Ibu Quotes
Quotes tagged as "ibu"
Showing 1-30 of 41

“Pernah kudengar orang kampung bilang : sebesar-besar ampun adalah yang diminta seorang anak dari ibunya, sebesar-besar dosa adalah dosa anak kepada ibunya.”
― Child of All Nations
― Child of All Nations

“Para ibu selalu mempunyai tempat untuk menampung duka, lalu mengecupnya dan bangkit.”
― Tanah Perempuan
― Tanah Perempuan

“Pada setiap napasnya
bunda membuat matahari baru
dalam jiwamu”
― Nadya: Kisah dari Negeri yang Menggigil
bunda membuat matahari baru
dalam jiwamu”
― Nadya: Kisah dari Negeri yang Menggigil

“Bunda adalah yang terhebat di dunia
sebab ia melahirkan kehidupan
dan memberi nyawa pada kata cinta.”
― Nadya: Kisah dari Negeri yang Menggigil
sebab ia melahirkan kehidupan
dan memberi nyawa pada kata cinta.”
― Nadya: Kisah dari Negeri yang Menggigil

“Seperti sepatumu ini, Nduk. Kadang kita mesti berpijak dengan sesuatu yang tak sempurna. Tapi kamu mesti kuat. Buatlah pijakanmu kuat”
― Ibuk,
― Ibuk,

“Kamilah ibu para yatim. Kamilah ibu para piatu. Kamilah ibu mereka yang menderita. Kami ibu dari semua jejak yang membekas di tanah ini!”
― Tanah Perempuan
― Tanah Perempuan

“Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un,
Telah meninggal dunia ibu, oma, nenek kami tercinta....
Requiescat in pace et in amore,
Telah dipanggil ke rumah Bapa di surga, anak, cucu kami terkasih....
Dalam sehari, Bunda menerima dua kabar (duka cita / suka cita) sekaligus. Apakah kesedihan serupa cucuran air hujan yang jatuh dan mengusik keheningan kolam? Apakah kebahagiaan seperti sebuah syair yang mesti dipertanyakan mengapa ia digubah? Bagaimana kita mesti menjawab pertanyaan tentang kematian orang orang terdekat? Mengapa mereka pergi? Kemana mereka akan pergi?
Memento mori, serupa nyala api dan ngengat yang terbakar. Seperti juga lilin yang padam, bunga yang layu, ranting yang kering, pohon yang meranggas. Mereka hanyalah sebuah pertanda, bahwa semua yang hidup pasti akan mati. Agar kita senantiasa teringat pada tempus fugit, bahwa waktu yang berlalu tak akan pernah kembali. Ketika Bunda masih muda, sesungguhnya Bunda sudah tidak lagi muda, tak akan pernah bertambah muda, tak akan kembali muda. Waktu telah merenggut kemudaan kita pelan pelan. Ketuaan adalah sebuah keniscayaan, dan kematian adalah sebuah kepastian.
Tak ada sesuatu pun yang abadi, Anakku. Ingatan tentang mati semestinya memberi kita pelajaran berharga. Jangan pernah menyia nyiakan waktu. Jangan hilang niat untuk bangkit dari ranjang. Jangan terlalu malas untuk bekerja. Jangan terlalu letih untuk menuntaskan hari. Jangan pernah lupa untuk berdoa. Jangan lalai untuk bersyukur. Jadikan hari ini sebagai milikmu. Ketika semua perkara seakan menggiring langkahmu pada kesulitan, kegagalan, ketidakpastian dan rasa sakit. Pikirkanlah siapa yang akan jadi malaikat pelindung dan penolongmu? Bagaimana engkau akan menemukan eudaimonia? Bagaimana engkau hendak memaknai hidup?
Dalam sekejap mata hidup bisa berubah. Waktu berlalu dan ia tak akan pernah kembali. Gunakan kesempatan untuk bercermin pada permukaan air yang jernih. Tatap langsung kedalaman telaga yang balik menatap kepada dirimu. Abaikan rasa sakit dan penderitaan, sebab puncak gunung sudah membayang di depan mata dan terbit matahari akan menghangatkan kalbumu. Cuma dirimu yang punya kendali atas pikiran, hasrat dan nafsu, perasaan dan kesadaran inderawi, persepsi, naluri dan semua tindakanmu sendiri.
Ketika kita mengingat kematian, kita tidak akan lagi merasa gentar. Sebab ia lembut, ia tak lagi menakutkan. Ia justru menuntaskan segala rasa sakit dan penderitaan. Ia pengejawantahan waktu yang berharga, kecantikan yang abadi, indahnya rasa syukur, dan kemuliaan di balik setiap ucapan terima kasih. Ia mengajarkan kita bagaimana menghargai kehidupan yang sesungguhnya. Ia membimbing kita menemukan pintu takdir kita sendiri.
Apapun perubahan yang menghampiri dirimu. Ia adalah pintu rahasia yang menjanjikan kejutan yang tak akan pernah kamu sangka sangka. Yang terbaik adalah menerimanya sebagai berkat. Apa yang ada dalam dirimu adalah kekuatanmu. Engkau akan membuatnya berarti. Bagi mereka yang paham, takdir dan kematian adalah sebuah karunia, seperti juga kehidupan. Sesungguhnyalah kita ini milik Allah dan kepada-Nyalah kita akan kembali.”
―
Telah meninggal dunia ibu, oma, nenek kami tercinta....
Requiescat in pace et in amore,
Telah dipanggil ke rumah Bapa di surga, anak, cucu kami terkasih....
Dalam sehari, Bunda menerima dua kabar (duka cita / suka cita) sekaligus. Apakah kesedihan serupa cucuran air hujan yang jatuh dan mengusik keheningan kolam? Apakah kebahagiaan seperti sebuah syair yang mesti dipertanyakan mengapa ia digubah? Bagaimana kita mesti menjawab pertanyaan tentang kematian orang orang terdekat? Mengapa mereka pergi? Kemana mereka akan pergi?
Memento mori, serupa nyala api dan ngengat yang terbakar. Seperti juga lilin yang padam, bunga yang layu, ranting yang kering, pohon yang meranggas. Mereka hanyalah sebuah pertanda, bahwa semua yang hidup pasti akan mati. Agar kita senantiasa teringat pada tempus fugit, bahwa waktu yang berlalu tak akan pernah kembali. Ketika Bunda masih muda, sesungguhnya Bunda sudah tidak lagi muda, tak akan pernah bertambah muda, tak akan kembali muda. Waktu telah merenggut kemudaan kita pelan pelan. Ketuaan adalah sebuah keniscayaan, dan kematian adalah sebuah kepastian.
Tak ada sesuatu pun yang abadi, Anakku. Ingatan tentang mati semestinya memberi kita pelajaran berharga. Jangan pernah menyia nyiakan waktu. Jangan hilang niat untuk bangkit dari ranjang. Jangan terlalu malas untuk bekerja. Jangan terlalu letih untuk menuntaskan hari. Jangan pernah lupa untuk berdoa. Jangan lalai untuk bersyukur. Jadikan hari ini sebagai milikmu. Ketika semua perkara seakan menggiring langkahmu pada kesulitan, kegagalan, ketidakpastian dan rasa sakit. Pikirkanlah siapa yang akan jadi malaikat pelindung dan penolongmu? Bagaimana engkau akan menemukan eudaimonia? Bagaimana engkau hendak memaknai hidup?
Dalam sekejap mata hidup bisa berubah. Waktu berlalu dan ia tak akan pernah kembali. Gunakan kesempatan untuk bercermin pada permukaan air yang jernih. Tatap langsung kedalaman telaga yang balik menatap kepada dirimu. Abaikan rasa sakit dan penderitaan, sebab puncak gunung sudah membayang di depan mata dan terbit matahari akan menghangatkan kalbumu. Cuma dirimu yang punya kendali atas pikiran, hasrat dan nafsu, perasaan dan kesadaran inderawi, persepsi, naluri dan semua tindakanmu sendiri.
Ketika kita mengingat kematian, kita tidak akan lagi merasa gentar. Sebab ia lembut, ia tak lagi menakutkan. Ia justru menuntaskan segala rasa sakit dan penderitaan. Ia pengejawantahan waktu yang berharga, kecantikan yang abadi, indahnya rasa syukur, dan kemuliaan di balik setiap ucapan terima kasih. Ia mengajarkan kita bagaimana menghargai kehidupan yang sesungguhnya. Ia membimbing kita menemukan pintu takdir kita sendiri.
Apapun perubahan yang menghampiri dirimu. Ia adalah pintu rahasia yang menjanjikan kejutan yang tak akan pernah kamu sangka sangka. Yang terbaik adalah menerimanya sebagai berkat. Apa yang ada dalam dirimu adalah kekuatanmu. Engkau akan membuatnya berarti. Bagi mereka yang paham, takdir dan kematian adalah sebuah karunia, seperti juga kehidupan. Sesungguhnyalah kita ini milik Allah dan kepada-Nyalah kita akan kembali.”
―
“Dari Ibu, aku belajar indahnya berbagi.
Berbagi makan dalam kandungannya, berbagi minum dalam pangkuannya.
Dari Ibu, aku belajar indahnya berbagi.
Berbagi nyawa dalam rahimnya, berbagi surga dalam do'anya.”
―
Berbagi makan dalam kandungannya, berbagi minum dalam pangkuannya.
Dari Ibu, aku belajar indahnya berbagi.
Berbagi nyawa dalam rahimnya, berbagi surga dalam do'anya.”
―

