Sunyi Quotes
Quotes tagged as "sunyi"
Showing 1-19 of 19

“Barangkali, siang hanyalah cara langit menghangatkan sepi. Selepas pagi, berlari dari gelap yang sunyi. Meski nanti akhirnya kembali lagi; pada sepi.”
―
―
“Duhai Pemilik waktu
dari arusMu usiaku terlahir dan mengalir
pada muara mautMu aku berakhir dan menyerah''
Engkaulah dermaga
tempat ikrar perjalananku melunasi batas
rantau pulang kala jiwa tersesat di pintu dunia
Engkaulah samudera
tempat senjaku membenamkan usia
melarungkan maut yang membadai di pantai jiwa
Tuhan....
jagalah hati dan jiwa ini
seperti telah Engkau jaga planet-planet yang beredar pada tiap galaksi
menurut keteraturannya
biar tiada berbenturan akhiratku dengan dunia
sebelum akhir masa nyaris menyelesaikan lahat
sebelum aku dan waktu menyeduh pamit dari secangkir hayat
di perahu sepi
kuamini gelombang maghfirahMu
Di kedalaman sujudku
kuselami putihnya do'a
menghanyutkan dosa yang mnghitami muara ruhku
di rimba raka'atku, ada rindu yang merimbun sebagai Kamu
Engkau geriap hujan di kemarau tubuhku
akulah kegersangan angin yang memanjati tebing-tebing grimisMu
Tuhan...
di hujan ampunan tak henti kuburu gemuruhMu
kupaku telinga di pintuMu
moga kudengar Kau mengetuk
bertamu ke bilik sepi sunyiku”
―
dari arusMu usiaku terlahir dan mengalir
pada muara mautMu aku berakhir dan menyerah''
Engkaulah dermaga
tempat ikrar perjalananku melunasi batas
rantau pulang kala jiwa tersesat di pintu dunia
Engkaulah samudera
tempat senjaku membenamkan usia
melarungkan maut yang membadai di pantai jiwa
Tuhan....
jagalah hati dan jiwa ini
seperti telah Engkau jaga planet-planet yang beredar pada tiap galaksi
menurut keteraturannya
biar tiada berbenturan akhiratku dengan dunia
sebelum akhir masa nyaris menyelesaikan lahat
sebelum aku dan waktu menyeduh pamit dari secangkir hayat
di perahu sepi
kuamini gelombang maghfirahMu
Di kedalaman sujudku
kuselami putihnya do'a
menghanyutkan dosa yang mnghitami muara ruhku
di rimba raka'atku, ada rindu yang merimbun sebagai Kamu
Engkau geriap hujan di kemarau tubuhku
akulah kegersangan angin yang memanjati tebing-tebing grimisMu
Tuhan...
di hujan ampunan tak henti kuburu gemuruhMu
kupaku telinga di pintuMu
moga kudengar Kau mengetuk
bertamu ke bilik sepi sunyiku”
―

“Bahkan langit sore seakan mengejek dalam bisunya. Lewat hening seakan berkata :
"Hei kau manusia bumi, belajarlah menikmati sunyi!”
―
"Hei kau manusia bumi, belajarlah menikmati sunyi!”
―

“Gelap kembali mengambang bersama awan. Genderang berbunyi sunyi, dan aku masih mentabukan diriku atas segala harap ini.”
―
―
“Tuhan....
di hujan ampunan tak henti kuburu api gemuruhMu
kupaku telinga di pintu kasihMu
moga kudengar Kau mengetuk
bertamu ke bilik sepi sunyiku”
―
di hujan ampunan tak henti kuburu api gemuruhMu
kupaku telinga di pintu kasihMu
moga kudengar Kau mengetuk
bertamu ke bilik sepi sunyiku”
―

“Kabut yang mengepungmu
Telah runtuh menjadi kata-kata
Rumah kayu hanya menyisakan dinginnya
Dan sunyi mengendap di sana”
― Di Atas Umbria: Sajak-Sajak 1991-1997
Telah runtuh menjadi kata-kata
Rumah kayu hanya menyisakan dinginnya
Dan sunyi mengendap di sana”
― Di Atas Umbria: Sajak-Sajak 1991-1997
“Kenapa begitu sakit
ketika begitu sedih,
Saat hati teriris sedikit demi sedikit
dan rasa telah patah
Tak lagi seumpama hujan turun dan basah
tak seumpama siang panas dan kering.
Hampa...
Kenapa kita bertemu lagi?
Aku telah rapuh
jauh kedalam sunyi...
.”
―
ketika begitu sedih,
Saat hati teriris sedikit demi sedikit
dan rasa telah patah
Tak lagi seumpama hujan turun dan basah
tak seumpama siang panas dan kering.
Hampa...
Kenapa kita bertemu lagi?
Aku telah rapuh
jauh kedalam sunyi...
.”
―

