Doa Quotes
Quotes tagged as "doa"
Showing 1-30 of 63
“Tuhan pasti bertanggung jawab: menciptakan perpisahan, berarti siap menanggung resiko menerima rentetan doa-doa tentang pertemuan yang antri untuk dikabulkan”
―
―

“Agama, sebaliknya tidak mengklaim untuk jadi petunjuk praktis pengubah dunia. Semangat agama yang paling dasar menimbang hidup sebagai yang masih terdiri dari misteri, memang ada orang agama yang seperti kaum Marxis, menyombong bahwa “segala hal sudah ada jawabnya pada kami�; tapi pernyataan itu menantang makna doa—dan mematikan ruh religius itu sendiri. Sebab dalam doa, kita tahu, kita hanya debu”
―
―

“Dan doa-doa itu, apa artinya dia kalau bukan gerakan dari minus ke plus? Tahu kau apa artinya doa? Permohonan pada Tuhan, gerakan dari yang paling minus pada yang paling plus.”
― Jejak Langkah
― Jejak Langkah
“Di kolong langit
Kau adalah doa,
Aku orang buta.
Di sajak para Raja
Kau adalah permaisuri
Dan aku, sang sufi pada ayunan sepi”
―
Kau adalah doa,
Aku orang buta.
Di sajak para Raja
Kau adalah permaisuri
Dan aku, sang sufi pada ayunan sepi”
―
“Cinta itu hebat, bahkan lebih hebat dari dunia perkawinan itu. Doa adalah bagian penuturan cinta pada sebuah cita-cita yang belum kita capai. Dia bukan urusan Tuhan, melainkan urusan manusia. Dan Tuhan ada pada seberapa besar rasa cinta kita akan kebenaran itu. Nah, berdoalah dengan cinta, tapi jangan berdoa untuk cinta... Cinta itu dalam dirinya mengandung sebagian kecil rasionalitas, tapi penuh dengan benih rasa yang tidak perlu dihitung secara matematik mengapa dia ada.”
― Keberanian Bernama Munir
― Keberanian Bernama Munir

“Lucu bagaimana orang-orang memilih untuk percaya pada sihir, mukjizat, takdir, dan segala jenis kepercayaan takhayul, tetapi bukan pada diri mereka sendiri!”
―
―

“Ada banyak momen yang kukira mustahil kulalui dalam hidup, yang membuatku tertegun dan berpikir, “Jika aku bisa, pasti karena doa ibu dan ayahku.”
― Posesif
― Posesif
“Tentang doa, tentang harapan, kepada semua perihal yang ingin di sampaikan, seorang hamba, tanpa menjumlah dosa, ia terlelap, namun tak bangun memburu ampunan.
#andradobing”
―
#andradobing”
―
“Doa ku seakan paku di peti mati mu. Tajam mendalam.
Menembus dadamu,
menjelma dunia rapuh, penuh kegelisahan tak berarti .
.
#andradobing”
―
Menembus dadamu,
menjelma dunia rapuh, penuh kegelisahan tak berarti .
.
#andradobing”
―
“Pada alinea itu, kata mulai jarang tercipta. Tapi ia merapalkan nama dalam mantra yang lebih sering kita sebut sebagai "Doa".”
―
―
“Jika dulu perpisahan itu berasal dari Tuhan, saya tidak berhenti berdoa untuk segera dipertemukan. Bertanggung jawab merupakan keharusan Tuhan untuk doa-doa yang antri dikabulkan.”
―
―

“Pejamkan matamu perlahan, kemudian masuklah dalam, betapa doa adalah jendela masa depan. Kita harus yakin, oleh sebabnya kita tak boleh berhenti berupaya dan berdoa.”
―
―

“Saya percaya, ada hal-hal baik dari setiap untaian doa, namun tetap saja ada batasan-batasan yang saya jadikan patokan. Berdoa dalam bahasa yang tidak saya pahami termasuk hal yang tidak dapat saya lakukan.”
― Yatra & Madhyaantar
― Yatra & Madhyaantar
“Yaa Mujiibassaailiin, Aku ingin ke makkah dan madinah sebagaimana Engkau rukunkan dalam dien-Mu. Permudah ya...”
―
―

