Å·±¦ÓéÀÖ

Sosial Quotes

Quotes tagged as "sosial" Showing 1-28 of 28
Goenawan Mohamad
“Definisi kesepian yang sebenarnya adalah hidup tanpa tanggung jawab sosial”
Goenawan Mohamad

“Anak-anak muda jaman sekarang itu lucu dan agak susah dimengerti. Mereka cukup bersemangat membuat berbagai macam proposal untuk kegiatan organisasi yang mereka ikuti. Tapi proposal hidup yang berisi visi dan strateginya meraih mimpi, justru lupa mereka buat sendiri.”
Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia

“Di zaman milenial ini, satu-satunya yang paling patut untuk kita idolakan dan kita cintai, adalah beliau yang hidup tanpa Facebook, Instagram atau Twitter, namun memiliki 1,7 milyar followers. Beliau, adalah Nabi Muhammad SAW.”
Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia

“Nilai akhir dari proses pendidikan, sejatinya terrekapitulasi dari keberhasilannya menciptakan perubahan pada dirinya dan lingkungan. Itulah fungsi daripada pendidikan yang sesungguhnya.”
Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia

“Kita tidak akan jatuh oleh hadangan gunung. Tetapi kerikil, justru yang paling kerap membuat kita jatuh terhuyung.”
Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia

“Mari kita beri tepuk tangan bagi mereka yang bekerja (dari dan) untuk hatinya.”
Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia

“Orang-orang besar tumbuh bersama keputusan-keputusan besar yang diambilnya. Bukan oleh kemudahan-kemudahan hidup yang didapatnya.”
Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia

Masanobu Fukuoka
“bukannya teknik bertanam yang merupakan faktor yang paling penting, melainkan lebih kepada pikiran petaninya.”
Masanobu Fukuoka, The One-Straw Revolution

“Jangan menilai perempuan dari fisiknya. Tapi hatinya. Jangan menilai laki-laki dari kekayaannya. Tapi jiwa dan dedikasinya. Karena perabot kehidupan (fisik, jabatan, atau pun kekayaan), sungguh bersifat sementara. Tapi hati dan jiwa, adalah yang kekal dan menentukan segalanya.”
Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia

“Kawan-kawan baik di sekolah maupun di bangku kuliah sebaiknya tidak lupa. Bahwa nilai yang tinggi dalam sebuah ujian hanyalah hasil transformasi daya rekam ingatan; bukan nilai dari pertumbuhan pemikiran. Nilai akhir dari proses pendidikan, sejatinya terrekapitulasi dari keberhasilannya menciptakan perubahan pada dirinya dan lingkungan. Itulah fungsi daripada pendidikan yang sesungguhnya.”
Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia

Lenang Manggala
“Seharusnya, pendidikan bukan semata upaya menransfer materi pelajaran. Lebih dari itu, pendidikan adalah sebuah proses menyalakan pikiran, mematangkan kepribadian.
Kalau pendidikan justru memampatkan kreativitas, mengerdilkan keberanian berekspresi, memustahilkan impian, serta membuat anak-anak menjadi asing pada dirinya sendiri dan lingkungannya, maka, sebaiknya, pendidikan tidak perlu ada.”
Lenang Manggala, Perempuan Dalam Hujan

“Penguatan budaya literasi adalah kunci memajukan negeri ini.”
Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia

“Writing is the only way to change the world without leaving bed.”
Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia

“Dalam sebuah riset, di tahun 2015, dalam 1 hari terdapat rata-rata 200 kecelakaan di Indonesia. Beberapa kecelakaan di antaranya menyebabkan kecacatan fisik dan menghabiskan harta korban dan keluarganya. Ini seharusnya membuat kita mengerti, tentang bagaimana cara memilih calon pasangan hidup kita nanti. Jangan menilai perempuan dari fisiknya. Tapi hatinya. Jangan menilai laki-laki dari kekayaannya. Tapi jiwa dan dedikasinya. Karena perabot kehidupan (fisik, jabatan, atau pun kekayaan), sungguh bersifat sementara. Tapi hati dan jiwa, adalah yang kekal dan menentukan segalanya.”
Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia

“Percayalah, ada Tuhan di hatimu yang terdalam. Di sana, tinggal lah suara-suara yang kan menuntunmu pada surga dan kesuksesan. Jangan pernah rela diperdaya oleh keadaan. Jangan pernah menjadi bodoh dan tumbang oleh omongan orang. Temui hatimu. Temui jalan hidupmu.”
Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia

