Goenawan Mohamad (Author of Catatan Pinggir 1)

Goenawan Mohamad鈥檚 Followers (503)

Goenawan Mohamad

Born

in Batang, Pekalongan, Indonesia

July 29, 1941

Website

Twitter

Genre

Poetry, Literature & Fiction, Philosophy

edit data

Ia seorang jurnalis dan sastrawan yang kritis dan berwawasan luas. Tanpa lelah, ia memperjuangkan kebebasan berbicara dan berpikir melalui berbagai tulisan dan organisasi yang didirikan-nya. Tulisannya banyak mengangkat tema HAM, agama, demokrasi, korupsi, dan sebagainya. Seminggu sekali menulis kolom 鈥淐atatan Pinggir鈥� di Majalah Tempo.

Pendiri dan mantan Pemimpin Redaksi Majalah Berita Tempo kelahiran Karangasem Batang, Pekalongan, Jawa Tengah, 29 Juli 1941, ini pada masa mudanya lebih dikenal sebagai seorang penyair. Ia ikut menandatangani Manifesto Kebudayaan 1964 yang mengakibatkannya dilarang menulis di berbagai media umum.

Ia juga pernah menjadi Nieman fellow di Universitas Harvard dan menerima penghargaan Louis Lyons Award untuk katego Ia seorang jurnalis dan sastrawan yang kritis dan berwawasan luas. Tanpa lelah, ia memperjuangkan kebebasan berbicara dan berpikir melalui berbagai tulisan dan organisasi yang didirikan-nya. Tulisannya banyak mengangkat tema HAM, agama, demokrasi, korupsi, dan sebagainya. Seminggu sekali menulis kolom 鈥淐atatan Pinggir鈥� di Majalah Tempo.

Pendiri dan mantan Pemimpin Redaksi Majalah Berita Tempo kelahiran Karangasem Batang, Pekalongan, Jawa Tengah, 29 Juli 1941, ini pada masa mudanya lebih dikenal sebagai seorang penyair. Ia ikut menandatangani Manifesto Kebudayaan 1964 yang mengakibatkannya dilarang menulis di berbagai media umum.

Ia juga pernah menjadi Nieman fellow di Universitas Harvard dan menerima penghargaan Louis Lyons Award untuk kategori Consience in Journalism dari Nieman Foundation, 1997. Secara teratur, selain menulis kolom Catatan Pinggir, ia juga menulis kolom untuk harian Mainichi Shimbun (Tokyo).

Ia menulis sejak berusia 17 tahun, dan dua tahun kemudian menerjemahkan puisi penyair wanita Amerika, Emily Dickinson. Sejak di kelas VI SD, ia mengaku menyenangi acara puisi siaran RRI. Kemudian, kakaknya yang dokter (Kartono Mohamad, mantan Ketua Umum PB IDI) ketika itu berlangganan majalah Kisah, asuhan H.B. Jassin. 鈥淢bakyu saya juga ada yang menulis, entah di harian apa, di zaman Jepang,鈥� tutur Goenawan.

Pada 1971, Goenawan bersama rekan-rekannya mendirikan Majalah Mingguan Tempo, sebuah majalah yang mengusung karakter jurnalisme majalah Time. Di sana ia banyak menulis kolom tentang agenda-agenda politik di Indonesia. Jiwa kritisnya membawanya untuk mengkritik rezim Soeharto yang pada waktu itu menekan pertumbuhan demokrasi di Indonesia. Tempo dianggap sebagai oposisi yang merugikan kepentingan pemerintah sehingga dihentikan penerbitannya pada 1994.

Goenawan Mohamad kemudian mendirikan Aliansi Jurnalis Independen (AJI), asosiasi jurnalis independen pertama di Indonesia. Ia juga turut mendirikan Institut Studi Arus Informasi (ISAI) yang bekerja mendokumentasikan kekerasan terhadap dunia pers Indonesia. ISAI juga memberikan pelatihan bagi para jurnalis tentang bagaimana membuat surat kabar yang profesional dan berbobot. Goenawan juga melakukan reorientasi terhadap majalah mingguan D&R, dari tabloid menjadi majalah politik.

Ketika Majalah Tempo kembali terbit setelah Pak Harto diturunkan pada 1998, berbagai perubahan dilakukan seperti perubahan jumlah halaman namun tetap mempertahankan mutunya. Tidak lama kemudian, Tempo memperluas usahanya dengan menerbitkan surat kabar harian bernama Koran Tempo.

Setelah terbit beberapa tahun, Koran Tempo menuai masalah. Pertengahan bulan Mei 2004, Pengadilan Negeri Jakarta Timur menghukum Goenawan Mohamad dan Koran Tempo untuk meminta maaf kepada Tomy Winata, (17/5/2004). Pernyataan Goenawan yang dimuat Koran Tempo pada 12-13 Maret 2003 dinilai telah melakukan pencemaran nama baik bos Arta Graha itu.

Goenawan yang biasa dipanggil Goen, mempelajari psikologi di Universitas Indonesia, mempelajari ilmu politik di Belgia dan menjadi Nieman Fellow di Harvard University, Amerika Serikat. Goenawan menikah dengan Widarti Djajadisastra dan memiliki dua anak.

Selama kurang lebih 30 tahun menekuni dunia pers, Goenawan menghasilkan berbagai karya yang sudah diterbitkan di antaranya kumpulan puisi dalam Parikesit (1969) dan Interlude (1971), yang diterjemahkan ke bahasa Belanda, Inggris, Jepang, dan Prancis. Sebagian eseinya terhimpun dalam Potret Seorang Penyair Muda Sebagai Si Malin Kundang (1972), Seks, Sastra, dan Kita (1980), dan Catatan Pinggir (1982).