“Dulu ketika mencari-cari ilham untuk nama anak keduanya, dia mendengar sebuah lagu bahasa Inggris dengan irama yang menenangkan: "Don't worry, be happy". Dia sangat suka dan jadilah itu nama anaknya. Di akta kelahiran dia tuliskan dengan mantap: Donwori Bihepi. Panggilannya Hepi. Nama adalah doa.”
― Anak Rantau
― Anak Rantau
“Aku akan selalu mendoakanmu, di setiap pagi sesudah aku membuka mata. Dan di setiap malam, sebelum aku menutup mata.”
―
―

“Aku doakan kau dengan caraku. Kau doakan aku dengan caramu. Kita diijabah Tuhan dengan cara-Nya.”
―
―
“Layaknya pertemuan, Tuhan selalu bertanggung jawab terhadap perpisahan
Karena itulah Dia menciptakan rindu dan do’a untuk melangitkan nama-nama
Kita tak punya kuasa memaku waktu, namun bisa memajang kenangan dalam gambar-gambar
Menyulap runtutan cerita menjadi rentetan aksara
Tidak ada kisah yang sempurna, karena pertemuan dicipta agar manusia bisa memaknai
Bahwa di Semesta yang luas ini masing-masing kita hanya potogan-potongan puzle yang membutuhkan potongan-potongan jiwa lain untuk melengkapi
Sedih, Bahagia, Canda, Tawa, Susah, senang
Begitulah cara semesta bekerja dalam meramu setiap kisah anak manusia”
―
Karena itulah Dia menciptakan rindu dan do’a untuk melangitkan nama-nama
Kita tak punya kuasa memaku waktu, namun bisa memajang kenangan dalam gambar-gambar
Menyulap runtutan cerita menjadi rentetan aksara
Tidak ada kisah yang sempurna, karena pertemuan dicipta agar manusia bisa memaknai
Bahwa di Semesta yang luas ini masing-masing kita hanya potogan-potongan puzle yang membutuhkan potongan-potongan jiwa lain untuk melengkapi
Sedih, Bahagia, Canda, Tawa, Susah, senang
Begitulah cara semesta bekerja dalam meramu setiap kisah anak manusia”
―
“Seperti pagi yang senantiasa menyajikan cahaya untuk langit
Begitulah rasaku terbit
Kicau-kicau permai
Alunan-alunan rindu di setiap musim yang menyebutmu, aku ada
Berusaha menyatukan pelangi yang diderai hujan kemaren sore
Mungkin kisah kita masih puisi-puisi lugu yang mengendap di punggung-punggung kertas
Syair-syair bisu yang tercipta dari jemari bertaut dengan kecemasan
Ia belum memiliki panggung untuk menunjukkan jati diri
Hanya gigil hati tak bernama yang dipeluk doa-doa
Apakah kita bertemu untuk tinggal?
Sebab tamu tidak pernah menetap
Hanya datang sesaat,
mengetuk pintu hatimu hanya untuk kepentingannya belaka
Waktu tidak pernah memanipulasi keadaan
Juli dimusim hujan kala itu
Semua adalah keadaan yang telah direkam semesta
Bahkan jauh sebelum kita ada
Aku mungkin adalah cerita yang tak pernah kau impikan di diarymu sebelumnya
Dan kau adalah bahasa yang acap kusebut dalam doa
Yang belum mampu aku defenisikan untuk sebuah nama”
―
Begitulah rasaku terbit
Kicau-kicau permai
Alunan-alunan rindu di setiap musim yang menyebutmu, aku ada
Berusaha menyatukan pelangi yang diderai hujan kemaren sore
Mungkin kisah kita masih puisi-puisi lugu yang mengendap di punggung-punggung kertas
Syair-syair bisu yang tercipta dari jemari bertaut dengan kecemasan
Ia belum memiliki panggung untuk menunjukkan jati diri
Hanya gigil hati tak bernama yang dipeluk doa-doa
Apakah kita bertemu untuk tinggal?
Sebab tamu tidak pernah menetap
Hanya datang sesaat,
mengetuk pintu hatimu hanya untuk kepentingannya belaka
Waktu tidak pernah memanipulasi keadaan
Juli dimusim hujan kala itu
Semua adalah keadaan yang telah direkam semesta
Bahkan jauh sebelum kita ada
Aku mungkin adalah cerita yang tak pernah kau impikan di diarymu sebelumnya
Dan kau adalah bahasa yang acap kusebut dalam doa
Yang belum mampu aku defenisikan untuk sebuah nama”
―

