mahatmanto's Reviews > Titik Nol: Makna Sebuah Perjalanan
Titik Nol: Makna Sebuah Perjalanan
by
by

di sini penulis berusaha tidak sekadar menjadi reporter.
tulisannya diusahakan reflektif.
bingkai yang dipilih adalah semacam rasa bersalah yang bercampur dengan rasa syukur yang berlimpah. apakah rasa bersalah meninggalkan ibu dan menghabiskan harta itu sepadan dengan kekayaan hidup berjalan mengelilingi bumi?
di titik nol, titik tempat kita bisa mengatakan pergi dan sekaligus pulang, penulis memperlihatkan keduanya: risiko yang harus diambil untuk mendapatkan kekayaan pengalaman hidup. dan buku ini buahnya.
kisah yang menarik [bagi saya yang jarang berani bertualan] disusuli dengan banyak foto yang ciamik. foto-fotonya sendiri keren, bagus-bagus.
tapi semua kisah penjelajahan yang menarik itu -bagi saya- selalu dihantui oleh pembukaannya yang cenderung merasa bersalah kepada ibundanya. perasaan bersalah ini menular pada saya pembacanya, sehingga tiap kali hendak menikmati kegembiraan advonturirnya, ingatan akan rasa bersalah itu hadir lagi.
saya belum selesaikan baca,
mungkin gak akan sampai selesai, karena makna pergi dan pulang itu sudah tertangkap jelas.
buku ini saya terima dari roos yang sudi memintakan tandatangan penulisnya, dan mengirimkannya ke bantul. kamsiah ban-ban yaaa ndhuk!
tulisannya diusahakan reflektif.
bingkai yang dipilih adalah semacam rasa bersalah yang bercampur dengan rasa syukur yang berlimpah. apakah rasa bersalah meninggalkan ibu dan menghabiskan harta itu sepadan dengan kekayaan hidup berjalan mengelilingi bumi?
di titik nol, titik tempat kita bisa mengatakan pergi dan sekaligus pulang, penulis memperlihatkan keduanya: risiko yang harus diambil untuk mendapatkan kekayaan pengalaman hidup. dan buku ini buahnya.
kisah yang menarik [bagi saya yang jarang berani bertualan] disusuli dengan banyak foto yang ciamik. foto-fotonya sendiri keren, bagus-bagus.
tapi semua kisah penjelajahan yang menarik itu -bagi saya- selalu dihantui oleh pembukaannya yang cenderung merasa bersalah kepada ibundanya. perasaan bersalah ini menular pada saya pembacanya, sehingga tiap kali hendak menikmati kegembiraan advonturirnya, ingatan akan rasa bersalah itu hadir lagi.
saya belum selesaikan baca,
mungkin gak akan sampai selesai, karena makna pergi dan pulang itu sudah tertangkap jelas.
buku ini saya terima dari roos yang sudi memintakan tandatangan penulisnya, dan mengirimkannya ke bantul. kamsiah ban-ban yaaa ndhuk!
Sign into Å·±¦ÓéÀÖ to see if any of your friends have read
Titik Nol.
Sign In »
Reading Progress
April 15, 2013
– Shelved
Comments Showing 1-3 of 3 (3 new)
date
newest »

message 1:
by
Natalia
(new)
-
added it
Apr 23, 2013 11:58AM

reply
|
flag
