欧宝娱乐

Mati Quotes

Quotes tagged as "mati" Showing 1-30 of 54
Pramoedya Ananta Toer
“Kalau mati, dengan berani; kalau hidup, dengan berani. Kalau keberanian tidak ada, itulah sebabnya setiap bangsa asing bisa jajah kita.”
Pramoedya Ananta Toer

Soe Hok Gie
“Seorang filsuf Yunani pernah berkata bahwa nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan tersial adalah umur tua.”
Soe Hok Gie, Catatan Seorang Demonstran

Soe Hok Gie
“Dan seorang pahlawan adalah seorang yang mengundurkan diri untuk dilupakan seperti kita melupakan yang mati untuk revolusi .”
Soe Hok Gie, Catatan Seorang Demonstran

Goenawan Mohamad
“sebab mencintai tanah air, nak, adalah merasa jadi bagian dari sebuah negeri, merasa terpaut dengan sebuah komunitas, merasa bahwa diri, identitas, nasib, terajut rapat, dengan sesuatu yang disebut Indonesia, atau Jepang, atau Amerika. Mencintai sebuah tanah air adalah merasakan, mungkin menyadari, bahwa tak ada negeri lain, tak ada bangsa lain, selain dari yang satu itu, yang bisa sebegitu rupa menggerakkan hati untuk hidup, bekerja dan terutama untuk mati..”
Goenawan Mohamad, Catatan Pinggir 4

Pramoedya Ananta Toer
“Pada akhirnya persoalan hidup adalah persoalan menunda mati, biarpun orang-orang yang bijaksana lebih suka mati sekali daripada berkali-kali.”
Pramoedya Ananta Toer, House of Glass

Goenawan Mohamad
“Kenapa selama ini orang praktis terlupa akan burung gereja, daun asam, harum tanah: benda-benda nyata yang, meskipun sepele, memberi getar pada hidup dengan tanpa cincong? Tidakkah itu juga sederet rahmat, sebuah bahan yang sah untuk percakapan, untuk pemikiran, untuk puisi鈥攕eperti kenyataan tentang cinta dan mati?”
Goenawan Mohamad, CATATAN PINGGIR 2

Leila S. Chudori
“Matilah engkau mati
kau akan lahir berkali-kali...”
Leila S. Chudori, Laut Bercerita

Pramoedya Ananta Toer
“Tidak, yang mati tidak harus bisu. Energi mereka tetap hidup melalui berbagai cara, jalan dan sarana, terutama melalui kenangan dan mulut para nyawa yang lolos dari saringannya di Buru ini. Pada suatu kali mungkin ada yang mampu mencatatnya tanpa tangannya gemetar dan tanpa membasahi kertasnya.”
Pramoedya Ananta Toer, Nyanyi Sunyi Seorang Bisu 1

Pramoedya Ananta Toer
“Ibu bapak tani鈥攊bu bapak tanah air鈥攁kan meratapi putera-puterinya yang terkubur dalam udara terbuka di atas rumput hijau, di bawah naungan langit biru di mana awan putih berarak dan angin bersuling di rumpun bambu. Kemudian tinggallah tulang belulang putih yang bercerita pada musafir lalu, 鈥� Di sini pernah terjadi pertempuran. Dan aku mati di sini.”
Pramoedya Ananta Toer, Percikan Revolusi Subuh

“Hidup adalah bagian terbaik dari mati.
Dan kau adalah bagian terbaik dari mimpi

(Selendang Pelangi, h. 38)”
Isma Sawitri

Yann Martel
“Kematian selalu membuntuti Kehidupan dengan begitu dekat, bukanlah karena keharusan biologis, melainkan karena rasa iri. Kehidupan ini begitu indah, sehingga maut pun jatuh cinta padanya. Cinta yang pencemburu dan posesif, yang menyambar apapun yang bisa diambilnya”
Yann Martel, Life of Pi

“jika bahagian terbaik dari hidup adalah mati maka bahagian terbaik dari tidur adalah mimpi.”
adrie

Yann Martel
“Kau mungkin tidak percaya pada kehidupan, tapi aku tidak percaya pada kematian.”
Yann Martel, Life of Pi

“Senja, kopi, senja, kopi.
Lama-lama jadi maag, terus mati.”
Robi Aulia Abdi

Gourav Mohanty
“After all, love without self-sacrifice was just lust”
Gourav Mohanty, Sons of Darkness

“Hidup adalah segala
yang menuju;
yang dituju

Hidup adalah penantian
yang panjang;
yang sementara

Hidup adalah rahasia
yang rumit;
yang sederhana

Hidup adalah teka-teki
yang usai tatkala mati.”
Robi Aulia Abdi (@aksarataksa)

Gourav Mohanty
“A thing of beauty is said to last forever, unless it begins to speak. Mati thanked the Storm God that her Lamb had not proposed marriage. Nothing ruins an affair more than an effort to make it last.”
Gourav Mohanty, Sons of Darkness

