欧宝娱乐

Damai Quotes

Quotes tagged as "damai" Showing 1-12 of 12
Marjane Satrapi
“Bagaimanapun, selama ada minyak di Timur Tengah kita takkan pernah damai.”
Marjane Satrapi

“Indonesia....
seKali langitmu tempat wajahku mengadah
sekali tanahmu menjadi tubuh yg melekati arwah
maka selamanya kita padu dalam satu

Dirgahayu indonesiaku...
walau beribu watak pewaris tahtamu
tetap satu tanah juangku
kami mencintaimu lebih lama dari selamanya”
firman nofeki

Victor Hugo
“Kawan-kawan semua, dimasa yang akan datang tidak boleh lagi ada kegelapan, tidak juga desingan peluru. tidak ada lagi kebodohan yang begitu keji atau pertimpahan darah. Karena tak ada lagi setan, maka tak akan ada lagi malaikat. Di masa depan tidak boleh ada lagi manusia membantai sesamanya, bumi akan menjadi terang, umat manusia akan saling mencinta. akan tiba suatu hari ketika semuanya terasa damai, harmonis, terang benderang, menggembirakan dan begitu hidup. Hari itu akan datang dan itulah sebabnya mengapa kita akan menyongsong maut.”
Victor Hugo, Les Mis茅rables

“AKU DAN ANGIN

Aku dan angin sering berselisih paham,
ia sering merayu untuk dikejar saat aku sedang lelah,
tapi malah sembunyi saat aku penuh semangat.
aku sungguh tak mengerti soal pertengkaran ini,
tetapi aku juga tidak membenci angin,
karena selesainya pasti kami akan berdamai.”
EPAPHRAS ERICSON THOMAS

“aku bisa mengerti perasaanmu. sedang berat menerima kenyataan bahwa yang terjadi ternyata tidak seperti yang kamu bayangkan. yang terjadi juga di luar skenario pintarmu. yang terjadi adalah apa yang kamu tidak duga selama ini. ini sesungguhnya sebuah pelajaran yang mestinya bisa kamu baca dan kamu antisipasi sebelumnya bahwa kamu hanya kamu yang kekuatannya sudah dibaca dan ditelanjangi. berdamailah dengan perbedaan agar perbedaan itu bisa menerimamu dengan penuh kecantikan”
wasiman waz

“Aku ingin pergi,
meninggalkan dunia yang penuh dengan sesal ini
Aku ingin kembali,
kepada malam yang terlelap dengan sunyi itu
Agar aku dapat merasakan damainya alam
Tanpa memikirkan yang terlilit hura,
yang terperangkap untuk merebut puas,
yang tenggelam dalam ego,
dan mati karna Keinginan
yang fana ...”
Manhalawa

“Aku melihat lebih luas dari pasa yang terlihat.
Mendapatkan lebih banyak dari pada yang ku cari.
Merasakan lebih vanyak dari pada yang ku dapat,
Lebih dalam....
Lebih indah....”
silviamnque

“Damai itu bukan berada di tempat sunyi tanpa masalah,
Damai itu ketika kita mampu mengendalikan diri utk menyelesaikan masalah dengan kepala dingin, pikiran jernih dan hati yang bersih”
Diadjeng Laraswati H
tags: damai

Lucia Priandarini
“Lama kemudian, Dara hanya berusaha tenang. Tetapi berusaha tenang adalah sikap yang paling tidak menenangkan.”
Lucia Priandarini, Dua Garis Biru

Toba Beta
“Perang dunia dimulai saat peradaban tidak lagi menghargai perdamaian.”
Toba Beta

“Banyak yang berpikir bahwa ahimsa adalah pasifisme mutlak, bahwa India adalah bangsa penakut dan penurut yang akan bertekuk lutut kepada siapa pun. Namun, dalam Bhagawad Gita, ada pengecualian untuk dharma yuddha. Perang yang dibenarkan. Perang ketika kekerasan digunakan sebagai pilihan terakhir. Perang yang tidak memperjuangkan keuntungan atau motif-motif pribadi, tetapi berangkat dari komitmen terhadap cita-cita yang lebih luhur.hwa ahimsa adalah pasifisme mutlak, bahwa India adalah bangsa penakut dan penurut yang akan bertekuk lutut kepada siapa pun. Namun, dalam Bhagawad Gita, ada pengecualian untuk dharma yuddha. Perang yang dibenarkan. Perang ketika kekerasan digunakan seba- gai pilihan terakhir. Perang yang tidak memperjuangkan keuntungan atau motif-motif pribadi, tetapi berangkat dari komitmen terhadap cita-cita yang lebih luhur.”
RF Kuang

“Banyak yang berpikir bahwa ahimsa adalah pasifisme mutlak, bahwa India adalah bangsa penakut dan penurut yang akan bertekuk lutut kepada siapa pun. Namun, dalam Bhagawad Gita, ada pengecualian untuk dharma yuddha. Perang yang dibenarkan. Perang ketika kekerasan digunakan sebagai pilihan terakhir. Perang yang tidak memperjuangkan keuntungan atau motif-motif pribadi, tetapi berangkat dari komitmen terhadap cita-cita yang lebih luhur.”
RF Kuang