ŷ������

“Menghina ada di bawah kendali orang lain, merasa terhina ada di bawah kendali kita”
― Henry Manampiring, Filosofi Teras

“Gåten om universets skapelse; enten så var ingenting en tilfeldighet, eller så var alt en tilfeldighet.”
― Sercan Leylek, Mannen og muren

“Aku ingin pulang menuju ketenangan. Aku ingin pulang menuju rumah kebahagiaan. Ketika bersua dengan Tuhan.”
― Fram Han, Jejak Memori

“Filsafat Cina, Tao Teh Ching, dalam The Book of Change mengajarkan, 'Dia yang mengenal orang lain adalah seorang bijak. Dia yang mengenal dirinya sendiri adalah orang yang tercerahkan. Dia yang menguasai orang lain memiliki kekuatan. Dia yang menguasai dirinya sendiri memiliki kekuasaan.' Menguasai diri sendiri membuat kita terus seimbang.”
― Maisie Junardy, Man's Defender

“Den som är levande är inte rädd, försökte jag säga mig. Det är det ��ö��a i en som bävar.”
― Elisabeth Rynell, Moll

“Kebenaran itu absolut, jika memiliki definisi yang sama”
― Muhammad Ilham Prayogo

“Hidup ini, ternyata memang dalam rangka!”
― Udo Z. Karzi, 2012, Mamak Kenut: Orang Lampung Punya Celoteh

“Etisk stress innebär att personalen har en tydlig idé om vad den bör göra i en viss situation, men inte kan genomföra det på grund av organisatoriska hinder. Det kan handla om sjuksköterskor som vill ge god omvårdnad men istället måste sköta den allt tyngre administrationen, eller socionomer som vill ge ett utsatt barn stöd, men hindras av tidsbrist. Etisk stress är ofta en sund reaktion på en omöjlig situation där de professionella värderingarna och själva kärnan i yrkeskompetensen ställs mot underbemanning, tidsbrist och arbetsuppgifter som inte hör till kärnverksamheten.”
― Jonna Bornemark, Det omätbaras renässans: En uppgörelse med pedanternas världsherravälde

“Asah Isah Olah Obah”
― Khabib Bima Setiyawan

“Jangan bersusah payah menjadi siapa siapa, demi disebut apa apa”
― Khabib Bima Setiyawan

“Kesendirian.
Kita semua.
Tidak pernah tidak.
Bersyukur kita pernah tidak menyadarinya.”
― Muhammad Ilham Prayogo

“Jika saja nama tak merujuk pada makna, dan bukan budaknya. Jika saja nama adalah semata nama dan tak perlu mengemban kehendak apa-apa dibaliknya. Jika saja nama adalah cuma sekumpulan bunyi-bunyian kebetulan yang tak hendak menandakan apa-apa.”
― Nukila Amal, The Original Dream

“Cinta bukan alasan untuk memaafkan seseorang secara cuma-cuma. Tidak semua orang memiliki kemampuan untuk menyadari kesalahannya sendiri. Jadikan cinta sebagai alasan memaafkan dan memberikan seseorang pelajaran.”
― M Faiz Azhar

“Satu hal paling berbahaya yang bisa dilakukan seseorang adalah menyerahkan kebebasan moralnya kepada orang lain.”
― Fahruddin Faiz, Sebelum Filsafat

“Sejelimet apa pun kehidupan manusia, pada akhirnya muaranya pasti cuma satu: libido seksual”
― Fahruddin Faiz, Sebelum Filsafat

“Tindakan yang bijak berawal dari pemikiran yang jernih. Jangan terpengaruh oleh libido (seksual).”
― M Faiz Azhar

“Perempuan harus berani menolak di hadapan "cinta" dan "sayang". Jika tidak ia akan dieksploitasi.”
― M Faiz Azhar

“Di dunia ini keindahan hanyalah tipuan. Ia memang terlihat begitu manis karena sesuatu yang disebut cinta. Sejatinya itu adalah awal mula ketertipuan.”
― M Faiz Azhar

“Kebanyakan orang bilang bahwa; hidup itu sebenarnya sederhana tinggal ikuti saja zaman. Namun, aku tidak sudi menjadi pasif. Aku lebih memilih untuk tidak berkompromi”
― M Faiz Azhar

“Bukan karena kurangnya emansipasi yang membuat wanita sering menjadi korban kekerasan dan kesewenang-wenangan. Namun, lunturnya rasa hormat terhadap wanita yang membuat generasi milenial memandang wanita sebagai barang, pemuas nafsu dan bukan manusia.”
― M Faiz Azhar

“Ada sebagian golongan masyarakat yang meneriakkan kebebasan bersuara dan hak asasi manusia. Namun, di saat yang bersamaan golongan ini juga membunuh kebebasan bersuara dan hak asasi manusia dengan membungkam orang-orang yang mencoba mengkritisinya. Dalih mereka adalah "urus saja hidup anda sendiri. masing-masing sajalah". Yang lebih parah dari membunuh kebebasan bersuara dan hak asasi manusia adalah menanamkan doktrin untuk menjadi masyarakat apatis.”
― M Faiz Azhar

“Perlu kejelasan lagi filosofi pendidikan. Ada tiga pendekatan, kembalikan pendidikan ke akarnya, kekuatannya, jangan hanya di Senayan, Pusat, agar kekuatan pendidikan tak tercabut dari masyarakat. Ini yang harus dilihat. Pendidikan berada di masyarakat, menjadi institusi yang berada di tengah masyarakat.”
― Hafid Abbas, Meluruskan Arah Pendidikan

“Teambuilding er ikke for filosoffer. Forestil
dig at spise knækbrød i en kantine fuld af filosoffer. Alle de vrede blikke, der ville blive rettet mod en og ens spegepølsemad.
Stakkels Sverige. Knækbrødet har gjort det umuligt for dem at tænke frit. Zlatan er deres største tænker. I Norge er det bedre, har jeg hørt. Det skyldes sikkert, at landet næsten er tomt. Helt stille.”
― Finn Janning

“Det er hårdt arbejde ikke at lade livets kræfter passere. Det kræver nærvær, �DZ賾æ������dz����� og en vedvarende blottelse, der til tider kan gøre én så sårbar, at det kan være fristende at lukrere på det velkendte.”
― Finn Janning, Den gavmilde digter

“Filosofi handler om kærlighed; en dybtfølt kærlighed til livet.”
― Finn Janning, du er (ikke) min?

“Kita akan dibebaskan dari penjara kehidupan saat berjumpa dengan Tuhan.”
― Fram Han, Jejak Memori

“Insikt är inte en konstant, insikt är snarare ett spektrum.”
― Abhijit Naskar, Yarasistan: My Wounds, My Crown

“Fakta är ett materiatillstånd, sanning är ett sinnestillstånd.”
― Abhijit Naskar, Yaralardan Yangın Doğar: Explorers of Night are Emperors of Dawn

“Poet skriver inte poesi, poesi skriver poeten.”
― Abhijit Naskar, Corazon Calamidad: Obedient to None, Oppressive to None

“Poetens superkraft är ����ä���ٲ�.”
― Abhijit Naskar, Mucize Misafir Merhaba: The Peace Testament