A.A. Navis
“... Tidak ada satu pun hari kelahiran boleh dirayakan. Yang dirayakan adalah hari kematian dari orang-orang besar. Alasannya waktu lahir setiap orang, mereka masih bayi sama seperti lahirnya anak orang awam yang anaknya awam juga. Maka itu hari kelahiran seorang bayi bukanlah merupakan suatu peristiwa yang luar biasa. Lain halnya dengan hari matinya. Setiap orang besar yang mati, itu berarti dia telah mencapai puncak prestasinya sebagai orang besar. Bukankah telah galib di dunia ini, bahwa selama ini diakuinya seseorang jadi pahlawan kalau dia telah mati?”
A.A. Navis, Bertanya Kerbau pada Pedati: Kumpulan Cerpen

“Barangkali tidak ada yang benar-benar tahu ke mana perginya cinta setelah ia tiada, juga tidak ada yang benar-benar mengerti ke mana ruh pergi setelah ia beranjak dari ragawi.

Barangkali tidak ada yang tahu pasti.
Barangkali takada yang peduli.”
Robi Aulia Abdi (@aksarataksa)

Yoza Fitriadi
“Tuan, dengar dulu penjelasan dokter Richard. Euthansia bertujuan untuk membebaskan diri Huup dari penderitaan. Bisa dilakukan dengan menyuntikkan zat-zat tertentu atau secara professional kita hentikan mesin penunjang hidup dan melepas tabung makanan. Sehingga rasa sakit yang dialami pasien sangat minimal,鈥� ujarku memberikan pembelaan atas usul dokter senior tempatku bekerja.

(Sebongkah Asa, Dunia Tanpa Huruf R)”
Yoza Fitriadi, Dunia Tanpa Huruf R

“Kita itu asalnya dari tiada,
jadi tak usah takut jika kembali pada keadaan semula.”
Robi Aulia Abdi

“Menjaga diri agar tetap waras memang sulit

Disaat keadaan berbanding terbalik dengan keinginan

Menerima takdir, apakah sebuah hadiah agarku lebih merasa hidup?

Meski terkadang terasa seperti ingin mati”
Zakiyahdini Hanifah

Nh. Dini
“Untuk mati, orang tidak memerlukan kepandaian maupun bakat yang istimewa. Siapa pun dapat mati sewaktu-waktu, dengan cara yang dikehendaki atau dipilihnya. Sebaliknya, untuk hidup, orang membutuhkan keberanian, kecakapan yang kadang-kadang luar biasa. Setiap hari banyak orang yang mati, dengan mudah tanpa usaha atau daya upaya. Tetapi setiap hari berjuta-juta orang berjuang dengan susah payah untuk hidup.”
Nh. Dini, Keberangkatan
tags: hidup, mati

“Bunga mawar berwarna merah muda itu mati, seiring matinya keindahan hati, seiring matinya nurani. Selamat tinggal hati.”
Achmad Aditya Avery

“Setiap titipan nikmat-Nya yang kita sia-siakan, pasti akan selalu menerima ganjaran, jika tidak terburu-buru, maka ia secara perlahan.
Tunggu saja!
Hidup memang perihal menunggu bukan?”
Robi Aulia Abdi (@aksarataksa)

“Pernah tidak, takut pada diri sendiri?
Pernah tidak, merasa hidup ini
jauh lebih menyeramkan
ketimbang harapan itu sendiri?
Pernah tidak menyesal pernah ada?
Pernah tidak merasa tiada guna?
Pernah tidak ingin mengakhiri hidup?

Setidaknya pernah
Setidaknya sekarang tidak”
Uwan Urwan

Darma Mohammad
“Mata panah terlepas dari busur
tidak engkau tahu di mana jatuhnya.
Laksana perjalanan engkau
di mana akan berhenti.”
Darma Mohammad, Langit Membuka Lipatan

“Ketika kamu lahir, kamu menangis dan orang di sekelilingmu tersenyum. Jalanilah kehidupanmu sehingga nanti, ketika kamu mati, kamu tersenyum dan orang di sekelilingmu menangis..”
simpleshida

“Saat aku mati,
mungkin akan ada dua reaksi,
鈥淛angan pergi! Aku akan merindukanmu.鈥�
Mungkin berhias tangis.

Atau,
鈥淢ampus kau! Dunia lebih baik jika tidak ada kau!鈥�
Mungkin berhias tawa.

Apa pun itu,
aku akan hidup dan menjadi diriku sendiri.”
Achmad Aditya Avery

“Mati tidak selalu tentang berhentinya detak jantung manusia. Mati yang sesungguhnya ialah ketika manusia kehilangan kemampuan untuk berteriak dengan keras dan lantang.”
Faruq Juwaidah, Mencari yang Mustahil

芦 previous 1