“Pejamkan matamu perlahan, kemudian masuklah lebih dalam, betapa doa adalah jendela masa depan. Kita harus yakin, oleh sebabnya kita tak boleh berhenti berupaya dan berdoa.”
―
―
“Usah mengeluh, andai doa masih belum dimakbul, lihat sisi lain dalam kehidupan.. pasti Allah sisipkan kebaikan hikmah yang kita mungkin tanpa sedar!”
―
―

“Betapa, apapun bentuknya, pemujaan kepada Sang Pencipta, selalu saja menggulirkan getar-getar di dalam hati.”
― Yatra & Madhyaantar
― Yatra & Madhyaantar

“Sebelum tidur ia berdoa,
"semoga lima
jam lagi aku terjaga
dan kuat menghadapi
luka yang sama.”
― Anak yang Bercakap-cakap dengan Tuhan
"semoga lima
jam lagi aku terjaga
dan kuat menghadapi
luka yang sama.”
― Anak yang Bercakap-cakap dengan Tuhan
“Mereka mengetik doa panjang dengan kata-kata indah, berharap mendapat simpati dari orang-orang yang bahkan tidak peduli. Mereka mengunggah permohonan kepada Tuhan, tapi siapa sebenarnya yang mereka tuju? Tuhan, atau algoritma? Mereka ingin malaikat mencatat doa mereka, tapi siapa yang mereka harapkan membaca? Langit, atau followers mereka?
Dengar baik-baik: malaikat tidak akan repot screenshot doamu. Tuhan tidak butuh tagar agar mendengar permintaanmu. Jika kau benar-benar ingin berdoa, lakukan dalam hening, dalam keikhlasan, bukan sebagai tontonan. Karena jika doamu hanya untuk dilihat manusia, maka selamat—kau sudah mendapatkan yang kau cari: perhatian mereka. Tapi jangan berharap ada balasan dari langit untuk sesuatu yang niatnya saja sudah bengkok sejak awal.”
―
Dengar baik-baik: malaikat tidak akan repot screenshot doamu. Tuhan tidak butuh tagar agar mendengar permintaanmu. Jika kau benar-benar ingin berdoa, lakukan dalam hening, dalam keikhlasan, bukan sebagai tontonan. Karena jika doamu hanya untuk dilihat manusia, maka selamat—kau sudah mendapatkan yang kau cari: perhatian mereka. Tapi jangan berharap ada balasan dari langit untuk sesuatu yang niatnya saja sudah bengkok sejak awal.”
―
All Quotes
|
My Quotes
|
Add A Quote
Browse By Tag
- Love Quotes 99.5k
- Life Quotes 77.5k
- Inspirational Quotes 74.5k
- Humor Quotes 44.5k
- Philosophy Quotes 30.5k
- Inspirational Quotes Quotes 27.5k
- God Quotes 26.5k
- Truth Quotes 24k
- Wisdom Quotes 24k
- Romance Quotes 23.5k
- Poetry Quotes 22.5k
- Life Lessons Quotes 20.5k
- Death Quotes 20.5k
- Happiness Quotes 19k
- Quotes Quotes 18.5k
- Faith Quotes 18k
- Hope Quotes 18k
- Inspiration Quotes 17k
- Spirituality Quotes 15.5k
- Religion Quotes 15k
- Motivational Quotes 15k
- Writing Quotes 15k
- Relationships Quotes 15k
- Life Quotes Quotes 14.5k
- Love Quotes Quotes 14.5k
- Success Quotes 13.5k
- Time Quotes 12.5k
- Motivation Quotes 12.5k
- Science Quotes 12k
- Motivational Quotes Quotes 11.5k