Gula Quotes
Quotes tagged as "gula"
Showing 1-3 of 3

“HabÃa comenzado por pasar revista á los tres
pucheros, cuidadosamente tapados con gruesas telas
amarradas á la boca. ¿Cuál serÃa el primero?...
Escogió á la ventura, y abriendo uno se dilató su
hocico voluptuosamente con el perfume del bacalao
con tomate. Aquello era guisar. El bacalao
estaba deshecho entre la pasta roja del tomate,
tan suave, tan apetitoso, que al tragar Sangonera
el primer bocado creyó que le bajaba por la garganta
un néctar más dulce que el lÃquido de las
vinajeras que tanto le tentaba en sus tiempos de
sacristán. ¡Con aquello se quedaba! No habÃa por
qué pasar adelante. Quiso respetar el misterio de
los otros dos pucheros; no desvanecer las ilusiones
que despertaban sus bocas cerradas, tras las
cuales presentÃa grandes sorpresas. ¡Ahora á lo
que estábamos! Y metiendo entre sus piernas el
oloroso puchero, comenzó á tragar con sabia cal-
ma, como quien tiene todo el dÃa por delante y
sabe que no puede faltarle ocupación. Mojaba len*
tamente, pero con tal pericia, que al introducir
en el perol su mano armada de un pedazo de pan,
bajaba considerablemente el nivel. El enorme bocado
ocupaba su boca, hinchándole los carrillos.
Trabajaban las mandÃbulas con la fuerza y la
regularidad de una rueda de molino, y mientras
tanto, sus ojos fijos en el puchero exploraban las
profundidades, calculando los viajes que aun tendrÃa
que realizar la mano para trasladarlo todo á
su boca.”
― Cañas y barro
pucheros, cuidadosamente tapados con gruesas telas
amarradas á la boca. ¿Cuál serÃa el primero?...
Escogió á la ventura, y abriendo uno se dilató su
hocico voluptuosamente con el perfume del bacalao
con tomate. Aquello era guisar. El bacalao
estaba deshecho entre la pasta roja del tomate,
tan suave, tan apetitoso, que al tragar Sangonera
el primer bocado creyó que le bajaba por la garganta
un néctar más dulce que el lÃquido de las
vinajeras que tanto le tentaba en sus tiempos de
sacristán. ¡Con aquello se quedaba! No habÃa por
qué pasar adelante. Quiso respetar el misterio de
los otros dos pucheros; no desvanecer las ilusiones
que despertaban sus bocas cerradas, tras las
cuales presentÃa grandes sorpresas. ¡Ahora á lo
que estábamos! Y metiendo entre sus piernas el
oloroso puchero, comenzó á tragar con sabia cal-
ma, como quien tiene todo el dÃa por delante y
sabe que no puede faltarle ocupación. Mojaba len*
tamente, pero con tal pericia, que al introducir
en el perol su mano armada de un pedazo de pan,
bajaba considerablemente el nivel. El enorme bocado
ocupaba su boca, hinchándole los carrillos.
Trabajaban las mandÃbulas con la fuerza y la
regularidad de una rueda de molino, y mientras
tanto, sus ojos fijos en el puchero exploraban las
profundidades, calculando los viajes que aun tendrÃa
que realizar la mano para trasladarlo todo á
su boca.”
― Cañas y barro
“Gula: Racun Manis yang Mempercepat Kehancuranmu
Setiap kali kamu memasukkan gula ke dalam tubuhmu, kamu sedang mempercepat proses kehancuranmu sendiri. Kamu pikir itu cuma sekadar permen, minuman manis, atau camilan kecil yang "tidak apa-apa"? Tidak. Itu adalah racun yang diam-diam mempercepat entropi tubuhmu, membuat organ-organmu membusuk lebih cepat dari yang seharusnya.
Pankreasmu? Dipaksa kerja rodi. Setiap kali kamu menelan gula, pankreasmu harus memompa insulin lebih keras untuk menyeimbangkan kadar gula darahmu. Tapi ini bukan mesin yang bisa bekerja tanpa batas. Lama-lama, pankreasmu lelah, kehabisan tenaga, dan akhirnya menyerah—selamat datang di dunia diabetes, di mana tubuhmu sendiri menjadi medan perang yang tidak bisa kamu menangkan.
Jantungmu? Dijerat perlahan. Gula tidak hanya membuatmu gemuk, tapi juga menciptakan plak di pembuluh darahmu. Kamu pikir masih sehat? Tunggu sampai jantungmu harus bekerja dua kali lipat untuk memompa darah melalui pembuluh yang semakin menyempit. Serangan jantung? Stroke? Itu bukan kejutan—itu adalah konsekuensi yang sudah kamu bangun sendiri.
Hatimu? Dihancurkan tanpa ampun. Terlalu banyak gula tidak hanya merusak pankreas dan jantung, tapi juga membuat hati (liver)mu berubah menjadi gumpalan lemak. Hati yang seharusnya menjadi pusat detoksifikasi tubuhmu malah menjadi tempat penyimpanan sampah lemak akibat gula yang berlebihan. Selamat, sekarang kamu punya penyakit hati berlemak non-alkoholik, sesuatu yang dulunya hanya diderita oleh pecandu alkohol—tapi sekarang, kamu mendapatkannya hanya dengan hobi minum bubble tea setiap hari.