“Membaca adalah melawan, menulis menciptakan perubahan, dan terorisme adalah pecundang.”
Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia

“Ring 1 dari pertahananmu adalah keluargamu, kokohkanlah ring 1-mu itu.”
Hilaludin Wahid

“Teman tetaplah teman, yang membedakan adalah teman pada masanya dan teman selamanya”
Arief Subagja

Roem Topatimasang
“Suatu bahan belajar yang sangat berharga bagi para pegiat gerakan sosial, khususnya para pegiat muda, para penentu arah sejarah dan tatanan sosial negeri ini di masa depan”
Roem Topatimasang, Tindakan-tindakan Kecil Perlawanan: Bagaimana Keberanian, Ketegaran dan Kecerdikan Dapat Mengubah Dunia

Gadis Peminta-minta

Setiap kali bertemu, gadis kecil berkaleng kecil
Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka
Tengadah padaku, pada bulan merah jambu
Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa

Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil
Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok
Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan
Gembira dari kemayaan riang

Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral
Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kau hafal
Jiwa begitu murni, terlalu murni
Untuk bisa membagi dukaku

Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil
Bulan di atas itu, tak ada yang punya
Dan kotaku, ah kotaku
Hidupnya tak lagi punya tanda”
Toto Sudarto Bachtiar

Hanum Salsabiela Rais
“Business is love made visible, membangun bisnis adalah perwujudan cinta yang sebenarnya; cinta kepada sesama manusia; cinta terhadap alam semesta dan penciptanya. Business profit doesn’t result from what we get, but from what we give. Keuntungan bisnis bukan berasal dari apa yang kita peroleh, tapi dari apa yang telah kita berikan. Ini tak hanya berlaku dalam dunia bisnis, tapi juga merefleksikan sisi terbaik manusia. Ya, seni terindah dari sisi kemanusiaan adalah kedermawaan hati, yang tak menuntut ditilik manusia lain. (244)”
Hanum Salsabiela Rais

“Cara terbaik untuk meningkatkan kualitas karakter, kompetensi dan kesejahteraan hidup seseorang, adalah dengan menanamkan budaya literasi (membaca-berpikir-menulis-berkreasi). Cara terbaik untuk menanamkan budaya literasi yang kuat pada seseorang adalah dengan menjadikannya sebagai seorang penulis. Karena setiap penulis, secara otomatis akan melewati tahapan membaca, berpikir, dan tentu saja menulis serta berkreasi.”
Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia

Titon Rahmawan
“Kualitas hidup seseorang seringkali dinilai dari tiga hal; tingkat intelektual, kondisi emosional dan interaksi sosial. Bagaimana seseorang mendapatkan kepenuhan atas ketiga hal itu bergantung pada apa yang ia pelajari, pada buku apa yang ia baca, pada apa yang ia tindakkan, pengalaman apa yang ia peroleh dan kebaikan apa yang ia berikan atau hasilkan untuk orang lain. Kebijaksanaan dan kebahagiaan hanya mungkin diperoleh dari kesesuaian dari apa yang kita pikirkan dan apa yang kita tindakan.”
Titon Rahmawan

“Sebaik apapun dirimu, akan selalu ada orang yang mencaci. Fokus pada kebaikan maka kebahagiaan akan bersamamu.”
Hilaludin Wahid

Dian Nafi
“#socioteenpreneur adalah wirausahawan remaja yg memikirkan keuntungan usahanya bagi kepentingan sosial&lingkungannya”
Dian Nafi, socioteenpreneur

Dian Nafi
“Agar otak mudah menjala ide, maka perlu membiasakan untuk berpikir, merenung serta membaca situasi dari fenomena apapun”
Dian Nafi, socioteenpreneur

Dian Nafi
“#Socioteenpreneur membantu &mengembangkan masyarakat sehingga menjadi masyarakat mandiri,berdaya guna memanfaatkan potensinya”
Dian Nafi, socioteenpreneur

“Dalam masa kekacauan sosial, jadilah seperti unta remaja yang tak berpunggung cukup kuat untuk ditunggangi dan tidak pula bersusu untuk diperah.â€�

Ali Bin Abi Thalib”
Syarif Radhi: Nahj al balaghah