Matahari Quotes
Quotes tagged as "matahari"
Showing 1-21 of 21

“Aku ingin menjadi awan putih di bawah sinar matahari. Yang meski tak kau minta, diam-diam melindungimu dari terik matahari.”
―
―

“Senja adalah rasa yang bertahan, ketika matahari memilih untuk tenggelam. Sebelum akhirnya ditinggal sendirian tanpa cahaya, dalam gelap.”
―
―

“Kita; dua penghuni hujan yang bertemu pada tangisan. Sayangnya ketika hujan reda, ternyata matahari kita berbeda.”
―
―

“Aku tak ingin seperti hujan
Hanya dirindukan pada waktu tertentu
Dan selebihnya mengganggu
Aku tak ingin seperti matahari
Hanya disukai saat datang dan pergi
Sedang tengah hari disumpah-serapahi
Aku ingin seperti bulan
Penuh atau separuh tetap dicintai”
― Malaikat Cacat
Hanya dirindukan pada waktu tertentu
Dan selebihnya mengganggu
Aku tak ingin seperti matahari
Hanya disukai saat datang dan pergi
Sedang tengah hari disumpah-serapahi
Aku ingin seperti bulan
Penuh atau separuh tetap dicintai”
― Malaikat Cacat
“senja hanya salah satu cara waktu agar matahari rindu itu bisa terus terbit
menembus malam-malam, tempat semayam mimpi-mimpi kita yang selalu padu.”
―
menembus malam-malam, tempat semayam mimpi-mimpi kita yang selalu padu.”
―

“Air mata pun berbeda arti dan maknanya. Tergantung mata air apa yang mengalirkannya. Dan matahari serta mata hati apa yang melelehkannya.”
― Matahari Mata Hati
― Matahari Mata Hati

“Sunset? Lupakan. Karena matahari tak pernah tenggelam. Bumi saja yang sedang berputar.”
― Rahasia Selembar Kertas
― Rahasia Selembar Kertas
“REMBULAN ITU MALU
Di suatu waktu
ketika sejumlah insan masih terjaga,
menanti fajar melepas rindunya
kepada penghuni kolong langit.
aku melihat sosok rembulan
bersolek tak seperti biasanya.
ada yang berbeda,
ia tampak kemerahan;
mungkin karena dirinya
sedang tersipu malu.
bagaimana tidak,
adalah sebuah keindahan
saat matahari berjumpa dengan sang rembulan
pada jarak yang sangat dekat;
seperti halnya setiap orang
yang telah lama jauh
menemui kekasihnya kembali.
"tapi...", kata bunga rumput;
"hal penting seringkali tak terlihat dari mata", lanjutnya.”
―
Di suatu waktu
ketika sejumlah insan masih terjaga,
menanti fajar melepas rindunya
kepada penghuni kolong langit.
aku melihat sosok rembulan
bersolek tak seperti biasanya.
ada yang berbeda,
ia tampak kemerahan;
mungkin karena dirinya
sedang tersipu malu.
bagaimana tidak,
adalah sebuah keindahan
saat matahari berjumpa dengan sang rembulan
pada jarak yang sangat dekat;
seperti halnya setiap orang
yang telah lama jauh
menemui kekasihnya kembali.
"tapi...", kata bunga rumput;
"hal penting seringkali tak terlihat dari mata", lanjutnya.”
―
“Individu itu khas, unik, satu.
Meski indah,
Matahari bukanlah apa-apa jika jumlahnya ada seribu.
Kau, jadilah dirinu sendiri.
Yang satu.”
―
Meski indah,
Matahari bukanlah apa-apa jika jumlahnya ada seribu.
Kau, jadilah dirinu sendiri.
Yang satu.”
―
“Terimakasih untuk mereka yang datang lalu pergi dan tak kembali,
seenggaknya mereka lebih pasti.
Tidak seperti matahari,
datang lalu menyinari namun juga selalu memberi gelap saat pergi sebentar untuk menyinari yang lain.”
―
seenggaknya mereka lebih pasti.
Tidak seperti matahari,
datang lalu menyinari namun juga selalu memberi gelap saat pergi sebentar untuk menyinari yang lain.”
―
“Jika maaf adalah kata yang sulit di pahami, maka kepergian adalah hal yang harus di maklumi. Aku tidak menjanjikan matahari terbit, tapi yakinlah bahwa dia disana, entah terhalang awan atau hujan. Jika hujan, yakinlah setelahnya akan ada pelangi. Sama sepertiku, aku tidak menjanjikan ada disisimu selalu. pelangi itu layaknya doa yang tidak bisa kau sentuh. Maaf selama ini aku mengganggu waktu berhargamu, terimakasih telah tinggal untuk waktu yang singkat, namun aku bangga mengenalmu, sampaikan salamku pada ibumu yang sempat bertatap muka dihalaman rumahmu. Terimakasih telah melahirkan anak penuh karakter, semoga keselamatan menyertaimu.”
―
―

