Å·±¦ÓéÀÖ

“PERCAKAPAN DUA RANTING

kalau pernah kamu bertemu dulu, apa yang
kau inginkan nanti? sepi. kalau nanti kau
dapatkan cinta, bagaimana kau tempatkan
waktu? sendiri. bila hari tak lagi berani
munculkan diri, dan kau tinggal untuk
menanti? cari. andai bumi sembunyi saat
kau berlari? mimpi. lalu malam menyer-
gapmu dalam pandang tiada tepi? hati.
baik...aku tak lagi memberimu mungkin?
kecuali. baik..baik, aku hanya akan menya-
pamu tanpa kecuali? mungkin. dan jika
tetap seperti itu, embun takkan jatuh dari
kalbumu? sampai. akankah kau patahkan
tubuhmu hingga musim tiada berganti?
mari. lalu kau tumbuhkan bunga tanpa
kelopak tanpa daun berhelai-helai? kemari.
juga kau benamkan yang lain dalam jurang
di matamu? aku. katakan bahwa kau mene-
rimamu seperti aku memberimu?...
kau? ya. kau?...aku.


Besancon, oktober sebelas 1997.”
― Radhar Panca Dahana, Lalu Batu: Antologi Puisi

“Apalah nama perasaan ini? Dia telah pergi, terpisah ribuan kilometer dariku.”
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah

“The reason why people fail to achieve their dreams is because they stop pursuing them.”
― Paulo Coelho

“kau air,
dan akulah basahnya
kau api,
dan akulah suhunya
kau aku,
dan cintalah puncaknya”
― Alfin Rizal, Mengunjungi Hujan yang Berteduh di Matamu

“Kau benar, dari sini kita dapat melihat SEMUA dengan jelas.â€� Entah mengapa Esa merasa kalau yang Erik maksud dengan “semuaâ€� tidak hanya para pemain yang ada di panggung.”
― Kusumastuti, Denting Lara

“The town of Pahala in Hawaii may be on its way to being a fond memory of the past, as it is where the many earthquakes are centered!”
― Steven Magee