Otakmu? Melemah secara perlahan. Kamu pikir gula memberi energi? Itu hanya sementara, sebelum akhirnya otakmu menjadi tumpul akibat resistensi insulin di sistem sarafmu. Ingatanmu mulai kabur, fokusmu menurun, dan kamu akan mulai merasakan kabut otak—sebuah gejala nyata bahwa gula telah merusak fungsi kognitifmu.
Dan yang paling brutal? Tubuhmu mulai menua lebih cepat dari yang seharusnya. Gula menciptakan reaksi glikasi dalam tubuhmu, yang berarti kulitmu kehilangan elastisitas, sel-sel tubuhmu lebih cepat rusak, dan kamu mulai terlihat lebih tua dari umurmu seharusnya. Kerutan muncul lebih awal, stamina menurun drastis, dan sebelum kamu sadar, kamu sudah berada di titik kehancuran total.
Jadi, silakan terus makan gula, terus menikmati "kenikmatan sesaat" itu. Tapi jangan kaget saat tubuhmu mulai runtuh lebih cepat dari orang lain. Karena entropi tidak peduli dengan penyesalan. Tubuhmu bukan hanya mengalami penuaan alami—tubuhmu sedang dihancurkan lebih cepat oleh setiap sendok gula yang kamu masukkan sendiri.”
―
Setiap kali kamu memasukkan gula ke dalam tubuhmu, kamu sedang mempercepat proses kehancuranmu sendiri. Kamu pikir itu cuma sekadar permen, minuman manis, atau camilan kecil yang "tidak apa-apa"? Tidak. Itu adalah racun yang diam-diam mempercepat entropi tubuhmu, membuat organ-organmu membusuk lebih cepat dari yang seharusnya.
Pankreasmu? Dipaksa kerja rodi. Setiap kali kamu menelan gula, pankreasmu harus memompa insulin lebih keras untuk menyeimbangkan kadar gula darahmu. Tapi ini bukan mesin yang bisa bekerja tanpa batas. Lama-lama, pankreasmu lelah, kehabisan tenaga, dan akhirnya menyerah—selamat datang di dunia diabetes, di mana tubuhmu sendiri menjadi medan perang yang tidak bisa kamu menangkan.
Jantungmu? Dijerat perlahan. Gula tidak hanya membuatmu gemuk, tapi juga menciptakan plak di pembuluh darahmu. Kamu pikir masih sehat? Tunggu sampai jantungmu harus bekerja dua kali lipat untuk memompa darah melalui pembuluh yang semakin menyempit. Serangan jantung? Stroke? Itu bukan kejutan—itu adalah konsekuensi yang sudah kamu bangun sendiri.
Hatimu? Dihancurkan tanpa ampun. Terlalu banyak gula tidak hanya merusak pankreas dan jantung, tapi juga membuat hati (liver)mu berubah menjadi gumpalan lemak. Hati yang seharusnya menjadi pusat detoksifikasi tubuhmu malah menjadi tempat penyimpanan sampah lemak akibat gula yang berlebihan. Selamat, sekarang kamu punya penyakit hati berlemak non-alkoholik, sesuatu yang dulunya hanya diderita oleh pecandu alkohol—tapi sekarang, kamu mendapatkannya hanya dengan hobi minum bubble tea setiap hari.
Otakmu? Melemah secara perlahan. Kamu pikir gula memberi energi? Itu hanya sementara, sebelum akhirnya otakmu menjadi tumpul akibat resistensi insulin di sistem sarafmu. Ingatanmu mulai kabur, fokusmu menurun, dan kamu akan mulai merasakan kabut otak—sebuah gejala nyata bahwa gula telah merusak fungsi kognitifmu.
Dan yang paling brutal? Tubuhmu mulai menua lebih cepat dari yang seharusnya. Gula menciptakan reaksi glikasi dalam tubuhmu, yang berarti kulitmu kehilangan elastisitas, sel-sel tubuhmu lebih cepat rusak, dan kamu mulai terlihat lebih tua dari umurmu seharusnya. Kerutan muncul lebih awal, stamina menurun drastis, dan sebelum kamu sadar, kamu sudah berada di titik kehancuran total.
Jadi, silakan terus makan gula, terus menikmati "kenikmatan sesaat" itu. Tapi jangan kaget saat tubuhmu mulai runtuh lebih cepat dari orang lain. Karena entropi tidak peduli dengan penyesalan. Tubuhmu bukan hanya mengalami penuaan alami—tubuhmu sedang dihancurkan lebih cepat oleh setiap sendok gula yang kamu masukkan sendiri.”
―
All Quotes
|
My Quotes
|
Add A Quote
Browse By Tag
- Love Quotes 99.5k
- Life Quotes 78k
- Inspirational Quotes 74.5k
- Humor Quotes 44.5k
- Philosophy Quotes 30.5k
- Inspirational Quotes Quotes 27.5k
- God Quotes 26.5k
- Truth Quotes 24k
- Wisdom Quotes 24k
- Romance Quotes 23.5k
- Poetry Quotes 22.5k
- Life Lessons Quotes 21k
- Death Quotes 20.5k
- Happiness Quotes 19k
- Quotes Quotes 18.5k
- Hope Quotes 18k
- Faith Quotes 18k
- Inspiration Quotes 17k
- Spirituality Quotes 15.5k
- Religion Quotes 15k
- Motivational Quotes 15k
- Writing Quotes 15k
- Relationships Quotes 15k
- Life Quotes Quotes 14.5k
- Love Quotes Quotes 14.5k
- Success Quotes 13.5k
- Time Quotes 12.5k
- Motivation Quotes 12.5k
- Science Quotes 12k
- Motivational Quotes Quotes 11.5k