmu hancur, akan membuatmu semakin kuat”
Tere Liye, Komet Minor

Tere Liye
“Kita selalu bisa memutuskan apakah ingin mengenang seseorang dari sisi baik atau buruk”
Tere Liye, Nebula

Tere Liye
“Hidup ini penuh dengan pertanyaan, Nak. Kemuliaan, hakikat kehidupan, perjalanan, kita semua memiliki pertanyaan tentang itu. Termasuk sikap, keputusan, pembelajaran.”
Tere Liye, Janji

“Kehidupanmu menyebabkan perubahan garis kehidupan orang lainnya lagi. Kemudian entah pada siklus yang keberapa, kembali lagi ke garis kehidupanmu.... Saling mempengaruhi, saling berinteraksi...

Tere-Liye : Rembulan Tenggelam Di Wajahmu hlm.57”
Tere-Liye

Tere Liye
“Jangan pernah menghukum diri sendiri hanya karena sebuah kesalahan”
Tere Liye, Bintang

Tere Liye
“Di dunia ini banyak hal yang tidak terlihat, membiarkan untuk memahami secara langsung akan lebih bijak dibanding mengetahui dari orang”
Tere Liye, Komet

Tere Liye
“Kita akan lebih menyesal jika tidak melakukan karena takut, dibanding melakukan meskipun gagal”
Tere Liye, Selena

“Aku minta maaf sempat mencegahmu kemarin sore, tapi itu karens aku mengkhawatirkanmu. Sesungguhnya, aku bangga sekali menyaksikan seorang anak muda berani melawan kesewenang-wenangan. Berani berdiri gagah melawan, apa pun risikonya, saat orang lain memilih diam. Karena sejatinya itulah hakikat kehidupan. Kita senantiasa berbuat baik kepada orang lain. Menjaga nilai-nilai kemanusiaan tetap hidup. Dari begitu banyakbuku yang kubaca, itulah definisi mendasar kehidupan. Itu bukan hanya soal bertahan hidup, survive, atau tentang berkuasa. Karena jika hanya tentang itu, manusia sama saja dengan hewan.”
Pak Tua (Si Putih)

“Aku minta maaf sempat mencegahmu kemarin sore, tapi itu karena aku mengkhawatirkanmu. Sesungguhnya, aku bangga sekali menyaksikan seorang anak muda berani melawan kesewenang-wenangan. Berani berdiri gagah melawan, apa pun risikonya, saat orang lain memilih diam. Karena sejatinya itulah hakikat kehidupan. Kita senantiasa berbuat baik kepada orang lain. Menjaga nilai-nilai kemanusiaan tetap hidup. Dari begitu banyak buku yang kubaca, itulah definisi mendasar kehidupan. Itu bukan hanya soal bertahan hidup, survive, atau tentang berkuasa. Karena jika hanya tentang itu, manusia sama saja dengan hewan.”
Pak Tua (Si Putih)

“Misalnya, semua struktur masyarakat selalu punya masalah. Punya ‘penyakitâ€�. Kemarin sore kita menyaksikan teman baikmu ditendang berkali-kali. Apa dosanya? Sial. Dia tidak tahu bahwa dirinya menghalangi jalan Pengendali Hewan. Itu penyakit. Virus dalam kehidupan bermasyarakat. Penyakit itu sama bahayanya dengan virus betulan. Bahkan dalam situasi tertentu, daya rusaknya lebih besar.”
Pak Tua (Si Putih)

“Aku minta maaf sempat mencegahmu kemarin sore, tapi itu karena aku mengkhawatirkanmu. Sesungguhnya, aku bangga sekali menyaksikan seorang anak muda berani melawan kesewenang-wenangan. Berani berdiri gagah melawan, apa pun risikonya, saat orang lain memilih diam. Karena sejatinya itulah hakikat kehidupan. Kita senantiasa berbuat baik kepada orang lain. Menjaga nilai-nilai kemanusiaan tetap hidup. Dari begitu banyak buku yang kubaca, itulah definisi mendasar kehidupan. Itu bukan hanya soal bertahan hidup, survive, atau tentang berkuasa. Karena jika hanya tentang itu, manusia sama saja dengan hewan.”
Pak Tua, Si Putih Tere Liye

“Misalnya, semua struktur masyarakat selalu punya masalah. Punya ‘penyakitâ€�. Kemarin sore kita menyaksikan teman baikmu ditendang berkali-kali. Apa dosanya? Sial. Dia tidak tahu bahwa dirinya menghalangi jalan Pengendali Hewan. Itu penyakit. Virus dalam kehidupan bermasyarakat. Penyakit itu sama bahayanya dengan virus betulan. Bahkan dalam situasi tertentu, daya rusaknya lebih besar.”
Pak Tua, Si Putih Tere Liye

“Ketika memangkunya di atas angkutan umum, mata kami bersitatap sejenak. Saat itulah aku tahu bahwa masalah kami sudah selesai. Tidak ada lagi sinar benci di matanya. Yang tersisa hanya tatapan redup, seperti hendak bilang ia sesungguhnya tidak pernah membenciku. Ia hanya benci hidupnya selalu dibandingkan denganku. Dam anak berambut keriting dari keluarga sederhana, apa adanya.”
Dam, Ayahku Bukan Pembohong Tere Liye

Tere Liye
“Ilmu itu gratis, Muhib. Pernah kau diminta bayaran oleh Tuhan saat kau belajar banyak hal dari memperhatikan sekitar? Pernah kau ditagih malaikat?”
Tere Liye, Janji