“Mentari senja adalah peluang mengagumkan bagi kita untuk mengapresiasi semua hal besar yang diberikan matahari untuk kita.”
―
―
“Jika kita memang tak bisa menghentikan hujan, kita masih bisa memilih untuk kehujanan bersama", samar terdengar dari mulut yang kedua matanya tak pernah mau memandang lawan bicara. "Benarkah Ia sesinting ini, bicara soal hujan didepan matahari pagi secerah ini.”
―
―
“Kamu terlalu bergelut dengan mimpi, padahal setiap pagi sang Mentari selalu memberikan harapan untukmu menggapai mimpi”
―
―
“Matahari tua,
Hai selamat malam wahai sang surya yang sedang di lahap oleh gemerlap bintang
Ku rindu kemilau jinggamu yang selalu menyipitkan mataku namun sangat sedap dinikmati dengan mata telanjang
Ku rindu saat jinggamu tersungkur tergantikan oleh awan kelabu
Saat itu juga...
Ku rindu bercengkarama dengan asap Ibu Kota menaiki kuda mesin dan menikmati sepotong senja yang telah hilang bersamamu.
Sampaikan rinduku padanya wahai senja abadi.”
―
Hai selamat malam wahai sang surya yang sedang di lahap oleh gemerlap bintang
Ku rindu kemilau jinggamu yang selalu menyipitkan mataku namun sangat sedap dinikmati dengan mata telanjang
Ku rindu saat jinggamu tersungkur tergantikan oleh awan kelabu
Saat itu juga...
Ku rindu bercengkarama dengan asap Ibu Kota menaiki kuda mesin dan menikmati sepotong senja yang telah hilang bersamamu.
Sampaikan rinduku padanya wahai senja abadi.”
―

“Matahari terbenam adalah kesempatan luar biasa bagi kita untuk menghargai semua hal hebat yang diberikan matahari kepada kita!”
―
―
“Tak perlu kecewa ketika tidak ada satu orang pun yang mengapresiasi usahamu, karena matahari tetap terbit dengan cantik meski sebagian besar penontonnya masih tertidur.”
―
―
“Kala matahari tenggelam
Benarkah hari berganti malam?
Ah, aku rasa matahari hanya dipaksa diam
Ia tetap pada porosnya, namun cahayanya semakin legam
Seolah-olah ia padam
Begitulah skenario alam
Percayalah padaku kawan, aku yakin betul matahari hanya dipaksa diam
Tampak langit mencakarnya hingga lebam
Babak belur menjadikannya hitam
Alih-alih tak ingin menghantarkan pesan seluruh makhluk yang terpendam
Tak ada malam
Yang ada hanyalah Matahari dipaksa diam.
(Anyer - 13 Januari 2022)”
―
Benarkah hari berganti malam?
Ah, aku rasa matahari hanya dipaksa diam
Ia tetap pada porosnya, namun cahayanya semakin legam
Seolah-olah ia padam
Begitulah skenario alam
Percayalah padaku kawan, aku yakin betul matahari hanya dipaksa diam
Tampak langit mencakarnya hingga lebam
Babak belur menjadikannya hitam
Alih-alih tak ingin menghantarkan pesan seluruh makhluk yang terpendam
Tak ada malam
Yang ada hanyalah Matahari dipaksa diam.
(Anyer - 13 Januari 2022)”
―
All Quotes
|
My Quotes
|
Add A Quote
Browse By Tag
- Love Quotes 99.5k
- Life Quotes 78k
- Inspirational Quotes 74.5k
- Humor Quotes 44.5k
- Philosophy Quotes 30.5k
- Inspirational Quotes Quotes 27.5k
- God Quotes 26.5k
- Truth Quotes 24k
- Wisdom Quotes 24k
- Romance Quotes 23.5k
- Poetry Quotes 22.5k
- Life Lessons Quotes 20.5k
- Death Quotes 20.5k
- Happiness Quotes 19k
- Quotes Quotes 18.5k
- Hope Quotes 18k
- Faith Quotes 18k
- Inspiration Quotes 17k
- Spirituality Quotes 15.5k
- Religion Quotes 15k
- Motivational Quotes 15k
- Writing Quotes 15k
- Relationships Quotes 15k
- Life Quotes Quotes 14.5k
- Love Quotes Quotes 14.5k
- Success Quotes 13.5k
- Time Quotes 12.5k
- Motivation Quotes 12.5k
- Science Quotes 12k
- Motivational Quotes Quotes 11.5k