ŷ������

“Suatu saat, mencintai adalah memutar hari tanpa seseorang yang kau cintai. Sebab, dengan atau tanpa seseorang yang kamu kasihi, hidup harus tetap dijalani.”
― Tasaro GK

“Perlu dua orang untuk merayakan cinta dan kesetiaan. Meskipun hanya perlu satu orang, untuk menghancurkan jalinan kasih yang dibangun bertahun-tahun. (206)”
― Asma Nadia, Assalamualaikum, Beijing!

“Namun, tiada kiranya kata pemborosan terhadap waktu bagi orang-orang yang mencari hakekat kasih. Bahwa di dalam kasih, tumbuh di sana perdamaian dan bukan juga cuma pertikaian, melainkan berbaur keduanya dalam suatu kesepadanan yang tulen”
― Remy Sylado, Ca-bau-kan: Hanya sebuah dosa

“Tentang doa, tentang harapan, kepada semua perihal yang ingin di sampaikan, seorang hamba, tanpa menjumlah dosa, ia terlelap, namun tak bangun memburu ampunan.


#andradobing”
― andra dobing

“Jika engkau titipkan salam pada angin, akan aku terbangkan seribu layang-layang untuk menangkapnya.”
― Atmajava

“Tentu saja aku tidak sehina itu, menukar rasa kasihku yang putih dengan nikmat sekerat daging yang pasti berakhir penyesalan berkepanjangan. (Yudhistira)”
― Dian Nafi, Just in Love

“Bagian kasihku padamu sesederhana merah kuning biru menjadi warna primer, sisanya adalah hitam putihnya rindu yang bercampur pada ketiga warna itu”
― Alfin Rizal, Februarindu

“Tahu tidak, tiap sore menjelang, ada sinar wajahmu di situ sedang menyapaku.”
― Uwan Urwan

“Kasih dan pemeliharaan Allah tidak membebaskan orang Kristen dari masalahnya, bukan Tuhan yang akan menyelesaikan masalah-masalah kehidupan kita sehari-hari. Setiap orang memiliki tugas dan tanggungjawab yang harus dikerjakan. Tuhan tidak berjanji memudahkan tugas-tugas itu, namun Tuhan berjanji menyertai, melindungi dan meneguhkan dalam setiap keadaan.”
― Robert Siahaan

“Mengapa kamu menutup mata saat kita berpelukan?��
”Karena aku ingin membawa pelukan itu ke dalam hati dan membiarkan ia tinggal di sana dalam waktu yang lama bahkan setelah kita tak saling memeluk.”
― Lee Risar

“Mari kita permudah, Aku mendekatimu karna mungkin kau berhak kumiliki. Jika tidak, pergilah! Aku tidak mau berumit dengan kisah kasih yang pahit. Aku tidak minta banyak, jika kau memang mau mendekat, Dekatlah! Akan ku bisikan keseriusan. Buanglah Rasamu bahwa aku akan menyakitimu, jika kau tak yakin! Jangan berikan harapan. Dalam Cinta aku juga ingin menang.”
― Nurdin Ferdiansyah

“Aku mencintaimu tanpa tendensi apapun. Aku ingin mencintaimu tanpa alasan yang memperkuat cintaku padamu. Karena jika alasan itu telah memudar, aku takut cintaku hilang bersama alasanku.”
― Sapta Arif N.W., Di Hari Kelahiran Puisi

“Perempuan adalah kota yang sepi, tetapi tidak mati. Ia memiliki banyak persimpangan, mobil tua yang kadang terparkir rapi, tidak jarang pula sembarangan di sudutsudut
jalan. Gedung-gedung yang menjulur tinggi, pemukiman, jalan yang lengang, lampu merah hijau di perempatan, sangat sepi. Namun tidak mati. Dia hanya menunggu, seseorang tinggal di dalamnya. Maka jangan pernah meninggalkan seorang perempuan dalam
kesepian.”
― Sapta Arif N.W., Di Hari Kelahiran Puisi

“seorang tua telah mengampuni anaknya sekalipun dia belum menjalani kesalahan, Midah.”
― Pramoedya Ananta Toer, Midah Simanis Bergigi Emas