“Sehingga aku kadang melupakan kebahagiaanku sendiri. Sama seperti berbelas tahun lalu saat aku mengorbankan diriku sendiri demi membuat bapak ibu kandungku senang dan ridlo.”
― Ayah, Lelaki Itu Mengkhianatiku
― Ayah, Lelaki Itu Mengkhianatiku

“Ibu pasti bisa menangkap getar sayang saat aku mengucapkan kata ‘ayahâ€� itu. Kuharap dia tidak terlalu cemburu karena kasihku terbagi juga untuknya.”
― Ayah, Lelaki Itu Mengkhianatiku
― Ayah, Lelaki Itu Mengkhianatiku

“Mereka yang tidak bisa menghargai profesi ibu rumah tangga dan bahkan memandang sebelah mata, semestinya mengalami dan menjalani sendiri bagaimana rasa riweuh dan berat bebannya.”
― Ayah, Lelaki Itu Mengkhianatiku
― Ayah, Lelaki Itu Mengkhianatiku

“Di lantai, ibunya menggeliat, memutar, menggelinding, mengangkat tangan meraih sesuatu di udara, mengangkat kaki sampai seluruh isi roknya terlihat, menarikan tarian yang hanya dapat dicerna oleh dirinya sendiri.”
― Denting Lara
― Denting Lara

“Aku tak akan pernah mengeluarkan kata-kata buruk dan kasar sekalipun dia amat sangat menyakiti hatiku. Karena kata-kataku sekarang akan berubah menjadi doa. Dan doaku padanya tak akan terhijab suatu apapun. - Ibuku, di suatu momen”
― Surat untuk Ayah & Ibu
― Surat untuk Ayah & Ibu
“Adalah hamba yang diberi karunia oleh Nya, dan aku berusaha menjaga mata ibuku, dari hal-hal yang mengecewakannya
#andra dobing”
―
#andra dobing”
―

“Ibu, ....setiap desahan napasnya merongrong sukmaku melebur dalam keindahan, keharuan, harapan yang menyatu dalam puncak kerinduan akannya.”
― Hari Ini dan Esok
― Hari Ini dan Esok
“Tak lama lagi aku akan pulang, ke pelukan paling lapang, tempat dimana hati luluh, pada tangisan jiwa yang tak pernah pamrih
#andradobing”
―
#andradobing”
―

