Å·±¦ÓéÀÖ

Mawar Quotes

Quotes tagged as "mawar" Showing 1-7 of 7
Fenny Wong
“Jika mawar itu berduri, tusuklah hingga merah darahku, agar aku terbangun pada kenyataan tanpa dirimu.”
Fenny Wong, Lapis Lazuli

Yoza Fitriadi
“Edelweis ini bukan hanya sekedar bunga. Tapi ia memiliki filosofi yang indah. Makna sebuah perjuangan, ketulusan dan ketegaran. Itulah yang membuatnya disebut bunga keabadian,â€� sahut kakek itu sembari merentangkan tangan menikmati semilir angin yang datang.

“Keindahan edelweis bukan saat ia berjejer di dalam vas. Bukan pula saat tersusun rapi dalam buket bunga dengan kain dan pita berwarna cerah. Tapi ia akan amat indah bila tetap di alam bebas, bermekaran di tengah hamparan sabana luas. Indah saat bergoyang diterpa angin pegunungan, memutih laksana salju di tanah lapang,� pungkasnya membiarkan Vidi termangu sendirian.

(Tujuh Buket Bunga Keabadian, Dunia Tanpa Huruf R)”
Yoza Fitriadi, Dunia Tanpa Huruf R

Helvy Tiana Rosa
“Beranda sunyi hujan pasi, tapi percakapan yang mawar membuat kita selalu kembali pada pelangi dan Rumi.”
Helvy Tiana Rosa

“Hari ini, ia tumbuh dan berkembang menjadi apa saja
Jika putih, esok ia akan merah, atau mungkin jingga
Jika lurus, siapa tahu nanti akan berbelok, bahkan zig-zag
Namun adakalanya perasaan hanyalah perasaan
Tumbuh, untuk sekedar tumbuh
Putih, untuk sekedar putih
Lurus, untuk sekedar lurus
Hingga mati begitu saja. -Jodoh Tak Jadi”
Silviamnque

Ready Susanto
“sekuntum mawar putih dalam hatiku
yang telah kusemat dekat dahimu
betapa manisnya!
ia gemetar menahan malu”
Ready Susanto

“Bunga mawar berwarna merah muda itu mati, seiring matinya keindahan hati, seiring matinya nurani. Selamat tinggal hati.”
Achmad Aditya Avery

“Kadang untuk menyentuh mawar yang indah kita harus rela terluka oleh durinya atau paling tidak berhati-hati memegangnya. Kadang untuk menjadi orang baik, kita harus rela menjadi kambing hitam bagi diri kita sendiri, apalagi ketika kita berbuat baik dengan orang yang salah. Kebaikan kita diperalat, dipermainkan, dan dijadikan sebuah kelemahan yang siap menghancurkan kita kapan saja. Lalu ketika kita dituntut untuk berhati-hati memberi kebaikan, orang-orang justru berpikir sebaliknya. Kita bukan orang baik.”
Achmad Aditya Avery