欧宝娱乐

Penyair Quotes

Quotes tagged as "penyair" Showing 1-13 of 13
Abdurahman Faiz
“Penyair tak mempunyai tugas lain
kecuali membaca kalbu semesta
dan menangkapnya
dengan hati, getar pena,
bahkan topimu.”
Abdurahman Faiz, Nadya: Kisah dari Negeri yang Menggigil

Leila S. Chudori
“Kematianku tak lebih dari seperti saat seorang penyair menuliskan tanda titik pada akhir kalimat sajaknya.”
Leila S. Chudori, Laut Bercerita

“Berdosakah aku menjadi penyair
kalau yang aku dambakan
adalah hikmah berduri mawar
dan bijaksana berbuah takwa.”
Shamsudin Othman, Kumpulan Puisi Taman Maknawi

Rosli K. Matari
“kalau tidak ada pensel
selalu tumpul dahulu,
aku tidak akan
sepandai ini
untuk menulis puisi.

(Petak, Garis)”
Rosli K. Matari, Tidakkah Kita Berada Di Sana?

T. Alias Taib
“aku adalah rumah api
berdiri dalam senyap di malam gelap,
yang sentiasa memandumu
mengajukmu membelah kabut puisiku.

(Zeroks)”
T. Alias Taib, Petang Condong

“Selalu kelilingi diri Anda dengan teman-teman yang memiliki banyak cahaya di dalamnya. Dengan begitu, Anda akan selalu memiliki lilin di sekitar Anda saat hari gelap.”
Suzy Kassem, Rise Up and Salute the Sun: The Writings of Suzy Kassem

Rahimidin Zahari
“para penghuni menjadi halimunan
lesap di balik gelombang awan -
yang tinggal hanya nama dan
bayang-bayang; juga sehelai
daun kenangan.

(Sehelai Daun Kenangan)”
Rahimidin Zahari, Kumpulan Puisi: Sehelai Daun Kenangan

Sam Haidy
“Aku (peny)air, kau (peny)air
Tak perlu saling kejar
Ikuti saja (keh)arus(an) masing-masing.
Perlahan menuju la(r)ut”
Sam Haidy, K(a)redo(k) Puisi Jaman Now

T. Alias Taib
“dia adalah penyair kontroversial
yang melontarkan jala puisinya
ke tengah paya pengalamannya

(Catatan Tentang Sahabat, I)”
T. Alias Taib, Opera

Orhan Pamuk
“Hanya penyair termurni yang membiarkan cinta memasuki hatinya dalam masa revolusi.”
Orhan Pamuk, Snow

“Jika ada orang yang menyebut saya penyair, maka saya tidak pernah bermimpi dan berharap disebut penyair, saya bukan penyair, bahkan saya bukan siapa-siapa, saya hanya orang yang ingin mengajak manusia yang lain untuk kembali mencintai kata.”
Robi Aulia Abdi (@aksarataksa)

“Menulis itu sejatinya hanya perihal komitmen, baik dan buruk itu urusan belakangan.”
Robi Aulia Abdi (@aksarataksa)

“Selama masih ada orang yang membaca, maka penyair manapun pasti akan abadi dalam karya-karyanya.”
Robi Aulia Abdi