“Malam ini, ia ingin sekali tengadah ke langit gelap penuh bintang di dalam hutan itu. Ia ingin malam ini bulan hanya berbentuk sabit dan tak banyak lolongan hewan agar ia bisa menatap langit sendiri saja sambil menangis dan tak ada satupun orang yang menelponnya.
Ia tidak ingin menulis kesedihannya di twitter, mencaci mengamuk menggangu follower-nya di dunia maya. Ia hanya ingin menangis lirih saja sambil tengadah ke langit gelap penuh bintang dalam keheningan hutan malam ini.”
― Mencari Jalan Pulang
Ia tidak ingin menulis kesedihannya di twitter, mencaci mengamuk menggangu follower-nya di dunia maya. Ia hanya ingin menangis lirih saja sambil tengadah ke langit gelap penuh bintang dalam keheningan hutan malam ini.”
― Mencari Jalan Pulang
“Menikmati keheningan menjadi satu-satunya cara kita, mendengar Sang keheningan yg hilang dari kehidupan kita.”
―
―

“cinta mulanya: kesunyian ini
lalu ikrar yang suci
“kupasrahkan rusukku demi engkau,
°ì±ð°ì²¹²õ¾±³óâ€�
dan Tuhan meniupkan: jadilah!
maka jadilah”
― Surat-Surat dari Kota
lalu ikrar yang suci
“kupasrahkan rusukku demi engkau,
°ì±ð°ì²¹²õ¾±³óâ€�
dan Tuhan meniupkan: jadilah!
maka jadilah”
― Surat-Surat dari Kota

“Menulis adalah perjuangan yang paling sunyi, sebab kau benar-benar sendiri dan bergumul dengan segala.”
―
―
“Aku sendiri berkawan sepi
ditemani dingin
dirangkul sepi
di dalam tanah
suatu hari...
Aku diam bertutup kain
dirantai oleh kaku
dipeluk oleh kaya
di dalam tanah
suatu hari...
Aku sedih bersama sesal
di bungkus luka
disiksa oleh rasa
di dalam tanah
suatu hari...
Sendiri, diam dan sedih
malangnya Aku
...”
―
ditemani dingin
dirangkul sepi
di dalam tanah
suatu hari...
Aku diam bertutup kain
dirantai oleh kaku
dipeluk oleh kaya
di dalam tanah
suatu hari...
Aku sedih bersama sesal
di bungkus luka
disiksa oleh rasa
di dalam tanah
suatu hari...
Sendiri, diam dan sedih
malangnya Aku
...”
―
“Aku ingin terbang dan tidur di atas awan
malam ini,
ditemani sepoinya angin yang dingin
juga heningnya malam yang sunyi
Aku ingin terlelap sampai pagi
membunuh waktu
kopiku dingin
...”
―
malam ini,
ditemani sepoinya angin yang dingin
juga heningnya malam yang sunyi
Aku ingin terlelap sampai pagi
membunuh waktu
kopiku dingin
...”
―
“Sebatas Fana:
Ada yang berbeda kala itu;
ku tanya mengapa,
tapi semua terdiam sunyi;
tinggalah aku bersama jejak itu,
setelah berjumpa dengan sebuah imaji.
â€� EPAPHRAS ERICSON THOMAS”
―
Ada yang berbeda kala itu;
ku tanya mengapa,
tapi semua terdiam sunyi;
tinggalah aku bersama jejak itu,
setelah berjumpa dengan sebuah imaji.
â€� EPAPHRAS ERICSON THOMAS”
―
“Perasaanku tau kapan harus menjadi sunyi
dan kapan harus menjadi bingar
Meski ia hanya sekedar bunyi yang tak bisa kau dengar”
―
dan kapan harus menjadi bingar
Meski ia hanya sekedar bunyi yang tak bisa kau dengar”
―
“Kepada sunyi
yang senantiasa menyulut rindu
pada malam yang kelabu
Tunduklah engkau
di haribaan hati yang satu!”
―
yang senantiasa menyulut rindu
pada malam yang kelabu
Tunduklah engkau
di haribaan hati yang satu!”
―
“Biarkan aku menjadi lubang di pohon yang menyimpan segala resahmu. Bisikkan rahasiamu di sana lalu tutuplah dengan tanah. Dalam kesunyianku, bisikanku akan menemanimu. Di antara lorong waktu dan ruang, dia menjadi milikmu selamanya.”
― Semesta Cerita Kita
― Semesta Cerita Kita
All Quotes
|
My Quotes
|
Add A Quote
Browse By Tag
- Love Quotes 99.5k
- Life Quotes 78k
- Inspirational Quotes 74.5k
- Humor Quotes 44.5k
- Philosophy Quotes 30.5k
- Inspirational Quotes Quotes 27.5k
- God Quotes 26.5k
- Truth Quotes 24k
- Wisdom Quotes 24k
- Romance Quotes 23.5k
- Poetry Quotes 22.5k
- Life Lessons Quotes 21k
- Death Quotes 20.5k
- Happiness Quotes 19k
- Quotes Quotes 18.5k
- Hope Quotes 18k
- Faith Quotes 18k
- Inspiration Quotes 17k
- Spirituality Quotes 15.5k
- Religion Quotes 15k
- Motivational Quotes 15k
- Writing Quotes 15k
- Relationships Quotes 15k
- Life Quotes Quotes 14.5k
- Love Quotes Quotes 14.5k
- Success Quotes 13.5k
- Time Quotes 12.5k
- Motivation Quotes 12.5k
- Science Quotes 12k
- Motivational Quotes Quotes 11.5k