Hingga kini, Goenawan Mohamad banyak menghadiri konferensi baik sebagai pembicara, narasumber maupun peserta. Salah satunya, ia mengikuti konferensi yang diadakan di Gedung Putih pada 2001 dimana Bill Clinton dan Madeleine Albright menjadi tuan rumah.

(from tokohindonesia.com) ...more

31 posts
Goenawan Mohamad's Blog

Goenawan Mohamad isn't a 欧宝娱乐 Author (yet), but they do have a blog, so here are some recent posts imported from their feed.

Metropolis

Ada sebuah kota fantasi yang terbelah. Tapi barangkali tak istimewa. Tiap kota besar selalu terbelah.

Di satu lapis, 聽ruang hidup dibentuk penduduk yang kaya-raya; di lapis 聽lain, orang-orang yang miskin dan terpojok. 聽Di satu sisi, ada bagian yang selalu ingin diperlihatkan, sebagai scene; di sisi lain, bagian yang hendak disembunyikan, obscene.

Metropolis, karya Fritz Lang yang termashur, menamp

Combine Editions
Goenawan Mohamad鈥檚 books

Average rating: 3.95 · 5,630 ratings · 665 reviews · 105 distinct works 鈥� Similar authors

	Catatan Pinggir 1 4.02 avg rating — 743 ratings — published 1982 — 2 editions	Error rating book. Refresh and try again. Rate this book Clear rating 1 of 5 stars 2 of 5 stars 3 of 5 stars 4 of 5 stars 5 of 5 stars
	Tuhan & Hal-Hal yang Tak Selesai 3.94 avg rating — 728 ratings — published 2007 — 4 editions	Error rating book. Refresh and try again. Rate this book Clear rating 1 of 5 stars 2 of 5 stars 3 of 5 stars 4 of 5 stars 5 of 5 stars
	CATATAN PINGGIR 2 4.06 avg rating — 284 ratings — published 1989 — 3 editions	Error rating book. Refresh and try again. Rate this book Clear rating 1 of 5 stars 2 of 5 stars 3 of 5 stars 4 of 5 stars 5 of 5 stars
	CATATAN PINGGIR 3 3.98 avg rating — 216 ratings — published 1991 — 3 editions	Error rating book. Refresh and try again. Rate this book Clear rating 1 of 5 stars 2 of 5 stars 3 of 5 stars 4 of 5 stars 5 of 5 stars
	Asmaradana: Pilihan Sajak, 1961-1991 3.95 avg rating — 166 ratings — published 1992	Error rating book. Refresh and try again. Rate this book Clear rating 1 of 5 stars 2 of 5 stars 3 of 5 stars 4 of 5 stars 5 of 5 stars
	Fragmen: Sajak-Sajak Baru 3.73 avg rating — 162 ratings — published 2016	Error rating book. Refresh and try again. Rate this book Clear rating 1 of 5 stars 2 of 5 stars 3 of 5 stars 4 of 5 stars 5 of 5 stars
	Setelah Revolusi Tak Ada Lagi 3.78 avg rating — 138 ratings — published 2001 — 2 editions	Error rating book. Refresh and try again. Rate this book Clear rating 1 of 5 stars 2 of 5 stars 3 of 5 stars 4 of 5 stars 5 of 5 stars
	70 Puisi 3.86 avg rating — 134 ratings — published 2011	Error rating book. Refresh and try again. Rate this book Clear rating 1 of 5 stars 2 of 5 stars 3 of 5 stars 4 of 5 stars 5 of 5 stars
	Catatan Pinggir 4 4.20 avg rating — 114 ratings — published 1991 — 2 editions	Error rating book. Refresh and try again. Rate this book Clear rating 1 of 5 stars 2 of 5 stars 3 of 5 stars 4 of 5 stars 5 of 5 stars
	Goenawan Mohamad: Selected Poems by Goenawan Mohamad, Laksmi Pamuntjak (Editor) 3.85 avg rating — 122 ratings — published 2004 — 4 editions	Error rating book. Refresh and try again. Rate this book Clear rating 1 of 5 stars 2 of 5 stars 3 of 5 stars 4 of 5 stars 5 of 5 stars

More books by Goenawan Mohamad…

Series by Goenawan Mohamad

Catatan Pinggir (14 books)
by

Goenawan Mohamad

4.06 avg rating — 1,724 ratings

Catatan Pinggir (10 books)
by

Goenawan Mohamad

4.05 avg rating — 1,634 ratings

Quotes by Goenawan Mohamad (?)

“Kemampuan membaca itu sebuah rahmat. Kegemaran membaca; sebuah kebahagiaan.”
― Goenawan Mohamad

tags: inspirational

228 likes

“Kegagalan kita untuk memaafkan, kesediaan kita untuk mengakui dendam, adalah penerimaan tentang batas. Setelah itu adalah doa. Pada akhirnya kita akan tahu bahwa kita bukan hakim yang terakhir... Di ujung sana, Tuhan lebih tahu.”
― Goenawan Mohamad, Catatan Pinggir 1

tags: akhir, hakim, maaf, tuhan, ujung

97 likes

“Definisi kesepian yang sebenarnya adalah hidup tanpa tanggung jawab sosial”
― Goenawan Mohamad

tags: hidup, sepi, sosial

92 likes

See all Goenawan Mohamad's quotes »

Is this you? Let us know. If not, help out and invite Goenawan to 欧宝娱乐.

欧宝娱乐

Goenawan Mohamad鈥檚 Followers (503)

Goenawan Mohamad

31 postsGoenawan Mohamad's Blog

Metropolis

Combine EditionsGoenawan Mohamad鈥檚 books

Series by Goenawan Mohamad

31 posts
Goenawan Mohamad's Blog

Combine Editions
Goenawan Mohamad鈥檚 books