“Bu, maafin Bima ya. Bima tiap saat berdoa, kalau Bima masuk neraka, Ibu jangan sampai ikut,â€� Bima berusaha biasa saja, padahal dalam hati ia menahan tangis
Ibu Bima terkesiap, menatap putranya, tapi juga mencoba biasa saja, “Kalau Ibu berdoanya tiap saat, semoga kamu masuk surga.�
“Emang masih bisa ya, Bu?� tanya Bima polos.
“Bim, kalau Ibu aja pelan-pelan bisa maafin kamu, apalagi Allah.�
Bima terhenyak.
“Tapi Bu, kalau Bima boleh minta, Ibu juga harus bisa maafin diri Ibu sendiri,”
― Dua Garis Biru
Ibu Bima terkesiap, menatap putranya, tapi juga mencoba biasa saja, “Kalau Ibu berdoanya tiap saat, semoga kamu masuk surga.�
“Emang masih bisa ya, Bu?� tanya Bima polos.
“Bim, kalau Ibu aja pelan-pelan bisa maafin kamu, apalagi Allah.�
Bima terhenyak.
“Tapi Bu, kalau Bima boleh minta, Ibu juga harus bisa maafin diri Ibu sendiri,”
― Dua Garis Biru
“Dan janganlah engkau ragu dengan cita rasa makanan ibu, entah itu kelihatan enak atau tidak, tetap saja itu membuatmu jilat siku, lantaran dalam setiap masakannya ia sudi menumpahkan segenap bumbu rahasia, yakni cinta.”
―
―

“Dia telah menjadi pelopor sejak dari masa remajanya. Makin menjadi-jadi ketika dia dewasa. Semangatnya tidak pernah surut meski menjadi seorang istri dan seorang ibu.”
― BANU Pewaris Trah Pesantren
― BANU Pewaris Trah Pesantren
“Kelak jika ada orang dungu yang bertanya, "peran ibu dalam keluarga itu apa?"
Jawab saja, "S-E-G-A-L-A-NYA”
―
Jawab saja, "S-E-G-A-L-A-NYA”
―
“.. Dan Indramayu bagiku, bukan sekadar rumah berteduh, lebih dari itu, dia seperti seorang Ibu; Melahirkan kerinduan, merawat kenangan, dia tempat hatiku dibesarkan.”
―
―
“Banyak yang berubah setelah kembali. Kasar tapi lemas saat di pegang, jalannya tidak lagi lincah, 3 langkah tertinggal dibelakang. Suaranya pelan hilang ditengah suara anak-anak yang bermain dihalaman rumah. Mengunyah nasipun dua kali lebih lama dari biasanya. Rambut hitamnya hilang, tidak tau siapa yang menukar. Maklum Si tua yang bertambah usia padahal semestinya berkurang,”
―
―
“Hal paling menyedihkan ketika ditinggal ibu adalah saat menyadari bahwa mulai saat itu tak ada lagi doa ibu yang menemani”
―
―
“Saya paham Nyonya penasaran dengan cara saya mengajar, tapi berdasarkan pengalaman saya, setiap ada sang ibu di sekitarnya, anak-anak akan berusaha menyenangkan Ibu mereka. Karena itu, kualitas belajar mereka akan menurun. Kasus ringannya seperti mereka tidak berani mengungkapkan isi hati dengan jujur. Kasus yang lebih parah, mereka jadi sok tahu padahal tidak tahu apa-apa, semua karena takut ibu mereka marah. Bukankah Nyonya rela mengupah guru les supaya anak Nyonya punya mutu pendidikan yang lebih baik? Jadi mohon maaf, apakah boleh minta Nyonya untuk pindah ke tempat yang agak jauh?”
― On Children
― On Children
All Quotes
|
My Quotes
|
Add A Quote
Browse By Tag
- Love Quotes 99.5k
- Life Quotes 78k
- Inspirational Quotes 74.5k
- Humor Quotes 44.5k
- Philosophy Quotes 30.5k
- Inspirational Quotes Quotes 27.5k
- God Quotes 26.5k
- Truth Quotes 24k
- Wisdom Quotes 24k
- Romance Quotes 23.5k
- Poetry Quotes 22.5k
- Life Lessons Quotes 20.5k
- Death Quotes 20.5k
- Happiness Quotes 19k
- Quotes Quotes 18.5k
- Hope Quotes 18k
- Faith Quotes 18k
- Inspiration Quotes 17k
- Spirituality Quotes 15.5k
- Religion Quotes 15k
- Motivational Quotes 15k
- Writing Quotes 15k
- Relationships Quotes 15k
- Life Quotes Quotes 14.5k
- Love Quotes Quotes 14.5k
- Success Quotes 13.5k
- Time Quotes 12.5k
- Motivation Quotes 12.5k
- Science Quotes 12k
- Motivational Quotes Quotes 11.5k